46

4.1K 380 26
                                    

*Author POV*

Lelaki itu melepas satu persatu kancing kemeja nya dan membuang nya ke sembarang arah lalu langsung menjatuhkan tubuh nya ke kasur kesayangan nya itu.

Yoongi lelah, jujur ia sangat lelah. Rasanya ia ingin berhenti, ingin kembali di masa dimana dia tidak seburuk ini.

Yoongi ingin berhenti, sangat ingin berhenti. Tapi tidak bisa karena tujuan yoongi saat ini hanya Nae Ra. Rumah yoongi saat ini hanya Nae Ra bukan yang lain. Jadi yoongi rasa, Itu patut di perjuangkan.

Yoongi menghembuskan nafasnya kasar dan menatap kearah langit langit kamar nya, Ia rindu masa dimana dia bahagia. Yoongi berharap, kebahagiaan akan menjemput nya nanti.

Lalu tiba tiba seorang wanita paruh baya berjalan kearah yoongi dengan senyum nanar nya, Senyum favorit yoongi sepanjang masa sebelum senyum Nae Ra.

Dia duduk tepat disamping yoongi berbaring lalu tersenyum dan mengusap rambut anak kesayangan nya itu.

" Kau lelah? "

Kalimat yang sederhana, namun kata kata itu lah yang yoongi sangat butuhkan saat ini. Hanya itu.

Yoongi tidak perlu kata cinta, Tidak perlu sesuatu yang lucu untuk menghibur nya, yang ia butuhkan hanya kata kata itu.

Yoongi menganggukan kepala nya pelan, Yoongi ingin berbohong namun yoongi tau bahwa eomma nya lah yang paling tau apa yang akan terjadi kedepan nya.

" Berhentilah. Kau tau kan hal yang kau lakukan itu akan sia sia? "

Yoongi merubah posisi nya menjadi duduk tepat di sebelah eomma nya dan menatap eomma nya dengan sendu.

" Apa aku tidak boleh berjuang setidaknya hanya sekali dalam seumur hidupku untuk nya eomma? "

Layaknya seorang anak kecil bertanya apakah ia membuat kesalahan atau tidak. Wanita paruh baya itu hanya tersenyum sendu.

" Cepat atau lambat, ia akan tahu tentang semua ini yoon. Berhentilah dan menyerah lah. Jalani hidup mu sesuai alur tanpa berbelok kemana pun " Ucap wanita itu.

" Aku pastikan ia tidak akan tahu, aku akan pastikan bahwa ia hanya akan menerima kebahagiaan nya tanpa merasakan sakit nya. Aku jamin eomma, Aku menjamin itu "

" Namun jika kau gagal dan dia pergi saat kau hendak berbuat bagaimana? Kau akan berjanji pada eomma untuk menyerah dan menjalankan hidup mu sesuai alur lagi? " Wanita itu menautkan alis nya sambil mengusap kepala anak satu satu nya itu.

Yoongi mengangguk, ia pasrah. Jika pengorbanan yang ia lakukan nanti akan gagal dan mendapatkan hasil yang tidak ia inginkan, Yoongi berjanji. Yoongi berjanji akan menyerah, dan menjalankan hidup sesuai alur nya lagi.

Yoongi akan berjuang setidaknya sekali untuk Nae Ra tidak peduli Bagaimana pun hasil nya.

***
" Oppa, Kau kenapa sih? Diam saja. Aku jadi tidak punya teman mengobrol tau. Berhenti lah galau oppa, Bermain lah denganku " Rengek ku sambil mengerucutkan bibir ku yang mungil ini.

" Pergilah Nae Ra, beri oppa waktu untuk sendiri " Namjoon mendengus kesal akibat adik nya itu selalu saja menggangu.

" Berhentilah galau oppa. Wanita masih banyak, jangan risau. Apa perlu aku jodohkan dengan anak nya paman Choi? " Ledek ku.

" Diam lah sana, aku tidak galau. Aku sedang menonton tv tapi tak bisakah kau tidak menggangu ku dan memberi ku waktu untuk merefresh otak ku dan menghapus seluruh kenangan itu? "

Nae Ra sangat tau,Pandangan namjoon tidak lah melirik ke Tv. Ibarat nya badan nya berada di ruang tamu namun otak nya kemana mana.

" Tujuan ku kan hanya menghibur oppa saja! Lagipula aku tidak ada kerjaan dan aku lihat oppa selalu murung "

Sacrifice And Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang