47 - Perang dunia

3.3K 76 4
                                    

Readers author punya pengumuman buat kelanjutan updatenya dibawah nanti ya, jadi tolong dibaca:)

SELAMAT MEMBACA''
___________________________________

Rizki menatap lemas pada Widia yang sudah jatuh di atas tanah dengan darah mengalir dari perutnya. Mata Rizki memanas saat ia melihat keatas tepat pada wajah seorang yang menembak Widia

Basit dengan berani maju mendekati pria itu dan menamparnya keras, saat pria itu jatuh Basit membuka penutup wajahnya. Daan

"Raja?" Gumam Basit

"Apa yang lo lakuin!?" Teriak Rizki melupa emosinya "Kenapa lo sakitin dia, kenapa!?"

Semuanya diam suasana mencengkam dingin Nita dan Ayu mendekati Widia dan mengangkatnya ke mobil Nita.

"Kakak disini aja urus semua, biar Ayu sama Mamah yang ke RS"

Ayu masuk kedalam bersama Nita dan mengemudikan mobilnya dengan cepat pergi dari halaman gedung itu.

Nuri mengangkat dress panjangnya dan mendekati Basit dan Rizki

"Lebih baik kita bawa dia ke kantor polisi"  Usul Nuri

Raja langsung terduduk diatas bumi dan merintih, Rizki menyamakan dirinya dengan Raja.

"Lo itu baik, kenapa bisa kaya gini, Ja?" -Rizki

"Ini semua karena gua butuh uang"

Rizki tercengang mendengar pernyataan dari Raja, hanya karena uang ia harus melukai Widia. Itu sangat membuat Rizki meluapkan emosinya pada Raja.

"Siapa yang suruh lo?" -Basit

Raja masih diam tanpa menjawab pertanyaan Basit. Kali ini Rizki kembali meluapkan emosinya menarik kencang lengan Raja dan mendorongnya kembali kebelakang hingga Raja jatuh lemas diatas tanah.

"Kalau sampai Widia kenapa-napa lo dan yang nyuruh lo berurusan sama gue!"

Rizki langsung pergi bersama Basit menggunakan Mobil dan pergi kerumah Sakit menyusul Nita, Ayu dan Widia. Nuri tertinggal di gedung karena keluarga besarnya masih disitu.

Raja menoleh kepada Nuri dengan tatapan lemah, Nuri membalasnya dengan tukasan dan menatapnya tajam

"Kalo sampe Widia celaka, gue nggak akan segan-segan bunuh lo Raja!" Nuri kemudian masuk ke gedung.

Rumah sakit

Nita dan Ayu duduk diruang tunggu UGD. Belum ada tanda-tanda dokter ataupun suster yang keluar dari ruangan. Ayu mencoba menghubungi teman lainnya tapi mereka sudah terlelap dalam istirahat masing-masing. Ayu menghembuskan nafas gusar putus asa dan melirik tegas pada ruang.

Nita membuka matanya sempurna saat melihat Rizki dan Basit berlari menuju arah ruang UGD, Rizki dan Basit nampak emosi dan terengah-engah saat berhenti berlari setelah sampai.

"Ba..gai..mana keadaa..an Widia?" Nafas Rizki terus memburu

"Duduk dulu kak" Ayu berdiri dan memilih berdiri "Dokter belum kunjung keluar dari ruang"

"Gue rasa yang nyuruh Raja itu Leo" tebak Basit dengan suara rendah

"Apa sit?" Ayu menunduk menelakan matanya pada Basit

Basit menggeleng dan mencari fikiran lain untuk mengisi fikirannya. Ia nampak gelisah malam ini adalah malam pertamanya bersama Nuri dan sekarang justru ia tidak bersama Nuri.

"Yu" panggil Nita menginstruksikan untuk mendekat pada mamahnya

"Kenapa mah?" -Ayu

"Basit dan Rizki suruh pulang saja, kasihan pasti capek" Nita menghela nafas "Apalagi ini malam pertama Basit dengan Nuri bukan?"

Cinta Segitiga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang