**
Nae Ra melangkahkan kaki nya keluar dari bus, kini ia sudah berada di tujuan nya. Palgongsan.Satu hal yang terucap dari bibir indah Nae Ra hanya lah "Ini benar Palgongsan yang ku datangi waktu itu kan?"
Senyum Nae Ra langsung merekah melihat kota kecil di daegu ini mengalami perubahan pesat, Bukan bangunan tinggi seperti seoul yang menghiasi daerah ini. Tapi pohon pohon, toko kelontong kecil di sepanjang jalan membuat Nae Ra terkagum dengan keindahan daerah ini.
Melihat daun daun berguguran di sepanjang jalan, mobil mobil yang melewati jalan Palgongsan ini membuat hati Nae Ra sejuk.
Saat Nae Ra sedang melihat keindahan kota ini, ada satu kursi panjang yang membuat Nae Ra teringat beberapa tahun lalu.
" Setiap ada kursi yang pernah ku duduki, kenapa rasanya bernostalgia sih? " Gerutu Nae Ra sambil terkekeh.
Kursi itu, saksi mata atas perpisahan Nae Ra dengan yoongi 5 tahun lalu, dan kursi itu saksi atas janji yang mereka berdua buat pada hari itu.
Untuk saling bertemu, Berbagi cerita.
Tapi, seketika Nae Ra murung. Ia merasa malu atas janji yang pernah ia buat, tapi ia sendiri yang mengingkari nya.
" Mianhae "
Ucap Nae Ra pelan lalu berjalan melewati kursi itu.
Di ujung sana, Gerbang menuju tempat wisata Palgongsan terbuka lebar, banyak pengunjung yang tetap datang padahal ini bukan lah hari weekend.
Membuat senyum Nae Ra merekah lagi, Jika kau bingung mengapa Nae Ra sering tersenyum sekarang. Itu karena, William.
Berkat sok bijak nya lelaki itu, dan kata kata motivasi yang ia gunakan membuat Nae Ra semakin semangat menjalani hidup dan melihat sisi apapun secara positif.
Pada akhirnya, Nae Ra memutuskan untuk masuk dan membeli tiket masuk yang berharga 10.000 Won
Pemandangan pertama di sambut oleh pepohonan rindang dan daun yang berguguran di setiap jalan yang ia lintasi membuat Nae Ra terkagum.
Musim gugur adalah musim favorit Nae Ra. Walaupun ia pernah berkata bahwa ia akan sangat membenci musim ini. Tak dapat dipungkiri bahwa rasa benci nya terkalahkan oleh keindahan daun dan bunga yang berjatuhan pada musim gugur.
Setelah sibuk mengamati keindahan danau buatan Palgongsan dan daun yang berguguran. Nae Ra memutuskan untuk beristirahat di sebuah kursi panjang yang kosong.
Mengistirahatkan tenaga nya, hati nya dan fikiran nya sejenak.
Nae Ra hanya memandangi keramaian palgongsan yang di lalui banyak anak sma yang sedang menjernihkan fikiran mereka disini, Mungkin.
Terlalu banyak anak sekolah sehingga Nae Ra terlihat sangat berbeda karena memakai baju casual bukan seragam. Nae Ra gampang ditemukan.
Nae Ra memutuskan melanjutkan perjalanan nya, jika terlalu banyak beristirahat itu justru membuat tubuh nya melemah.
Lagipula ia membayar cukup mahal bukan hanya untuk duduk, tapi menikmati keindahan musim gugur yang amat indah ini.
" Indah sekali "
Sudah hampir puluhan gumaman setiap Nae Ra melewati sudut tempat palgongsan ini, Nae Ra tak henti henti nya bersyukur tuhan bisa menciptakan sesuatu seindah ini dan diperindah oleh daun yang berguguran di sekitar jalan.
Melihat ke kanan dan kekiri sampai kepala nya pegal, tapi semua terbayarkan oleh semua keindahan disini.
Nae Ra selalu tersenyum, entah mengapa tersenyum akan membuat nya terus bahagia sehingga ia tak merasakan sebuah luka dari awal saat ia masuk ke dalam palgongsan yang sudah jelas ini adalah tempat dimana bisa saja luka nya kembali terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice And Pain
FanfictionTentang seorang gadis yang menyukai lelaki dingin, ketus dan mempunyai tatapan membunuh terhadap mu tetapi seperti mempunyai kepribadian yang berbeda saat bersama orang lain. Mencintai nya itu butuh pengorbanan dan akan mengalami rasa sakit. Tapi...