24 - Basket Cinta

4.6K 117 1
                                    

Aulia maju beberapa langkah Nuri dan Naswa ikut membalikkan badan dan maju sedikit dibelakang Aulia.

Aulia menarik tangan Wina kencang dan mengambil surat kecil itu. Iana dan Tiana terkekeh kecil dan masuk kedalam kelas. Lia tetap berdiri disamping Wina

Aulia membuka perlahan surat itu dan membacanya matanya memanas, ia membuang kertas itu dilantai. Aulia masuk kedalam kelas dengan emosi meluap

Tidak lam bel masuk berbunyi semua anak bergegas kelapangan untuk melaksanakan apel pagi.

Nuri dan lainnya berlari duluan tapi Naswa masih berdiri di samping kertas itu ia memperhatikan agar kertas itu tidak hilang. Naswa mengambil kertas itu dan pergi ke lapangan.

Hari Ini adalah jam pelajaran Olahraga kelas X.2 dan kelas XII.1 Yaks itu adalah kelasnya Widia dan lainnya dan Osis kiler.

Anak murid X.2 berhamburan keluar kelas menuju lapangan dan baris melakukan pemanasan. Begitu juga dengan kelaa XII.1

"Materi kali ini Olahraga apa pak?" Tanya Azril

"Renang zril" jawab Lavida tanpa beban

"Nyambung aja lu nyet" balas Adit

Lavida menutup telinga dan menuju ke arah pak Yanto guru olahraganya.
Namun Afif menghentikan langkah Lavida dengan mengulurkan tangannya panjang menghalangi jalan.

"Stop!"

Lavida menatap Afif heran dan menepis tangan afif, lavida terus berjalan.

"Lavida kembali ke barisan!"

Pak yanto berdiri dan membuat semua barisan terhening bukan main. Pak Yanto tidak galak tapi semua murid sangat patuh terhadapnya.

"Hari ini materi kita hampir habis dan kalau materi ini dihabiskan sekarang besok mau belajar apa?" Ucap pak Yanto

Semua anak terdiam dan ber ekspresi layaknya berfikir

"Hari ini kita Reveiw saja pak" ujar Eysha

Pak Yanto berfikir sejenak dan mengangguk pelan lalu ia mengambil bola basket dan melemparnya kearah barisan.

"Kamu yang dapat bolanya harus terima tantangan dari bapak"

"Setuju!?" -Pak Yanto

Semua anak berpandangan berwajah ceria dan membulatkan mata menaikkan alisnya heran sekaligus senang.

"Setuju pak"

Bola pertama dilempar oleh pak Yanto dan mengenai Hanif, Hanif membulatkan mata dan melihat sekiranya

"Saya?" Tanya nya tak bedosa.

Semua mengangguk dan pak Yanto menunjukk tangannya

"Kamu..."

"Ayo berikan bola itu kepada anak perempuan dengan tatapan hangat"

Ucapan pak Yanto membuat Hanif berpikir dua kali untuk menjalankan tantangan itu ia jarang sekali bersikap hangat terhadap perempuan.

Hanif menghela nafas berat dan melemparkannya bola itu pada Alma.

Alma menangkap dengan sigap dan melirik takut kearah pak Yanto

"Almaa.. Nanti saat istirahat kamu tidak boleh beli Soto!" Teriak pak Yanto

Alma mengerutkan keningnya dan melepaskan bola itu. Mulutnya terbuka dan membeku. Alma memajukan bibirnya

"Kenapa saya sih.." cibir Alma

Alma melempar bola kepada Pak Yanto dan pak Yanto mengarah bola itu lagi.

Cinta Segitiga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang