4 - Perasaan

12.1K 248 0
                                    

Setelah hukumannya selesai semua siswa bersegera ketempat wudhu untuk melakukan shalat Dhuha karena beberapa minggu lagi akan diadakan UTS.
Di tengah perjalanan ke kelas tepatnya di koridor penghubung antara lapangan dan kelas Terlihat ka Rizki sedang duduk di bangku memegang buku hijau dengan raut wajah serius, teman teman yang lain sudah duluan. Dan giliran aku dan Widia yang lewat didepannya
"Tunggu! Saya mau bicara sama Widia" ucap ka Rizki dengan nada dan wajah serius
"Yaudah sanah kamu bicara sama Ka Rizki aku duluan yaa.. daaa"

**Di kelas XII**

Suasana sangat hening karena hanya ada Ka Rizki dan Widia, wajah ka rizki begitu serius membuat Widia sedikit cemas dan khawatir, dia takut terkena marahan ka rizki padahal dia tidak melakukan kesalahan, setelah beberapa menit waktu hanya hening ka Rizki pun memulai pembicaraan

"widd? Jujur kaka rasa ada yang beda dari kamu" ujar ka Rizki dengan wajah cemas, yaa wajarlah gimana sih orang jatuh cintaa:V

"Beda? Apanya yang beda? Dari sayaa?" Tanya Widia dengan nada gugup
"Kaka rasa? Semenjak kejadian kamu jatuh itu ada yang berbeda...." Omongan ka Rizki terpotong karena tiba-tiba seorang siswi masuk dengan lancang yang tidak lain ialah Iana
"Kaka suka sama Widia? Kemarin bilangnya suka sama Wina Playboy amat jadi ketua osis!" Ucap Iana lancang
"Lancang banget kamu masuk kelas ini tanpa salam!? Trus dengan enaknya kamu bicara dengan nada tinggi sama kaka kelas, Sopan bangett!?" Jawab ka Rizki dengan wajah emosi

**Suasana Hening dan Iana pun keluar dari kelas XII**

Widia dan Ka Rizki pun menyusul keluar, dan ka Rizki meminta maaf karena dia tidak bisa melanjutkan omongannya karena kelancangan iana. Dan Widia pun menyusul temannya ke Kelas dan menceritakan kejadian di kelas XII kepadaku dan teman-teman lainnya.

"Wawww ka Rizki suka sama Widia? Aslii? Niih??" Ucap Naswa girang
"Eaaa Widia baru 2 bulan udah dapet jodoh nih, udah Widd kalo misalnya dia beneran suka suka balik ajaa" lanjut Nuri
"Iaa kan dia baik, Sholeh, lulusan anak Pondok juga kan? Pastinya bisa jadi Imam yang baik Widd" sambung Ayu dengan nada senang

Kamipun hanya tertawa bahagia mendengar cerita Widia dan Ka Rizki, namun berbeda dengan Zahra dia hanya diam saja mendengar cerita Widia.

'*Di rumah Widia sedang memegang gadget dan sedang chatting dengan ka Rizki*'

KaRizki : Assalamualaikum? Widia? Udah sampe rumah belum?
Widia: Waalaikumussalam, iya saya udah sampai rumah. Ada apa ka?
KaRizki : Widd,, kalo kaka boleh jujur kaka suka sama kamu.
Widia : Ohya? Koq bisa begitu, padahal kaka kan baru kenal sama saya. Apa yang membuat kaka suka sama saya?
KaRizki : nggak ngerti juga saya bisa suka sama kamu. Oiya sekali lagi saya minta maaf atas kejadian tadi yaa
Widia : iyaa gapapaka..
KaRizki : Besok saya tunggu di Taman belakang sekolah yaa. Sepulang sekolah
Widia : Okee kaa

Dan percakapan itu berakhir dengan saling mengucap Selamat tidur dan salam. Dengan Wajah gembira Widia dan Rizki pun tertidur.

Apakah aku mulai mencintainya? Lalu kalau benar apakah dia akan mencintaiku


_____
Maaf yaa kalau ceritanya kurang jelas dan nggak nyambung, soalnya baru kali ini deeh saya nulis cerita di Wattpad. Hehee...

Jangan lupa ulis Kritik dan Saran kalian di Komentar.
Dan jangan lupa kasih vote donk buat cerita inii...

Cinta Segitiga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang