17 - Hujan Indah

5.5K 146 9
                                    

Senin ini semua siswa daru kelas X sampai kelas XII berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya, entah kenapa sepertinya mereka sangat berantusias untuk menyemangati temannya yang ingin ikut lomba Sains.

Dikelas X.1

Iana dan Tiana sedang duduk sembari membaca buku, sedangkan Lia tetap berdiri menunggu seseorang yang entah siapa. Iana yg melihat Lia bersikap aneh mulai curiga lalu menutup buku dan menghampiri Lia

"Hehh bengong bae nungguin siapa sih!?" - Iana

Lia menoleh dan tersenyum kecil lalu menggolekkan tubuhnya dan pergi duduk ke mejanya dengan wajah sumringah namun senyumnya sedikit licik. Tiana menghampiri Lia dan duduk disebelahnya

"You punya rencana jahat ke Widia ya?" Tanya Tiana yakin dengan wajah yang tegang

Lia menengok dan tersenyum lalu menjelaskan rencananya yang dibuat agar Widia tidak ikut Olimpiade Sains Nasional itu, ia sangat iri melihat Widia mengikuti lomba itu.

"Pokoknya dia nggak boleh berangkat lomba"

"I'm harus mencegahnya" jelas Lia dengan senyum licik

Tidak lama mata mereka bertiga tertuju pada pintu kelas mereka yang dilewati Widia siswi yang mereka tunggu sedari tadi. Widia melewati pintu itu dengan menunduk namun wajahnya terlihat santai, ia tidak berani menoleh kearah pintu karena Iana berdiri disitu

Widia sampai dikelas dengan wajah murung, Ayu dan Aulia yang menyadari kedatangan Widia langsung menghampirinya.

"Pagi Cantik kenapa murung?" Tanya Aulia duduk disebelah Widia

"Nggak papa" -widia

"Pasti si Iana melototin kamu lagi hmm" tebak Ayu sambil melihat keluar

Widia menghela nafas berat lalu pergi ke perpustakaan dengan membawa selembar kertas formulirnya.

"Aku nggak jadi ikut lomba ah" ucap Widia berdiri dari bangku

"Ehh nggak! Kamu harus ikut Wid" tegas Ayu sambil melangkah masuk ke kelas "jangan sampe kamu kalah sama Syahira"

"Menurut aku sih kayaknya mereka punya rencana ke Syahira deh"

"Secara syahira kan anaknya gampang di begoin" jelas Aulia tersenyum licik

Naswa dan Zahra ikut mengerumpul dan ikut menyemangati Widia yang hampir pasrah

"Lagi polos banget sih si Syahira" Tukas Naswa kesal

Di ruang guru sedang bersiap pergi untuk lomba Olimpiade Sains

"Apakah semua siswa yang ikut lomba sudah berada disini?" Tanya bu Dhia membawa setumpuk berkas

"Sepertinya sudah bu.." jawab Eysha murid kelas XI yang melatih adik kelasnya

Akhirnya mereka semua berangkat dan menjalani lomba dengan tenang dan terus berdoa agar mendapatkan hasil yang maksimal

Widia merasakan badannya mulai panas dingin karena barisan kejuaraan belum juga diumumkan dan peserta terpaksa tetap berdiri di barisan.

Disisi lain Rizki, Afif, Eysha dan Lavida datang melihat adiknya yang berjuang mengharumkan nama sekolah mereka. Bola mata Rizki terus mencari peserta sekolahnya dan Eysha pun menemukan barisan adik kelasnya.

"Liatt! Tuh sekolah kita" -Eysha

Semua bola mata langsung menuju telunjuk Eysha yang menunjuk tepat kearah Widia dan Syahira. Rizki spontan tersenyum bahagia melihat Widia baris dengan cantik disitu

Disisi lain Widia masih terus menahan pusing karena matahari ditambah ia terus memikirkan antara juara dan penyakitnya, ia khawatir dengan dirinya sendiri dan juga nama baik sekolahnya.

Cinta Segitiga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang