51 - Api

4.2K 85 4
                                    

Ketika kegagalan ini membuat aku tumbang , penyemangatku hanya satu
Kamu dan Allah semata
🍃

SELAMAT MEMBACA

"gue setuju kok, lagian gue nggak suka sama ka Azam tenang" ucapnya sembari menghampiri Aulia "Selamat ya, semoga samawa cepet punya momongan"

"Aamiin!" Teriak Hanif cepat

"Nafsu bener, lo kapan kak?" -Widia

"Tiana pergi terus sama siapa?" Sela dua detik "Sama lo?"

Widia menelak matanya "Kahanif!!"

Ledakan tawa terdengar dilataran masjid raya itu. Kemudian mereka berfoto bersama di momen yang bahagia kala itu.

"Gue duluan ya" Lia berjalan menuju Ardan "Wassalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Lia dan Ardan pun sudah tidak terlihat oleh pandangan mereka lagi. Kini yang menjadi kewaspadaan Aulia adalah Wina dia diundang oleh Ibunya entah kenapa Aulia lupa moncoret nama Wina didaftar undangan waktu itu.

"Doa biar Wina ga dateng!" Teriak Naswa seolah tau apa yang dicemaskan Aulia

"Aamiin" jawab Rizki cepat

Semua mengikuti merapal Aamiin. Lalu mengobrol bersama kembali.

"Resepsi besok kan?" -Ayu

Azam mengangguk tetap fokus pada makanannya didepan

"Kenapa akadnya harus di Makassar sih?" Sela 2 detik "Kenapa nggak sekalian dirumah Aulia aja" -Widia

"Ini semua udah kesepakatan keluarga Wid, jadi mau digugat juga udah fix" ungkap Aulia

"Lo kapan ki? Lama bener keburu diembat Leo bener dah" celetuk Azam tiba-tiba

Deru nafas Rizki gini gusar mendengar nama Leo "Iya 2 Minggu lagi, nggak sabar banget liat gua ganteng"

"Daripada liat lo mending gua liat Tomat goyang" -Afif

"Tapi gua nggak ngundang tomat" -Rizki

"Kak! Kok jadi ngomongin Tomat, makan dulu berisk banget" -Naswa

"Iya iya mak lampir" -Hanif

"Daniel! Masa aku dibilang Mak Lampir" wajah Naswa memelas pada Daniel

Daniel mendekatkan wajahnya pada Naswa mengabsen tiap inchi wajah Naswa dan Daniel tersenyum. Naswa mengerutkan keningnya tidak mengerti

"Kamu mirip mak lampir kali" -Daniel

"Danieel!!" Naswa mencubit lengan Daniel

"Aduh.. aduh.. sakit Swa" Daniel memegangi lengannya "Nanti malam tidur diluar ya"

"Yaudah lagian nanti malem nginep di Apartemen, Wle" Naswa kemudian menjauh dari Daniel

"Kalau Widia ama ka Rizki kaya gitu gimana ya?" -Ayu

Wajah Widia seketika memanas mendengar itu, matanya tak ingin menatap keatas bukan kesal tapi takut karena malu. Widia tidak mungkin seperti itu pasti ia akan diam saja.

"Apaan si Ayu" -Widia

"Enggak lah, Rizki nggak akan nyuruh Widia tidur diluar" -Afif

"Bisa bisa digrauk sama Nyonya Hifa, hahaha" -Hanif

*******

Ivan Home

Suara nyaring dari ketikan demi ketikan dari keyboard laptop terdengar begitu jelas ditelinga dua insan yang menikah beberapa Minggu lalu.

Cinta Segitiga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang