49; ILUSI?

3.9K 367 12
                                    


Warn : CERITA INI MENGGUNAKAN 2 SUDUT PANDANG, JIKA YOONGI POV MAKA SUDUT PANDANG YOONGI, NAE RA POV SUDUT PANDANG KAMU, DAN AUTHOR POV SUDUT PANDANG AUTHOR. maaf capslock

***

" Maaf tidak bisa mengantarmu pulang " Ujar jungkook sambil menggigit kuku jarinya, Jungkook selalu begitu jika merasa tak enak pada seseorang.

Aku tersenyum dan menepuk pundaknya pelan "Hey, kau tau kan? Sahabat mu Kim Nae Ra ini bukan anak kecil lagi?"

Jungkook terkekeh kecil  "Tapi terkadang sifat mu membuat ku lupa bahwa kamu sudah berumur 20 tahun sekarang"

" Ya! Aku lebih tua 2 bulan darimu jungkook ah! Kau lupa?! "

Jungkook hanya menampilkan gigi kelinci nya, hal yang selalu ia pamerkan saat tersenyum dan membuat wanita terpikat hanya karena senyum nya itu.

" Baiklah, Aku pulang dulu ya? Semogaa tambahan jam mu menyenangkan " Aku menepuk pundak jungkook sambil terkekeh.

Jungkook memutar bola mata nya malas "Ya! Menyenangkan apanya? Baru semester awal tapi materi sudah menumpuk kepala ku seperti cucian kotor"

" Ah ya, Hati hati ya. Mian tidak bisa mengantarmu karena tambahan materi tiba tiba ini " Ucap jungkook.

" Santai saja " Aku tersenyum padanya lalu melangkahkan kaki ku menjauh dari Cafe itu.

" Nae Ra ya! "

Aku sontak menoleh karena dipanggil jungkook, Jungkook berjalan menghampiri ku.

" Alamat rumah mu masih sama kan? " Ucapnya dengan tampang nya yang polos

Aku mengangguk an kepala ku pelan sambil tersenyum "Berkunjunglah jika kau rindu namjoon oppa"

Jungkook mengangguk an kepala nya pertanda mengerti lalu tersenyum  "Kkal, Pulang lah, Aku tahu kau lelah"

Aku tersenyum lalu perlahan menjauh dari Cafe itu dan jungkook. Aku tidak ingin pulang saat ini, sungguh.

Aku butuh tempat yang tenang saat ini, jauh dari jangkauan orang, kedap suara agar aku bisa menangis sepuasnya disana.

Lalu, tiba tiba aku terfikirkan pulau nami. Aku rasa itu tempat yang tenang dan juga hening. Tempat yang pas untuk aku menangis bukan?

***
Author POV

Yoongi mengosongkan pandangan nya kearah papan tulis yang berada di depan nya, Fikiran nya pergi entah kemana.

Yoongi seperti tidak punya semangat hidup, seperti zombie yang kehilangan akal sehat nya, Yoongi tidak bisa hidup tanpa Nae Ra.

Bahkan tidak berhubungan dengan Nae Ra satu hari saja rasanya yoongi tidak sanggup. Jari nya selalu saja mengetik sebuah pesan untuk Nae Ra. Tapi tidak pernah menekan tombol kirim karena pesan itu akan yoongi hapus lagi. Selalu begitu pada akhirnya.

Yoongi bingung, Apa yang harus ia lakukan untuk membuat Nae Ra membenci nya. Dengan cara menjauhi nya? Itu mustahil sekarang, Yoongi sudah sangat bergantung pada Nae Ra.

" Yoon? Kau sehat? " Seorang wanita duduk di kursi kosong sebelah yoongi.

Yoongi sontak berbicara "Ra yya?" Namun saat ia menoleh, yang ia dapati bukan kekasih nya melainkan wendy. Son wendy.

Keberadaan wendy mengingatkan yoongi pada Nae Ra dan masa lalu mereka dulu. Dulu keberadaan Nae Ra mengingatkannya pada wendy, namun kini itu semua berubah.

" Nae Ra? Aku Son wendy bukan Nae Ra itu " Ujar nya dengan wajah yang sedikit kesal menanggapi ucapan yoongi

Yoongi memandang hal lain dengan pandangan kosong lagi, hal yang membuat nya fokus hanya Nae Ra. Karena fokus pandangan yoongi selama ini hanya untuk Nae Ra. Jika Nae Ra tidak ada, yoongi tidak bisa fokus. Bukan kah yoongi sudah bilang bahwa hidup nya sekarang sangat bergantung pada Nae Ra.

Sacrifice And Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang