21 - Hukuman Petaka Bagi Bidadari

5K 117 1
                                    

"Jangan nangis lagi" ucap pria itu

Widia memandangi pria itu lekat lalu tersadar dan mengalihkan pandangannya, Ayu hanya tersenyum mengangguk dan menjauh dari Widia dan pria itu.

Pria itu duduk disebelah Widia namun Widia memalingkan wajahnya sambil menutupi mata sembabnya.

"Biarkan aku sendiri" ucap widia

"Ta.."

"Tolong.." pinta Widia dengan nada lemah

Pria itu adalah Hanif , Hanif diamanatkan oleh Rizki untuk menyusul Widia, Hanif mengangguk pelan lalu berdiri dan berjalan menuju gerbang taman lalu ia berhenti dan menengok kebelakang sejenak.

"Gua minta maaf ki, nggak bisa nenangin Widia"

"Maafin saya wid, ganggu jugaa" batin Hanif

********

Keesokan harinya semuanya terlihat normal saja Widia pun telah sanggup tersenyum dan tertawa bersama teman-temannya. Ia mengikuti apel dan belajar seperti biasa

Kringg!! Kringg!!

Bel istirahat berbunyi hampir semua anak meninggalkan kelas menuju keluar. Berbeda dengan Ayu,Widia,Aulia,Zahra,Nuri dan Naswa mereka masih dikelas

"Ke kantin yuk" ajak Zahra

"Males ah kalau ngeliat si jelek bae mah" tukas Naswa

"Udah biarin yuk makan ah" ajak Ayu

Akhirnya semua anak keluar kelas menuju kekantin namun perjalanan tesendat didepan stand kantin telah duduk seorang Iana,Lia,Tiana dan Wina. Mereka terlihat sangat senang dengan perbincangan mereka

"Liat tuh musuh terbesar kita gaes" bisik Nuri

Naswa dan Zahra menyinis pelan kearah Iana dan lainnya, Tiana yang menyadari hanua melirik lalu kembali kepada temannya.

"Diberitahukan kepada seluruh Siswa/i SMAN Nusa bangsa untuk kumpul sebentar di Aula Atas!"

Pengumuman terdengar seperti terompet sangkakala yang membuat semua anak langsung berlarian kesana kemari menuju Aula. Mereka sangat kenal betul dengan suara itu yak suara Azam ia adalah Osis yang disegani disekolah itu wajahnya yang cuek dan dingin membuatnya disegani oleh adik kelas.

Saat semua sudah berkumpul di Aula atas ternyata yang dikumpulkan hanya murid kelas X saja tidak ada anak kelas XI yang terlihat

"Ini pertemuan antara kelas X ama Osis ya?" Tanya Abdul sambil tertawa pelan

"Iyaa ini kayaknya disuruh ngecet lapangan hukuman ini" jawab Rendi dengan cengengesan

"Berisik bangat Cepot!" Tukas Ayu

Rendi membalas dengan juluran lidah dan tertawa. Tidak lama para anggota Osis datang dengan tampang tegang dan menakutkan

"Mereka kesurupan kayaknya deh?" Bisik Amni pada Putri

"Kenapa emang?" -putri

"Pucet kaya setan" jawab Amni dengan cengir tak berdosa

"Assalamualaikum Selamat Siang maaf ganggu istirahat kalian"

"Saya hanya mau mengumumkan bahwasanya 2 hari kedepan akan ada penilaian, jadi seluruh siswa dikhususkan kelas X harus tertib!" Jelas ka Afif

Rizki mengangkat kepalanya dengan wajah datarnya ia maju

"Tidak ada yang telat apel Gaduh disekolah Dan mengganggu siswa lain!" Tegas Rizki

"Hukumannya apa ka?" Tanya salah satu siswa

Cinta Segitiga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang