31 - Hari Kelam

4.7K 120 7
                                    


Wina bangun dari tidurnya dan bergegas bersih-bersih

"Mahh..." Wina turun dari tangga menuju Dapur

"Apa nak?" Mamahnya sedang memotong wortel

"Aku berangkat ke sekolah dulu" Wina mencium tangan Mamahnya

Mamahnya segera menarik tas Wina membuat badan Wina mundur beberapa langkah, Wina melihat mamahnya heran dan kesal

"Mah! Kerudung Wina jadi berantakan" gerutu Wina sambil membenarkan kerudungnya

Mamahnya menatap Wina tajam dan dengan tangan keras terkepal

"Masuk sekolah masih 3 hari lagi, mau apa ke sekolah?" -Mamah Wina

Wina terkekeh pelan dan menepuk jidatnya

Ya Allah Mamahku ini sangat pelupa padahal baru saja semalam Wina cerita mau ada acara sama kakak Osis.

"Mahh Kan Wina bilang mau ada Acara sama kaka Osis" Wina tertawa

Lalu mamahnya Wina mengizinkan Wina keluar, Wina naik Taxi Online dan menuju rumah Iana. Setelah sampai didepan gerbang betapa terkejut dan merindingnya Wina melihat bendera Kuning didepan rumah Iana

"Siapa yang meninggal? Ya Allah!"

Wina segera masuk tanpa menghiraukan banyak orang di balik gerbang, ia teringat bahwa 2Minggu yang lalu Iana sakit dan belum kunjung sembuh.

Saat menginjak kaki didepan pintu ia mendapati teman teman lainnya Putri, Tiana dan Lia menangis deras wajah mereka pun memerah matanya sembab dan tubuh mereka lemas. Wina melangkah masuk dan melihat Jenazah yang sudah siap dikuburkan

Wina menghampiri Putri dengan wajah bingung

"Siapa yang meninggal Put?" Wina mulai berkaca-kaca melihat Putri menangis

Putri memeluk Wina dengan tangis deras ia meledakkan kesedihannya.

Brukk!!

Seorang perempuan mirip dengan Iana jatuh lemah diatas lantai melihat jenazah dibawa keluar dan akan segera dikuburkan

"Tante!"

Lia dan Tiana membantu Tante Ela berbaring diatas sofa. Wina dan Putri mendekati Ela. Wajah Wina masih saja bingung tidak tahu apa-apa

"Sebenarnya dia siapa?" Wina menunjukan ke arah Pintu

Lia menoleh dan mengeluarkan air mata, Tiana menghapus air matanya dan menghela nafas pelan. Lia mendekat dan memegang pundak Wina

"Iana sudah tiada Win" -Tiana

Wina membulatkan matanya sempurna dan menepis tangan Lia cukup keras, ia membuka mulutnya dan tidak bisa berkata. Ia ingat bagaimana Iana cukup baik terhadapnya selalu membelanya meskipun caranya kadang salah.

Wina menangis dan tertunduk. Ia memeluk Tiana dan meledakkan tangisnya

Wina dan lainnya dengan Tante Ela menyusul ke pemakaman Iana. Suara tangis meledakk bukan main semuanya tidak rela Iana Pergi meskipun sikapnya yg begitu dibenci

Terlihat disana ada Widia, Ayu, Aulia, Zahra, Naswa dan Nuri. Mereka berdiri lemas dan juga meneteskan air mata.

Bola mata Wina terus memutar mencari kakak kelasnya

"Mereka saja disini? Bagaimana acaranya?"

Wina mendapati Rizki, Afif, Azam, Hanif, Lavida, Eysha, Naura, Azril dan Naufal. Mereka adalah Osis (upss) Mantan Osis. Wina tersenyum lega ia bisa melihat Rizki.

Cinta Segitiga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang