Karena omongan Naswa semua orang yang ada diruang OSIS sontak menengok ke arahnya, dan dengan tatapan sinis ka Hanif mendekati Naswa
"Kamu sopan banget? Nyela diskusi orang? Emang kamu disuruh dateng!?" Tanya ka Hanif
"Gimana saya enggak emosi..." Omongan naswa terpotong karena ka Rizki berdiri dengan wajah menatap kearah naswa, Naswa pun pergi dari depan pintu itu dan semua yang ada di ruang Osis juga ikut keluar begitupun ka Rizki, dia keluar dan mengunci pintu Aula Osis lalu menuju ke kelas.Saat Rizki masuk ke kelas ia melihat tidak ada orang satupun yang ada didalam kelas diapun berniat untuk kembali ke ruang OSIS dengan berfikir lebih baik mengerjakan Proposal OSIS dibandingkan diam saja dalam kelas. Saat ia berbalik badan ia melihat seorang gadis lugu berdiri dihadapannya yang tidak lain adalah Wina
"Assalamualaikum ka Rizki?" Salam Winakepada kakak kelasnya itu
"Waalaikumussalam ada apa?" Jawab ka Rizki dengan wajah datar
Wina menundukkan wajah dan menggigit bibirnya karena tegang
"Kaa..? Saya mau tanya apa kaka suka sama Widia yaa?" Tanya Wina dengan wajah polos
Ka Rizki mengerutkan keningnya dan melihat Wina dengan tatapan heran, lalu ia meninggalkan Wina yang masih berdiri didepan pintu kelasnya"Apakah aku serendah ini saat bertanya padanya? Sampai dia ninggalin aku sendirian?" Batin Wina
Waktu pulang sekolah pun tiba, semua murid berhamburan keluar kelas menuju ke gerbang namun berbeda dengan Wina ia mengindap - indap masuk ke Kelas XII dengan membawa kotak kecil bermotif bunga, Widia melihat tingkah Wina tanpa berkedip dan langsung menyusul Wina kekelas XII
"Ehh? Si widia mau kemana? Ehh!?" Tanya Aulia kepada teman-temannya dengan heran
Sampailah Widia di depan pintu kelas XII dan ia tersadar ia telah berjalan mengikuti Wina yang dia sendiri bahkan terkejut saat dia menginjakkan kaki disitu
"Looh Koq aku disini? Bukannya tadi aku bareng temen-temen?" Tanya widia heran
Winapun menoleh kebelakang tepatnya kearah pintu dimana Widia berdiri, dan Wina terkejut lalu tanpa sengaja Wina menjatuhkan kotak yang ia bawa. Dan dengan waktu bersamaan Aulia, Ayu, Zahra, Nuri dan Naswa sampai didepan pintu lalu menarik Widia kearah pintu kelas XI
"Widd? Kamu ngapain nyusul wina?" Tanya Nuri heran
"Nggak tau" jawab Widia singkatlalu dia meninggalkan teman-temannya dan menuju ke Taman, ia langsung duduk di bangku putih ia hanya memandangi air mancur yang mengeluarkan alunan nada air yang tenang dan damai. Widia pun melihat ke sekelilingnya yang dipenuhi Titian rumput dan macam-macam bunga.
"Assalamualaikum?" Suaranya tidak asing lagi bagi Widia dia tau bahwa suara itu adalah suara ka Rizki
"Iaa waalaikumussalam" jawab Widia tanpa menengok kearah suara.Rizki mendekati bangku putih itu dan berniat melihat kondisi widia yang tidak biasanya ada ditaman sendirian, padahal ini sudah waktunya pulang
"Kamu koq masih duduk disini? Nggak pulang wid?" Tanya Rizki
"Belum niat pulang aja" jawab Widia dengan nada datar tanpa menoleh atau melirik sedikitpun kearah Rizki berdiriRizki pun berjalan kearah Titian rumput dan ia mengambil sepaket bunga dan boneka teddy sedang berwarna Cream. Dan diwaktu bersamaan Ayu dan teman-teman tadinya berniat menyusul Widia namun melihat Widia dan Ka Rizki berdua kamipun menghentikan langkah kami dan memutuskan untuk berdiri di gerbang taman saja
"Mau ngapain ka rizki ke titian?" Batin Ayu
Rizki pun melangkah mendekati Widia dengan membawa bunga dan bonekanya
"Widia? Ini buat kamu dee, terimakasih karena kehadiran kamu saya semakin semangat" Jelas Rizki dengan tersenyum lebar dan menyodorkan bunga dan bonekanya.
Widia pun menoleh dan terkejut, ia baru kali ini diberikan sesuatu oleh laki-laki
"Ini buat saya? Mending kaka kasih buat mamah kaka aja, dia kan lebih spesial donk buat kaka" jawab Widia sambil tersenyum manis
"Enggak Wid.. buat mamah udah ada, dan ini buat kamu. Jangan murung lagii donk" ucap ka Rizki menyemangati WidiaSeketika suasana itu seperti taman kebahagiaan untuk mereka berdua, dan bersamaan dengan itu Aulia dan Naswa mulai geram dan baper karena mereka baru saja melihat sahabatnya itu diberikan bunga oleh laki-laki. Saat Widia menuju gerbang ia menepuk keningnya dan berbalik menuju ke semak titian dan memasukkan Boneka dan bunga pemberian Rizki kedalam Tasnya
**Keesokan harinya**
Suasana sekolah masih sepi padahal sudah pukul 06:40, Widia yang sudah berada dikelas merasa bosan berada dikelas ia Hampir saja berniat untuk kembali pulang karena ia pikir hari ini libur. Lalu tidak lama Aulia datang dengan wajah gembira ia menyapa widia sambil tersenyum senang
"Assalamualaikum selamat pagi Widia!" Ucap Aulia dengan wajah sumringah
"Waalaikumussalam pagi juga" jawab widia dengan senyum singkatAulia pun menaruh tasnya di bangkunya lalu menuju bangku widia dan duduk disebelahnya, Aulia mendekatkan wajahnya ke wajah Widia
"Kamu kenapa? Tumben masih pagi mukanya ditekuk kaya gitu?" Tanya aulia heran
"Nggak papa, badmood aja" jawab widia singkatTidak lama satu persatu murid pun berdatangan dan tidak lama bel masuk berbunyi semua anak segera keluar dari kelas dan bergegas menuju lapangan lalu melakukan apel pagi seperti biasanya, setelah apel selesai mereka pun kembali ke kelas dan belajar dengan Normal
"Brakkk!!"
Terimakasih buat yang udah baca cerita ini makasih banyak atas keluangan waktunya, maaf yaa atas cerita yang kurang jelas, maklum aja lah
Jangan lupa kasih kritik dan saran di kolom komentar dan jangan lupa kasih votenyaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Segitiga
Teen FictionCerita ini adalah cerita tentang seorang pria tampan, cool, cerdas, cuek dan terpandang yang menaruh hati pada adik kelasnya namun ketika seorang gadis juga menyukainya sejak itulah tantangan cinta mereka semakin bertambah dan sebuah penyiksaan bagi...