Terdengar suara jatuh sangat kencang sampai terdengar dari ruangan Osis, padahal ruangan itu jauh dari lingkungan kelas sekolah. Sontak semua murid keluar dan mencari asal suara itu, ternyata ditengah lapangan ada seorang siswi tertiban tiang bendera upacara yang tingginya ±7M
"Ada apa ini? Apa yang jatuh?" Tanya ka Hanif panik
"Kaki wina tertiban tiang bendera kak, dan teman-temannya berusaha menyelamatkan nyaa" jawab Fandi salah satu teman sekelasnya yang juga ingin membantunya
Ka Hanif memberitahu kepada anggota OSIS lainnya bahwa kaki wina tertiban tiang bendera, dan mereka langsung melihat kondisi wina. Dan Alhamdulillah kaki wina berhasil selamat Putri, Iana, Tiana dan Lia langsung membawa Wina ke UKS.
"Dokter Dania, tolong teman saya donkk! Saya gamau dia kenapa-kenapa" pinta Putri dengan nada khawatir dan sedih
Wina pun berbaring di kabin dan segera ditangani oleh medis sekolah, dokter menyuruh teman-teman wina untuk menunggu diluar saja agar tidak membuat suasana menjadi tegang.
"Gimana keadaan wina? Dia baik-baik ajaa, apa kata dokter?" Tanya Rizki dengan wajah panik
"Nggak tau masih didalem si wina nyaa itu" jawab Lia dengan nada senggak karena menangisWidia yang sedari tadi hanya diam tanpa gerak, langsung pergi saat ka Rizki bertanya seperti itu. Widia pergi meninggalkan teman-temannya menuju kearah kantin
"Kenapa ka rizki khawatir? Memangnya dia suka sama wina?" Batin Widia
Ia pun duduk di bangku kantin dan memesan Lemon tea, dengan wajah bt nya dia meminum lemon tea dengan sangat cepat lalu ia dengan cepat menuju ke toilet dengan mengendap - endap agar temannya tidak tahu dimana dia. Aulia dan Nuri pun pergi kekantin menyusul Widia namun mereka tidak menemukan widia di kantin. Dan dia berbalik menuju teman-temannya
"Ehh widia enggak ada di kantin? Jangan jangan dia kabur?" Ucap Nuri cemas
"Ngapain dia kabur?" Tanya naswa heran
"Kali aja dia ada masalah gituu lagipula dia ga pernah begitu loohh? Ngilang gitu ajaa" ujar Putri ikut bicara dengan wajah polosnyaTeman teman widia menengok ke arah putri dan putri tersenyum malu
"Diih? Pada nengok masaa?" Ujar putri sambil tertawa kecil
"Nge vans biasa" ujar Iana"Apaan? Siih Pede bangett mending kita ke kantin yukk. Siapa tau widia kesana lagi nanti" ajak Aulia
Sampai mereka dikantin kehadiran mereka disambut dengan tatapan sinis dari kawan-kawan Wina, yang tidak suka dengan mereka ber-5. Aulia berusaha tidak emosi dengan mempercepat jalannya dan segera mencari tempat duduk, dan memesan makanan ringan dan juga minuman. Di sisi lain Widia sedang duduk diam hening di dalam toilet
"Apa yang terjadi sama aku? Kenapa widia suka sama kakak kelas. Widia nggak pernah suka sama orang!"
"Widia? Suka sama kak Rizki? Masaa siih?" Batin widia
Widia terkejut dan mengangkat kepalanya ia tersadar apa yang baru ia pikirkan, dan ia membenarkan kerudungnya yang tidak berantakan lalu beranjak keluar toilet menuju kelas. Di dalam kelas tidak ada satupun orang, widia langsung menuju mejanya dan duduk diam memandangi papan tulis yang kosong
"Apakah bisa? Karena 1 hari aku jatuh cinta berhari-hari"
Tanpa sadar ternyata sedari tadi Dila ada di bangku Belakang dengan posisi menunduk ia terus memikirkan kata-kata yang dilontarkan Widia lalu ia mengangkat kepalanya dari bawah meja. Dan Dila tidak lagi melihat Widia di mejanya.
"Apa maksud Widia?"
"Apa ia mulai menyukai ka Rizki?"
"Apa yang harus aku lakukan, aku harus memberi tahu Iana atau diam saja?"
Dila pun mencari Widia yang entah kemana, ia mencari ke kantin, kelas XI, kelas XII dan perpustakaan tapi Dila tidak berfikir untuk pergi ke taman dila langsung kembali ke kelas dan memutuskan untuk membaca novel saja.
Clapppp!!
Cinta segitiga nya udah dimulai niihh! Sepertinya widia udah punya rasa sama Rizki dan Wina pun begitu, lalu bagaimana dengan Widia dan Rizki?
Baca terus ceritanya yaaa..
Jangan lupa kasih kritik dan saran di kolom komentar dan jangan lupa kasih votenyaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Segitiga
Teen FictionCerita ini adalah cerita tentang seorang pria tampan, cool, cerdas, cuek dan terpandang yang menaruh hati pada adik kelasnya namun ketika seorang gadis juga menyukainya sejak itulah tantangan cinta mereka semakin bertambah dan sebuah penyiksaan bagi...