Aku melambaikan tangan kearah yoongi sambil tersenyum " Sampai jumpa besok yoongi ah, tidur yang nyenyak! Jangan sampai kau terlambat untuk ikut tes universitas mu besok "
Yoongi hanya membalas nya dengan senyuman kecil lalu pamit tanpa suara. Entah ini perasaan ku atau memang seperti ini. Namun aku merasa bahwa yoongi agak memiliki sebuah perubahan.
Dia sering melamun, dia sering memikirkan masa depan, dia terlalu khawatir apa akan yang terjadi nanti nya. Dia kembali menjadi sosok yang cuek, walaupun memang sifat nya seperti itu tapi terkadang dia selalu membuat ku tersipu, namun sekarang sikap yoongi justru membuat ku bingung.
Aku tidak mengerti apa hal yang mengganjal fikiran nya saat ini, namun sampai saat ini nyali ku untuk bertanya pada nya masih terlalu kecil. Aku masih takut memberikan sebuah pertanyaan padanya.
Yoongi juga sering sekali bertanya apa yang akan terjadi nanti jika kami berpisah, dari luar dia terlihat lemah tapi sebenarnya dia sangat rapuh. Lebih dari apapun.
Satu hal saja yang mengganggu fikiran nya akan menjadi beban untuk nya. Maka dari itu, aku ingin sekali, aku ingin bertanya apa hal yang membuat dia risau namun nyata nya aku tidak seberani itu.
Walaupun aku tidak bisa mengurangi masalah nya, setidaknya aku bisa menjadi sebuah penyemangat untuk nya. Peran itu Menurutku sangat penting.
Aku menapakkan kaki ku kedalam rumah, dan seluruh rumah isi nya hening walaupun keluarga ku berkumpul di ruang tengah.
" Oppa, Kau sudah makan? " Tanya ku pada namjoon yang sedang asik memainkan ponsel nya.
Namjoon menoleh saat merasa nama nya terpanggil "Sudah" setelah itu, ia kembali sibuk menatap ponsel nya tanpa menatapku sedikitpun.
" Eomma, Namjoon oppa kenapa? " Aku menghampiri eomma yang sedang sibuk mengambil minuman soda di kulkas.
" Dia putus dengan Ailee " Ucap eomma sambil menatap namjoon nanar, cinta memang bisa membuat seseorang berubah.
Namjoon oppa yang tadinya ceria, bisa menjadi dingin seketika saat dilanda putus cinta, jangankan namjoon oppa. Aku pun seperti itu, selalu menghabiskan air mata ku untuk menangisi yang tidak perlu.
Setelah ber oh ria mendengar alasan mengapa namjoon oppa seperti itu, aku naik ke kamar ku untuk beristirahat karena kaki ku mulai terasa sakit lagi.
Aku membuka ponsel ku dan terkejut saat mendapati sebuah 12 misscall dari jungkook, Ah iya. Tentang jungkook, setelah kejadian 1 tahun yang lalu. Kami tidak pernah berkomunikasi seperti dulu layak nya sahabat lagi, Dia tiba tiba dingin dan tidak dapat kutempuh seperti yoongi dulu. Aku tidak mengerti hal apa yang membuat nya seperti itu.
Lalu saat ku buka Line, Ada beberapa Pesan yang terkirim dari kontak yang bernama jungkook juga. Lantas, aku penasaran dan membuka pesan nya.
Kookie
Apa kabar?Kookie
Apa kau baik?Kookie
Ah aku lupa, kau sudah bahagia ya selama 1 tahun ini tanpa ada air mata lagi.Kookie
Aku turut senang padamu Ra-yya, Bisakah kita bertemu di taman malam ini? Aku ingin membicarakan hal penting padamuSaat membaca pesan itu, air mata ku menetes begitu saja. Entah karena terharu akhirnya jungkook menanyakan kabar ku atau karena aku terlalu rindu padanya.
Nae Ra
Ya, Mari bertemu kawan:)Ya, Aku memutuskan untuk bertemu dengan nya, aku sangat rindu tatapan sendu nya. Aku merasa seperti sahabat yang jahat, meninggalkan dia saat aku bahagia padahal dia selalu ada saat yoongi sering membuat ku menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice And Pain
FanfictionTentang seorang gadis yang menyukai lelaki dingin, ketus dan mempunyai tatapan membunuh terhadap mu tetapi seperti mempunyai kepribadian yang berbeda saat bersama orang lain. Mencintai nya itu butuh pengorbanan dan akan mengalami rasa sakit. Tapi...