Sweet SUGAR?

4.8K 471 27
                                    

***
Pintu rumah sakit terbuka, Namjoon tersenyum sambil membawa beberapa bingkisan.

Namjoon mendekat kearah ranjang rumah sakit ku dan mengusap kepala ku lembut  "Nae Ra, Jika kau butuh apapun jangan pernah sungkan menghubungi ku. Aku tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi" Ucapnya.

" Ne Oppa, Aku hanya takut mengganggu kau dengan Ailee maka dari itu aku tidak pernah meminta tolong padamu lagi " Balasku Lirih.

" Secinta apapun aku dengan Ailee, Kau tetap prioritas ku Ra yaa. Karena kau adik kecil ku yang sudah besar " Namjoon mengelus kepala ku sambil tersenyum.

" Ne Oppa, Saranghae " Ucap ku tersenyum sambil memperlihatkan heart finger ku pada namjoon

" Nado Saranghae Ra yaa " Namjoon membalas heart finger ku sambil tersenyum melihat kan dimple nya

" Anak eomma sudah besar besar ternyata, Joon kau jaga adikmu dulu ya, Eomma ingin membayar registrasi "

" Ne Eomma " Itu kata namjoon sebelum eomma menghilang dari balik pintu.

Namjoon mengelus punggung tangan ku dan mencium nya beberapa kali " Lain kali jangan seperti itu Ra yaa. Aku sungguh khawatir, Badan mu sangat dingin hari itu bahkan kulit mu sangat pucat seperti mayat" Namjoon mencium tangan ku lagi

" Ne Oppa, Aku berjanji. Tapi oppa berjanji ya agar kau tetap menjadi namjoon oppa kesayangan Ra yaa, dan selalu mengajak ku bermain " Ucap ku sambil aegyo.

" Oppa berjanji Ra yaa "

Kasih sayang tidak selalu harus dari kekasih, Kita bisa mendapatkan kasih sayang itu dari siapapun, Keluarga, Teman Atau sahabat.

Yang lebih menyakitkan itu bukan saat tau bahwa yoongi masih mencintai wendy, Tapi saat Kakak ku sendiri lebih sering menghabiskan waktu nya bersama pacar nya daripada adik kecil nya ini

***
Sepertinya aku sudah terlalu lelah untuk berbaring, Ya sakit itu tidak enak bahkan makanan nya pun sangat tidak enak

Dulu aku ingin merasakan bagaimana di rawat di rumah sakit namun sekarang, Cukup kali ini saja dan jangan lagi.

Makanan nya pun lebih enak masakan namjoon oppa yang gosong daripada bubur ini, Rasanya sangat hambar seperti memakan nasi dicampur dengan air lalu di aduk.

Namjoon sudah pamit untuk kerumah Ailee katanya sudah ada janji untuk menonton film di kamarnya, Yang membuat ku bingung mengapa harus di dalam kamar?

Eomma izin pulang untuk mengambil beberapa baju ku untuk beberapa hari kedepan. Dan sekarang, Aku sendirian.

Membosankan.

Handphone ku mati karena insiden mengejar yoongi beberapa hari yang lalu, Aku berharap yoongi datang menghapuskan sepi ku, Tapi itu mustahil kan? Dia kan masih marah padaku.

Pintu Terbuka, Dan dibalik pintu ada lelaki bertudung hitam membawa plastik hitam, Aku memundurkan tubuh ku ke belakang, Karena sungguh itu sangat mencurigakan dan menakutkan

Kalau aku di culik bagaimana?

Kalau ginjal ku di jual untuk membeli tiket konser bagaimana?

Fyuh, Itu sangat mustahil Nae Ra, berhenti lah berfikiran seburuk itu.

Dia mendekat, lalu meletakkan plastik itu di meja, Wajahnya masih tertutup hoodie hitam tebal itu

" Kau siapa? Berani sekali kau masuk kesini. Pergi " Bentak ku karena dia menatapku, Walaupun wajah nya tidak terlihat tapi aku merasa dia sedang menatapku

Dia membuka hoodie tebal itu, Lalu wajah nya terlihat dan itu membuat ku menganga dan terdiam.

" Makan " Ucap Yoongi.

" Hah? "

" Makan ini, Itu aku belikan bubur " Ucapnya, aku hanya mengangguk paham lalu membuka plastik itu dan melahapnya

Yoongi mengambil kursi lalu duduk di sebelah ranjang ku, Dia tersenyum tapi tidak terlihat.

