49 - Pergi dan Bahagia

4.3K 93 4
                                    

🍃
Apa kau tahu?
Namamu selalu ku sebut ketika
Aku menceritakan tentang
Seorang yang aku sayang kepada Allah

SELAMAT MEMBACA

Wina tersenyum kepalanya baru saja bergerak sedikit berniat menggeleng

"Tentu tidak" suara bariton itu membuat semua mata menuju Padanya

Wina tersenyum tipis. Leo maju beberapa langkah mendekati keramaian itu dan merangkul bahu Wina erat, namun Wina mengelak dan menatap Leo takut.

"Lo berdua tunangan?" Ketus Ayu

"Belum si, cuma gua pengen aja" Leo menjawab seraya tersenyum pada Wina

Wina diam tanpa kata, bibirnya tak lagi sanggup berbicara. 'Leo mau minang Wina?' gumamnya dalam hati

"Selamat, semoga dia benar-benar pergi dari kehidupan gue sama Widia" Rizki kali ini angkat bicara dan ikut disamping Hanif

"Aamiin" -Nuri

"Jangan sampe pernikahan Widia nggak jadi, kaga jadi makan besar nanti" -Aulia

"Nanti gendut Aul, Allahuakbar" -Zahra

"Nggak apa-apa, makin imut" Azam tersenyum tapi tetap memandang handphonenya

Aulia merasakan kupu-kupu bertentangan mulai merajalela didalan lubuk hatinya. Senyuman Azam membuat hatinya kini semakin teduh.

'2 minggu lagi ya Allah' gumam Azam untuk menahan Nafsunya

*******
Rizki Home

Rizki duduk disofa bersama Shila dan Ahmad yang sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Shila menatap Rizki begitu lekat ketika Rizki membuka kertas tebal yang ada diatas meja ruang tamu, saat Rizki menyadari itu Rizki sedikit menoleh

"Kenapa?" -Rizki

Ahmad berpindah posisi menjadi dihadapan Rizki dan Shila. Wajah Ahmad begitu serius dan nampak tanpa ekspresi sama sekali.

"Ki" panggil Shila dengan cuek tidak seperti biasanya

Rizki berdeham sambil terus menatap pada berkas kertas yang berserakan itu.

"Rizki Prawira!" Panggil Shila sekali lagi

Rizki menghentikan kegiatannya menghembuskan nafas gusar lalu menatap manik mata Shila.

"Ada apa?" Rizki menutup berkas "Rizki mau disidang?"

"Wina itu siapa?"

Pertanyaan Ahmad sukses membuat jantung Rizki terpompa lebih cepat. Mulut Rizki sangat kelu untuk mengucapkan nama seorang yang membuat hubungannya bersama Widia hancur hingga akar itu.

Hening tanpa suara, Ahmad tetap setia menaruh tangannya didepan dadanya, dan Shila tetap memandang Rizki lekat.

"Ki, jawab" -Shila

Rizki melirik tegas pada Shila lalu menarik nafas panjang

"Dia adek kelas Rizki waktu di Nusa bangsa" sela tiga detik "Dan dia Sekarang kuliah di luar kota"

Ahmad dan Shila mengangguk faham. Ahmad merogoh sesuatu dari sakunya mengambil handphone hitam metalic miliknya

"Ini apa Ki?" Ahmad menyodorkan handphone dihadapan Rizki

"Ini apa Ki?" Ahmad menyodorkan handphone dihadapan Rizki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta Segitiga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang