Comeback?

3.6K 334 8
                                    

***

5 Tahun Kemudian

Nae Ra mendorong koper merah besar nya dengan sepenuh tenaga, Dengan balutan syal merah dan pakaian modis nya ia berjalan di bandara dengan santai

Nae Ra menjadi sorotan publik, karena kecantikan wajah nya dan senyum nya yang selalu terukir tanpa mau berhenti.

Sudah 5 tahun berlalu, Ia tak sabar menemui Oppa nya, dan semua teman nya.
Seoul sangat berubah sekarang

Bahkan Nae Ra hampir tersesat karena perubahan bandara Incheon sudah meningkat pesat dalam 5 tahun.

Nae Ra melewati kursi tunggu di bandara Incheon yang tak pernah dirubah bentuk nya dan tiba tiba senyum nya makin merekah.

Nae Ra teringat akan sesuatu di 5 tahun lalu . Boleh kah Nae Ra merindukan nya? Apa kabar dia sekarang? Pertanyaan itu terlintas saat ia melewati kursi tunggu itu.

Nae Ra mengamati sekitar dengan senyuman nya, ia mengamati orang orang yang tersenyum atau bahkan sedang menangis di saat yang bersamaan.

Ketika bandara menjadi saksi terakhir akan kepergian atau kepulangan seseorang.

Nae Ra terus berjalan hingga menemukan simbol lobby di depan nya.

" Ra yya! "

Lelaki itu melambaikan tangan nya bahkan justru tertawa setengah menangis.

Nae Ra berlari menuju lelaki itu lalu memeluk nya erat dan menangis disaat yang bersamaan.

" Oppa "

Ya. Itu adalah kakak lelaki kesayangan Nae Ra yang tidak akan Nae Ra benci seumur hidupnya.

" How are you gurl? Are you fine? " Ucap Namjoon dengan senyum nya yang merekah.

Nae Ra tetap menangis tanpa berhenti " I'm fine, Kau selalu tahu kabar ku setiap hari oppa  "

Dia tersenyum kecil lalu menghapus air mata yang mengalir di wajah Nae Ra

" Kau bisa melihat ku. Aku sungguh baik baik saja hehehe. Kau itu tetap cengeng ya! Padahal umur mu hampir menginjak 26 tahun! " Omel Namjoon pada nya.

Nae Ra menghapus air mata nya lalu terkekeh " Aku hanya terharu tahu! "

Mereka tertawa bersama di depan lobby dengan wajah yang bahagia. 5 tahun tanpa bertatap muka itu menyulitkan tahu. Biarkan mereka bahagia di hari yang cerah dengan daun gugur yang berjatuhan di jalan siang ini.

" Mari pulang "

Ucap namjoon sambil membawa koper merah Nae Ra kedalam bagasi mobil nya. Dan setelah itu mereka melanjutkan perjalanan pulang.

**
Tanpa sebuah sambutan, Nae Ra masuk kedalam rumah nya yang menjadi bertambah besar dengan langkah yang pelan.

Sebenarnya kepulangan nya ini terlalu mendadak, harusnya Nae Ra pulang 3 bulan lagi bersama Eomma dan Appa nya namun ia tetap memaksa untuk pulang ke kampung halaman nya, Seoul.

Sehingga kedua orang tua nya tidak pulang bersama Nae Ra. Meskipun tak ada sambutan, ia masih mempunyai kakak laki laki nya yang senang melihat nya kembali dan bibi yang menangis saat ia menapakkan kaki nya setelah 5 tahun tak disini.

Soal pendidikan Nae Ra, itu sudah selesai. Sebenarnya ia sudah lulus sejak satu tahun yang lalu, tapi Nae Ra memilih untuk bekerja selama satu tahun di perusahaan Appa nya itu.

5 tahun bukan waktu yang singkat bagi Nae Ra. Dia harus banting tulang, bersusah payah untuk lulus dari pendidikan nya. Bahkan selama 5 tahun ia tak pernah sekadar bertukar pesan untuk teman lama nya, apalagi jungkook.

Ia hanya bertukar pesan kepada kakak laki laki nya, siapa lagi kalau bukan namjoon. Itu pun namjoon harus merengek terlebih dahulu pada Nae Ra .

Nae Ra terlalu sibuk hingga untuk menyentuh ponsel nya saja hanya untuk mengirim pesan kepada namjoon.

