Hallo readers
Terimakasih buat kesetiaannya baca cerita ini
SELAMAT MEMBACA^^
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
"kamu atau saya?"
Semuanya langsung hening, ada yang menatap Widia bertanya dan menatap Azam heran. Apa yang mereka bicarakan dan kira-kira Widia melihat Rizki atau tidak, itu kekhawatiran Naswa
"Saya?" Widia mengerutkan keningnya "kan kalian yang dari tadi disini" ia langsung berbalik dan jongkok
"Dia liat si Rizki nggak ni?" Afif berbisik pada Azam
Azam kemudian menaikkan pundaknya "tadi tuh gua nge les"
Afif kemudian melongok kearah titian tempat Rizki tadi, dan jyaa Rizki tidak ada disitu. Naswa dan Nuri maju mendekati Widia. Widia berdiri dengan kelinci putih yang tersangkut titian
"Kelinci siapa itu?" -Nuri
Widia mengerdik tidak tahu, Widia berjalan kebangku dan duduk di bangku taman, ia menaruh kelinci dibawah lalu memandangi air mancur yang masih indah tertata.
Ia teringat akan ia waktu sekolah disini, saat ia diajak untuk ketaman diberikan buket bunga dan boneka.
Sementara Widia bengong yang lain mempersiapkan Rizki, Ayu dan Aulia mencari Rizki sementara Zahra, Nuri dan Naswa menyusun rencana selanjutnya bersama Azam, Hanif dan Afifi.
Drrtt!drrtt!
Handphone Afif berbunyi telefon, tertera jelas bahwa mamahnya yang menelfon. Afif keluar taman dan mengangkat telefon dari mamahnya.
Zahra menengok kearah Widia, Widia sudah berdiri dan sepertinya ingin berbalik badan, Zahra segera menghampiri Widia dan mencegahnya untuk berbalik
"Kamu disini dulu"
Zahra menyuruh Widia duduk kembali, Widia menghela nafas lalu kembali duduk dengan wajah Unmood
Ayu dan Aulia masuk lewat gerbang taman samping membawa Rizki. Saat Rizki menginjakkan kaki ia melihat Zahra dan Widia duduk didepan air mancur
"Widia?" -Rizki
Langkah belok Rizki dihentikan oleh Aulia dengan mata yang membulat sempurna, Rizki terdiam dan mengangguk lalu duduk bersama Azam dan Hanif
"Ka Afif mana?" -Aulia
Azam menggerakkan kepalanya kearah luar gerbang utama taman, Aulia mendapati Afif yang sedang mengangkat telefon.
Afif kemudian masuk dan mengambil tasnya lalu meminta kunci mobilnya pada Hanif
"Mau balik bro?" Hanif menyodorkan kunci mobil
"Nyokap gue minta antar ke Bandara" afif melongos keluar
"Sejak kapan Bu Yuli jadi traveler?" Azam terkekeh dan menggelengkan kepalanya
"Kak?" -Naswa
"Siapa?" Hanif terangkat
"Kak Ajam" Naswa duduk
"Sekarang es batu di Nusa bangsa siapa ya?" Nuri memandang langit "Kan ka Azam udah lulus"
"Evan" Hanif membuka kunci handphonenya
"Enggak ah" elak Naswa "dia nggak dingin, tapi Cool" Zahra senyum simpul
"Suka?" -Hanif
Naswa menatap Hanif, lalu mengerdik tidak tahu, ia berfikir Daniel bagaimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Segitiga
Teen FictionCerita ini adalah cerita tentang seorang pria tampan, cool, cerdas, cuek dan terpandang yang menaruh hati pada adik kelasnya namun ketika seorang gadis juga menyukainya sejak itulah tantangan cinta mereka semakin bertambah dan sebuah penyiksaan bagi...