45 - Menikahlah sekarang

3.9K 106 4
                                    

SELAMAT MEMBACA^^

___________________________

Naswa duduk tanpa bicara di pinggir kasurnya, ia memikirkan sesuatu yang sepertinya sangat berat. Naswa melemparkan sepatu flatnya asal, ia menenggelamkan wajahnya pada bantalnya, air mata mulai membasahi bantal tidur Naswa.

"Naswa?" Suara lembut seorang yang sangat Naswa cintai membuat Naswa terkejut

"Apa Mah?" Suara Naswa sedikit serak

Khalidah Yuanita, dia adalah seorang istri dari seorang Syarif Hasan manager perusahaan. Lida mendekati putrinya membelai pucuk kepala Naswa

"Kamu nangis ya?" -Lida

"Enggak" Naswa bernjak bangun dan memeluk mamahnya

Isakan terdengar saat Naswa semakin mengeratkan pelukannya pada Mamahnya. Lida mengusapkan wajah anaknya menghapus air mata Naswa.

"Kenapa?" Lida melepas pelukannya "Cerita lah sama Mamah, Naswa?"

"Mahh.. aku nggak cinta lagi sama Daniel" tukas Naswa cepat lalu keluar dari kamar

Lida terdiam apa yang terjadi pada ia dan Daniel. Lida masuk ke kamarnya dan meraih handphonenya mengetik pesan untuk Daniel

Daniel mendengar bunyi notifikasi dari handphonenya dan segera membuka pesan tersebut.

Tante Lidaa
Niel? Ada apa sama Naswa
Kamu melukai putri saya?

Mata Daniel terbelak membaca pesan tersebut, ia mengingat kembali memang sikap Naswa sedikit beku sedari tadi.

DanielAz
Daniel nggak tau Tante, daritadi jga naswa diem aja.

Lida membaca pesan Daniel dan Lida pergi menemui anaknya ditaman rumah, tapi Lida tidak menemukan putrinya. Lida menghubungi nomor telefon putrinya dan nihil handphone Naswa tertinggal di kamarnya.

Lida menelfon Nuri dan nomor Nuri sedang tidak bisa dihubungi, Lida merasa sesak di dada.

"Dimana kamu, Naswa?" Lida tersungkur diatas tanah dan menangis menyesal membiarkan Naswa pergi

Sedangkan Naswa duduk diam tanpa geming di taman komplek rumahnya, ia memandangi setiap sudut taman yang indah bernuansa hijau putih. Naswa melukis senyuman pada wajahnya ia sempat membayangkan ia akan duduk bersama Daniel dikemudian kelak.

"Naswa!" Teriak seorang yang suaranya tak asing bagi Naswa

Naswa menoleh kearah sumber suara dan tersenyum manis, Widia duduk di sebelah Naswa dan memperhatikan raut wajah Naswa.

"Kenapa?" Widia memegang kedua pipi Naswa membuat wajah Naswa menghadap padanya

"Nggak apa-apa" -Naswa

"Daniel?" Naswa menoleh dan tersenyum simpul "Emang Daniel kenapa?"

"Tiana itu mantannya Daniel?" -Naswa

Widia memundurkan posisinya dan mengerutkan keningnya, Widia memandang ke depan, Naswa sekarang merintih ia baru sekali ini merasakan cintanya benar-benar hilang.

"Tahu darimana?" -Widia

"Aku perhatiin kemarin mereka saling tatap gitu" sela tiga detik "Terus Tiana manggil Daniel, dan aku jalan duluan"

Widia menghembuskan nafas berat lalu tersenyum faham

"Belum tentu mereka memiliki hubungan asmara kali" Widia tergelak dan mengacak puncak kepala Naswa

Cinta Segitiga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang