Setelah Keluarga Widia pulang dari Mall Widia langsung pergi ke kamarnya dan Istirahat, saat widia mengganti baju ia melihat dinding kamarnya ada yang menulis
Wahai putriku selamat malam
Widia menyipitkan matanya dan mengerutkan keningnya, ia berfikir siapa yang menulis ini sedangkan dirumahnya hanya ada Ayah,Mamah dan Bi Tuti tidak mungkin ada yang menulis ini.
Widia berusaha melupakan itu dan langsung terlelap.
"Wiidiaa! Bangun nakk" teriak mamahnya dari depan pintu
Widia segera bangun lalu mencuci wajahnya kemudian mandi ia melirik jam sudah pukul 06:40 ia langsung bergegas pergi ke sekolah tanpa sarapan
"Widiaaa!" Teriak Nuri
Widia kagett dan segera mengangkat kepalanya mencari sumber suara yang tidak asing lagi baginya
"Widdd? Kamu hampir telat looh, cepetan taruh tas!" Sambung Naswa
Widia bergegas menaruh tasnya lalu kemudian menyusul temannya untuk melakukan apel pagi seperti biasa.
Jam istirahat pun tiba semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin, berbeda dengan Aulia dia memutuskan pergi ke taman karena ia sedang tidak Mood untuk makan. Aulia duduk di bangku dekat Air mancur. Tanpa Aulia sadari ada seorang yang juga duduk di bangku dekat bangkunya
Aulia menengok dan melihat dengan detail siapa dia yang duduk dekat dengannya. Dan yaa dia Azam
kakak kelas yang juga tampan dan banyak dikagumi"Sejak kapan kakak disini?" Tanya aulia dingin tanpa menoleh
"Barusan"
"Kenapa nggak makan? Teman-teman kamu nyariin tuh" jelas Azam sedikit melirik kearah Aulia
"Nggak Mood ah" jawab Alya dengan nada BT
Disisi lain Wina yang sudah membaik mulai ikut jam pelajaran dia juga sedang istirahat bersama Amni dan Putri
"Wina udah sehat?" Tanya Amni
"Udahh lah masa mau ketemu Mood booster nya dia nggak sehat?" Jawab Iana dengan wajah licik melirik kearah Widia
Widia berusaha tidak memperdulikan omongannya Iana dan melanjutkan makan
"Apaan sih?" Sinis Wina kearah Iana
"Win.. udah napah kamu suka sama ka Rizki aja. Masa kalah sama Widia kamu itu anggun, Cantik, Sholehah lagi" bisik Tiana dan Iana kepada Wina
Bel masuk berbunyi dan semua siswa bergegas menuju kelas masing-masing dan melanjutkan pelajaran seperti biasa. Ada beberap guru yang sedang izin salah satunya kelas Wina mereka memutuskan untuk membaca buku di perpustakaan.
Hari ini jadwal bagi Rizki untuk menjaga perpustakaan, Ia kaget melihat Kelas X.1 datang ke perpustakaan pada jam pelajaran
"Kalian kabur dari kelas?" Tanya Rizki dengan serius
"Pelajaran kosong kaa.."
"Daripada berisik ganggu yang lain, mending kita baca buku kan?" Tanya Abdul
Rizki mempersilahkan adik kelasnya masuk ke perpustakaan dan menjaga suasana agat tetap hening, tak sesekali ia berkeliling melihat kondisi perpustakaan. Rizki mendapati Wina yang sedikit kesulitan mengambil buku. Rizki mendekat dan membantu Wina mengambil bukunya.
Saat wina ingin mundur lantai yang cukup licin membuat Wina terpeleset, Rizki melempar buku wina dan menangkap tubuh wina dengan cepat. Widia yang melihat kejadian itu dengan cepat membalikkan tubuhnya dan Kembali ke kelas. Dengan air mata yang mengalir Widia lari dengan cepat pergi ke Toilet dan mencuci mukanya agar tidak terlihat habis menangis.
Widia kembali ke kelas dengan wajah sedih, Ayu yang duduk sebangku dengan Widia memerhatikan Widia matanya seperti sembab.
"Habis nangis yaa?"
"Kenapa lagi? Wina beneran jadian kah sama ka Rizki?" Tanya Ayu
Widia terbungkam dan menundukkan wajahnya matanya mulai berkaca-kaca dan sudah tidak sanggup membendung air matanya yang mulai mengalir lagi di pipinya.
Aulia kaget melihat Widia yang baru kali ini menangis di kelas dan tanpa rengekan"Widd kenapaa?"
"Bukumu hilang? Apa kamu di denda sama Osis?" tanya Aulia
Suasana langsung hening hampir satu kelas mengerubuti meja widia. Widia pun menjadi pusat perhatian
"Kenapa ituh Widia?" Tanya Danil ketua kelas
"Sepertinya dia punya masalah" jawab azka santai
"Enggak saya nggak papa" jawab Widia suaranya tersentak
Danil turun dan menuju ruang OSIS dan melaporkan kejadian itu ke salah satu anggota osis, dan danil menemukan Hanif yang sedang menulis data siswa
"Assalamualaikum?" Salam danil
"Waalaikumussalam ada apa?" Jawab ka Hanif masih serius dengan pekerjaannya itu
"It..." Ucapan danil terpotong
Danil ditarik oleh temannya dan menjauh dari ruang Osis. Ternyata yang menarik danil adalah Naswa
"Jangan Laporan! Ini tuh nggak bersangkutan sama Sekolah!" Ucap Naswa
Rizki yang keluar dari perpustakaan melihat Naswa dan Danil diluar kelas, saat Rizki akan menegurnya ia melihat wajah naswa serius dan mengucap kata Widia. Rizki memutuskan untuk mematung dan mendengarkan percakapan mereka
"Kayaknya Widia itu sakit hati atau punya masalah gitu.." jelas Naswa
"Masa dari perpustakaan tiba-tiba nangis? Sakit hati apanyaa!?" Tanya Danil sedikit emosi
Rizki mengerutkan keningnya heran
"Widia ke perpustakaan? Aku tidak melihatnya"
"Atau jangan-jangan dia lihat saat wina jatuh tadi?" Batin Rizki
Apa yang terjadi yaa setelah kejadian ini. Apaka widia akan membenci Rizki dan Wina dan menyimpulkan bahwa Wina dan Rizki sudah Jadian
Jangan Lupa kasih kritik dan saran di kolom komentar..
Terus baca cerita ini yaa.. bantu Vote jugaa Jangan Lupaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Segitiga
Teen FictionCerita ini adalah cerita tentang seorang pria tampan, cool, cerdas, cuek dan terpandang yang menaruh hati pada adik kelasnya namun ketika seorang gadis juga menyukainya sejak itulah tantangan cinta mereka semakin bertambah dan sebuah penyiksaan bagi...