"Siapa itu!?" Tanya mamah Widia sorot matanya tajam kearah Widia
"Kakak kelas Widia mah.." jawab widia santai lalu mencium tangan mamahnya
Mamah Widia melihat Widia heran lalu pergi ke dapur melanjutkan pekerjaannya.
"Tante... Itu pacarnya kak Widia yaa?" Tanya Syfa keponakan mamahnya widia
Widia menoleh kearah syfa matanya tajam lalu memberi isyarat agar tidak membicarakan itu lagi, syfa terkejut lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Widia membanting pintu kamarnya lalu duduk di bangku kamar, wajahnya begitu senang ingin rasanya ia berteriak tapi ia berusaha menahannya dengan mencengkeram sofa dengan sangat kuat
"Kenapa hari ini harus terlewati begitu cepatt??"
"Urghhh.. Senangnya akuuu!" Teriak Widia kegirangan
Syfa sepupunya melewati kamar Widia lalu memperhatikan tingkah laku sepupunya itu yang sangat memalukan ia loncat-loncat dikasur bak anak kecil yang baru saja dibelikan mainan. Syfa membuka sedikit pintu kamar widia dan mengetuknya pelan
Tokk!! Tokk!!
"Ka? Kaka sibuk nggak?" Tanya sfya polos lalu menundukkan pandangannya
"Enggak, tapi Kaka males keluar kaka capek!" Tukas Widia melirik syfa tajam
"Tutup pintunya aku mau istirahat"
"Sana bantu Tante kamu. Kan kamu anak baik" ucap widia sambil senyum licik
Syfa menutup pintu kamar lalu turun kebawah menghampiri tantenya. Setelah menjelang malam semua yang ada dirumah mengurus kesibukannya masing-masing. Akhirnya setelah waktu tidur semua saling mengucapkan selamat malam dan Terlelap
Lain dengan Widia ia masih memandangi ponselnya dan mengharap pesan dari seseorang
Drrtt Drrrtt!
Widia langsung membuka ponselnya dan Yaa pesan dari orang yang ia tunggu sejak tadi
From : Ka Rizki
Assalamualaikum?
Widia, belum tidur sudah malam looh?Widia senyum senang karena mendapati salam dari seorang yang ia Tunggu
To : Ka Rizki
Waalaikumussalam
Belum kaa nggak pengen tidur
Terus Kaka sendiri? Kenapa belum tidur.Rizki memandangi ponselnya dan tersenyum senang lalu menelfon Adik kelasnya itu.
Lalu dengan cepat Widya me reject
Widia terkejut dan segera menarik selimutnya lalu tidur dan tidak memperdulikan lagi Pesan/Telfon dari kakak Kelasnya ituPagi hari terlihat sangat cerah sekali, Aulia bergegas berangkat sekolah seperti biasanya Aulia adalah murid yang juga cukup rajin kalau tidak pertama ia adalah yang kedua datang dikelasnya
Saat sampai disekolah ia terkejut melihat sudah ramai dikelasnya, teman-temannya juga sudah datang dan menunggunya
"Sang Rajin telat nih" sinis reza sambil cengengesan
Aulia tidak menghiraukan itu ia langsung melempar tasnya dan pergi ke lapangan apel, ia seperti memikirkan sesuatu yang sangat membebani dirinya.
"Aul Kenapa dijauhin temen-temen?" Tanya Lia mendekat
"Enggak" jawab aulia singkat lalu berpindah posisi
Aulia terus memfokuskan pandangannya ke lapangan sampai pukul 07:40 tidak ada pertanda bahwa sudah masuk ia heran lalu berjalan menuju kantor. Saat ia berjalan di koridor ia bertemu teman-temannya ia berusaha bersikap dingin namun tidak bisa
"Sudah masuk belum?" Tanya Aulia dengan pandangan ke arah lain
"Kamu dari lapangan apel?" Tanya Widia sedikit memerhatikan dari atas sampai bawah tubuh Aulia
"Iyaa" jawab Aulia singkat
"Mana kak Rizki biasanya jam segini ka Afif ngomel kalo anak anak belum apel?"
"Nyatanya dia belum datang" ucap Aulia langsung berbalik dan menuju ke lapangan
"Hah? Ka Rizki belum datang jangan-jangan ada jebakan"
"Kelapangan yukk cepett!" Ajak Nuri
Widia dan Ayu masih terdiam heran, ayu melirik Widia tatapannya kosong
"Widd.. Yuk kelapangan" ajak ayu
Namun Widia tidak mendengar ucapan Ayu, ayu tidak memperdulikan Widia ayu langsung bergegas menyusul temannya yang sudah berada di lapangan. Widia yang masih berdiri di koridor mulai jalan perlahan sambil berfikir
"Masa si ka rizki menghilang?"
"Biasanya jam segini sudah mau masuk kelas" Batin Widia
Widia Langsung berlari begitu sadar ia tertinggal temannya. Azam langsung mengambil alih Rizki dan Afif ia menyiapkan barisan lalu membubarkan barisan.
Di kantin
"Mbaa..."
"Pesen Mie Indomie goreng 4 yaa" pesan Iana kepada mbak Wati
"Iyaa sebentar yaa" ucap mba wati menuju ke Kompor
Lia dan lainnya duduk dan memerhatikan dari arah kelas berharap kakak kelas idaman idamannya keluar dari lorong itu. Bukannya harapan mereka malah rombongan Widia yang datang
"Yahh terlalu berharap deh gue.." ucap Lia lemas
"Sekali lagi Lo harus belajar karena terlalu berharap itu nggak baik!" Tukas Tiana sambil cengengesan
Widia yang baru datang seperti tersindir karena ucapan Tiana dia berfikir keras atas apa yang ia pikirkan seharian ini, ia terus berharap ka Rizki datang
"Ehh Wina nggak keliatan ya?" Tanya Amni
"Iyaa? Kok hilangnya bareng kak Rizki ya?"
"Apa jangan-jangan kencan.. hahahaa" Ucap Vya dengan nada tinggi membuat satu kantin mendengar omongannya
Widia semakin cemberut dan berfikir wajahnya semakin marah dan telinganya memanas, Ayu dan Naswa yang sedari tadi memperhatikannya semakin cemas atas raut wajahnya yang tidak biasa.
"Apakah Mengagumi nya harus seperti ini Rasa sakitnya?"
Terimakasih udah baca cerita Cinta segitiga ini..! Semoga makin sukaaa yaa sama ceritanya
Kalian dukung siapa ni?
A. Widia dan Rizki
B. Wina dan Rizki
C. Enggak dua-duanya
Semoga kedepannya ceritanya makin banyak disukain yaa
Jangan lupa tulis Kritik dan saran di kolom komentar
Berikan Vote juga yaa buat cerita iniiLuvvluvv:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Segitiga
Teen FictionCerita ini adalah cerita tentang seorang pria tampan, cool, cerdas, cuek dan terpandang yang menaruh hati pada adik kelasnya namun ketika seorang gadis juga menyukainya sejak itulah tantangan cinta mereka semakin bertambah dan sebuah penyiksaan bagi...