Sesibuk itu, perkembangan negara Korea selama ia tak disini pun tak tahu, apalagi kabar yoongi.

Berbicara soal yoongi, Nae Ra berfikir apakah ia sudah dikaruniai 3 anak dalam waktu 5 tahun ini? Apakah ia masih ingat perempuan bernama Nae Ra? Atau ia sudah menerima takdir dan kenyataan bahwa mereka memang tak bisa bersama.

Nae Ra ingat, ia punya janji dengan yoongi untuk menemui nya di palgongsan satu tahun lalu saat musim gugur.

Nae Ra mengingkari janji nya. Padahal ia selalu mengingat itu setiap hari, tapi sesuatu berkata lain. Nae Ra tak bisa pulang satu tahun yang lalu.

Lagipula jika difikir2 yoongi pun tak mengingat janji itu, mengingat kalau yoongi punya ingatan yang sangat buruk tentang apapun.

Nae Ra justru terkekeh sendiri jika mengingat nama yoongi, tak ada sakit hati lagi. Dia sudah ikhlas melepaskan semua nya. Tanpa berfikir bahwa takdir akan memberi jalan untuknya kembali pada yoongi. Tidak mungkin.

Nae Ra membaringkan tubuh nya di kasur lama nya yang tak pernah dirubah bentuk nya.

" Ah rindu sekali "

Saat Nae Ra sedang asik membaringkan tubuh nya yang lelah, ponsel nya berdering. Ada sebuah telfon masuk dari seseorang, Yaitu William.

" Nae Ra? Kau mendarat dengan selamat? "

" Ah William, ku kira siapa. Ya untung lah aku sampai dengan selamat. "

" Padahal baru kemarin kita bertemu, kenapa aku sudah merindukan mu?"

" Cih. Jika rindu aku, kau datangi saja korea"

" Kau akan berapa lama disana Nara? "

" Aku tak tahu, bisa saja aku menetap disini atau kembali ke USA. Aku masih belum ada fikiran apapun wil"

" Baiklah, makan dengan baik. Kau tahu aku mencintai mu Ra. Jangan menangis terus "

" Cih, kau meledek lagi. Sudah ya"

Nae Ra mematikan telfon nya sepihak, lalu ia membaringkan tubuh nya lagi dan tersenyum kecil.

Nae Ra memutuskan untuk bangun dari kasur nya yang nyaman nan empuk itu. Ia tidak boleh menyia2kan waktu nya untuk tidur. Ia harus berjalan jalan melihat betapa berubah nya seoul ini.

**
Dengan syal tipis merah nya dan baju casual serba hitam yang ia suka, Nae Ra berjalan mengelilingi kota seoul.

Namjoon memaksa Nae Ra untuk menaiki mobil, tapi ia saja bahkan tidak punya kartu sim.

Nae Ra memutuskan untuk berjalan saja menikmati pemandangan musim gugur di seoul.

Gedung gedung besar berjejer di kanan dan kiri nya. Walaupun 5 tahun yang lalu seoul sudah seperti ini, Nae Ra masih tetap terkagum karena perkembangan teknologi seoul meningkat cepat hampir sama seperti saat di USA.

Sudut bibir Nae Ra tertarik, ia tersenyum. Nae Ra memutuskan untuk duduk di salah satu halte bus berniat untuk istirahat sambil melihat pemandangan orang berlalu lalang di jalan ini.

Sejujurnya Nae Ra tak punya tujuan kemana ia akan pergi, ia hanya ingin mengelilingi negara kesayangan nya ini dan melihat apa perubahan selama 5 tahun. Setelah beristirahat cukup lama, Nae Ra memutuskan untuk berjalan menuju halte bus lain nya. Tujuan Daegu.

Setidaknya, Ia harus berkunjung ke palgongsan, Lagipula itu bagus saat musim gugur.

Tak apa jika luka lama terkelupas kembali, Toh Nae Ra sudah ikhlas. Segigih apapun ia ingin melupakan nya, tak akan pernah bisa jika hati nya tak berusaha mengikhlaskan. Kata William, cara terbaik melupakan seseorang itu adalah dengan mengikhlaskan nya untuk berbahagia.

Yoongi harus bahagia, apalagi Nae Ra. Ia berhak bahagia atas hidup nya.

" Aku datang Yoon " Gumam Nae Ra dalam hati sambil tersenyum kecil.


Sacrifice And Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang