Selamat Membacaa!
****
Azam maju beberapa langkah meninggalkan Afif dan Hanif.
"Lo mencoba menyakiti dia?" Azam menunjuk pada korban
Leo terdiam hening ia melihat yang baru saja ia tembak bukanlah Widia melainkan Rizki. Widia masih berdiri tegak melihat Rizki tertembak Widia membeku ditempat dan sekujur tubuhnya kaku.
Back]
Rizki lemas dan tak kuasa bangun, namun tiba-tiba ia membuka matanya sedikit, dan ia mendengar Leo bertengkar dengan Widia. Rizki membuka mata dan melihat Widia jelas tersungkur di tanah
Ia masih tidak bangun dari tidurnya ia sangatlah lemas bahkan untuk membuka mata saja ia butu energi lebih, saat ia melihat Leo merogoh saku dan ia melihat pistol silver keluar dan mengarah pada Widia yang tertunduk. Rizki bergegas bangun
Afif, Hanif dan Azam fokus melihat Widia bahkan sampai tidak sadar Rizki membuka pintu sebelah. Rizki berjalan sekuat tenaga ia sangat takut Widia yang akan celaka.
Rizki berdoa pada Allah agar ia diberikan tenaga lebih, dan Alhamdulillah ia bisa berjalan tubuhnya sudah berada dekat dari Widia. Ia berdiri didepan tubuh Widia dan ia melentangkan kedua tangannya melindungi tubuh Widia.
Daarr!!
Rizki terkena tembakan pistol tepat pada perut yang baru saja tertonjok oleh Leo. Rizki tersungkur lemas tak bertenaga. Kalo ini darah yang keluar dari tubuhnya adalah darah asli bukanlah darah dari pewarna baju ataupun acting belaka. Ia jatuh wajahnya pucat pasi bahkan nyawanya dalam ambang tiada.
Off back
Widia mendekati Rizki dan terhenti disamping tubuh Rizki yang tergeletak diatas bumi dengan lemas.
Widia meneteskan dua bulir air mata yang jatuh tepat diatas luka Rizki, Ayu dan Nuri mendekati Widia dan mencoba menenangkannya. Aulia mencoba menghubungi Naswa dan Zahra yang sudah pulang duluan"Hallo! Swaa"
"Balik ke Nusa Bangsa swaa"
Naswa Menjauhkan handphone sedikit
"Nggak bisa aku ada acara"
"Hmm, Zahra udah dirumah coba dia aja"
Aulia menutup telepon dengan nada kesal, Ahh elah. Aulia menaruh handphone kedalam tas dan menghampiri temannya. Saat ia berbalik badan Leo menabrak nya Aulia jatuh diatas tanah
"Aww.."
Aulia melihat telapak tangannya dan kakinya
"Untung masih utuh" Aulia merapikan tasnya
Tangan pria terlihat menyodor pada Aulia untuk membantunya, Aulia mendongak senyum sedikit ia menerima bantuan dari Azam. Aulia dan Azam berjalan menuju yang lain.
Widia terlihat sedang menangis bersalah ia bahkan masih sibuk menyalahkan dirinya sendiri karena keadaan ini. Afif nampak sedang menelfon Rumah sakit memesan ruang khusus
Rizki dibawa kedalam mobil dan Azam mengendarai mobil Rizki. Rizki dan Widia berada ditengah, Widia memandangi darah Rizki dan tak kuasa membendung tangisnya.
"Kak Cepat, nanti dia tiadaa.." Widia melemah
Azam mengiyakan ia faham apa yang akan Widia rasakan setalah ini, tentu saja ketakutan dan khawatir akan disalahkan atas semua ini. Azam dan lainnya sampai di RS.
Rizki masuk keruang UGD. 25 menit dokter menangani Rizki diruang UGD namun tidak ada Suster/Dokter sama sekali yang keluar dari ruang tersebut. Widia mengarah pada koridor rumah sakit terbayang kejadian sebelum tadi. Saat Rizki masih berbicara padanya dan masih memberinya perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Segitiga
Novela JuvenilCerita ini adalah cerita tentang seorang pria tampan, cool, cerdas, cuek dan terpandang yang menaruh hati pada adik kelasnya namun ketika seorang gadis juga menyukainya sejak itulah tantangan cinta mereka semakin bertambah dan sebuah penyiksaan bagi...