*NAE RA POV*
---
Aku terbangun dari tidur ku dan mendapati bahwa aku berada di kamar kesayangan ku ini. Tatapan pertama ku tertuju pada Polaroid yang terpasang di dinding kamar ku.Aku tersenyum kecil.
" Eoh, Aku tidak merasa pulang kesini tadi malam. Apa jungkook membawa ku? " Gumam ku.
Aku lantas mengecek ponsel ku untuk melihat apa jungkook mengirimi ku pesan atau tidak. Namun, tatapan pertama ku tertuju pada 10 Missed Calls dari orang yang ku benci.
Jisoo. Dia menelfon ku sepagi ini untuk apa? Bahkan saat aku mengecek pesan ku, banyak sekali pesan masuk dari jisoo.
Sejujurnya aku malas membuka pesan itu, tapi kurasa pesan itu sangat penting jadi aku membuka nya. Toh, rasa keingintahuan ku lebih besar daripada benci ku.
Aku menggigit ibu jari ku, permainan apa lagi yang kau buat Jisoo ya. Apa kau tak puas membuat diri ku hampir mati waktu itu?
Aku langsung memencet tombol telfon ke jungkook untuk memberi tahu pesan dari jisoo itu. Tak lama jungkook merespon nya
" Jungkook ah"
"Ne? Ada apa kau menelfon pagi pagi? "
" Oo kau mau berterimakasih rupanya, tak perlu. Aku ikhlas "
" Sebenarnya bukan untuk itu, tapi terimakasih sebelum nya"
"Tentang apa? "
" Jisoo menghubungi ku. Dan bilang bahwa ia ingin bertemu dengan ku "
" Mwo? Untuk apa? "
" Dia ingin berbicara perihal yoongi dan kurasa itu sangat penting. Menurut mu aku datang atau tidak? "
" Aku rasa itu pun hal penting. Kau datang saja, tapi aku akan tetap berada di sekitar mu untuk mengawasi. Bagaimana? "
" Deal. Jam 2 siang di Cafe tempat biasa "
Persetan dengan rasa benci, rasa takut, rasa marah, nyata nya rasa ke ingintahu an ku perihal yoongi lebih besar dari segala nya.
***
" Kuatkan dirimu Ra yya " Ucap jungkook mengelus tangan ku lembut.
Aku mengerutkan kening ku "Untuk apa?" sambil menatap manik mata jungkook.
" Jika ada sesuatu yang tak kau ingin kan terjadi di dalam sana. Hati hati, aku mengawasi mu dari sini "
Aku menganggukan kepala ku dan tersenyum sebelum akhirnya keluar dari mobil milik jungkook ini.
Aku menarik nafas ku panjang dan melangkahkan kaki ku untuk ke dalam sana, Bukan hanya kaki ku. Semua tubuh ku, hati ku terutama.
Aku membuka pintu Cafe yang sepi itu, Dan mendapati jisoo berada disana sambil melihat ponsel nya. Kali ini aku menarik nafas ku lebih dalam. Sangat dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice And Pain
FanfictionTentang seorang gadis yang menyukai lelaki dingin, ketus dan mempunyai tatapan membunuh terhadap mu tetapi seperti mempunyai kepribadian yang berbeda saat bersama orang lain. Mencintai nya itu butuh pengorbanan dan akan mengalami rasa sakit. Tapi...