" Kau masih marah padaku? " Tanya ku sambil terus melahap bubur ini.

Dia terdiam" Sekarang, tidak dulu. Nanti marah nya di lanjut kalau kau sudah sembuh " Dia tersenyum kali ini.

" Mana bisa seperti itu huh " Aku mengerucutkan bibirku

" Baiklah, Kalau begitu aku akan pulang sekarang karena aku masih marah padamu " Dia berdiri namun lengan nya ku tahan

" Aniya, Jangan tinggalkan aku "

Yoongi merubah posisi nya seperti semula, kembali duduk di sebelah ranjang sambil menonton aksi makan ku.

" Mau? " Tanya ku menyodorkan sendok yang berisi bubur.

Dia menggeleng, lalu asik menonton aksi makan ku lagi. Aku tersenyum melihat nya.

" Jangan pernah mengulangi itu lagi ya " Dia mengelus punggung tangan ku sambil tersenyum kecil.

" Maaf, Aku keterlaluan padamu "

Senyum mengembang di wajah ku, Suara nya sangat surai dan lembut membuat aku tenang mendengarnya

" Tidak apa apa yoongi ya, Itu wajar. Aku memang salah, Tapi yang perlu kau tahu aku tidak ada perasaan apapun pada jungkook, jungkook juga hanya satu satu nya teman ku " Lirih ku

" Jangan sakit seperti ini lagi ya? Aku khawatir "

Oh tuhan, Sungguh. Aku benar benar ingin terbang ke langit 7 sekarang. Apa dia bilang? Khawatir padaku? Dengan siapa dia belajar menggombal seperti ini?

" Kenapa pipi mu merah? Apakah bubur nya pedas? " Ucapnya dengan polos sambil menyuap bubur itu kedalam mulutnya

MIN YOONGI KEPARAT.

***

Disini lah aku, Duduk di bangku taman rumah sakit dan melihat kearah kantin rumah sakit yang sangat banyak jajanan nya, Rasanya bukan seperti rumah sakit tapi pasar makanan.

" Yoongi, Mau ice cream itu " Rengek ku pada yoongi karena melihat ada kedai ice cream di rumah sakit ini.

Tadi aku sangat bosan, maka dari itu aku mengajak yoongi untuk berkeliling rumah sakit sebentar, Tadinya ia menolak alasan nya mengantuk tapi bukan aku jika tidak memaksa.

Dia menoyor kepala ku pelan sambil berdecak "Makan saja, Besok nya kau akan mati Nae Ra"  Ketusnya

Jahat sekali dia, Jika aku tidak sayang sudah aku buang di bantaran sungai han.

Aku berdecak sebal sambil mempoutkan bibir ku  "Kenapa kalian menyebalkan sekali sih?" 

Dia menaikkan alisnya dan kening nya mengerut "Siapa yang kau maksud kalian?"  Tanya nya sambil mengerutkan kening nya.

" Kau dan Eomma, Mengapa kalian tidak mengizinkan ku makan ice cream " Decak ku menghentak hentakan kaki ku ke tanah.

" Kan sudah ku bilang, Makan saja tapi besok nya kau akan mati " Ucap nya santai, Aku menatap sinis kearah nya lalu mempoutkan bibir ku.

Aku tersenyum lalu mengguncang tubuh yoongi " Ahh itu Min Yoongi, bagaimana kalau kita beli crepes? " Ucap ku sambil menunjuk ke arah kedai yang menjual makanan ringan bernama Crepes itu

" Baiklah, Tapi nanti jika eomma marah jangan salahkan aku " Ucapnya membantu ku berdiri

Yoongi memesan Crepes itu dua dengan rasa coklat kacang dan coklat keju. Baiklah, Aku bahagia sekali hari ini.

Kami memutuskan untuk duduk di kursi tunggu sambil menunggu makanan itu selesai dibuat

" Yoon, Apakah kau akan semanis ini jika aku sakit saja? " Tanya ku dengan wajah datar, Entah mengapa pertanyaan ini selalu terngiang di kepala ku.

Dia menggeleng keras " Mulai sekarang aku akan mencoba menjadi sweet sugar untuk mu "

Reflek senyum ku mengambang, Dia juga tersenyum lalu menggenggam tangan ku erat . Tuhan, Bisakah hentikan waktu sekarang? Aku merasakan kebahagiaan!

-------
Next?

Sacrifice And Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang