Bu ani menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua muridnya ini. Mungkin mereka terlalu senang bermain hingga tak sadar jika bel masuk telah berbunyi.
"Kalian! " ucapnya geram.
"Eh, i-ibu.... " ryan tersenyum kikuk.
Leta merutuk dalam hati, sepertinya ini akan menjadi hari tersial dalam hidupnya.
"Ngapain diluar?! "
"Eh, a-anu bu. I-itu.... Emmm, i-itu.... Anu.... " ryan tak melanjutkan ucapannya, bingung.
"Anu itu anu itu. Hhhhh, ryan meskipun sekolahan ini milik ayah kamu. Seharusnya kamu bisa taati peraturan yang ada! "
Leta terkesikap, ia baru tau satu fakta mengenai ryan dan keluarganya. Ayahnya pemilik sekolah ini? Mengapa ia baru tau? Padahal, sudah 1 bulan lebih ia berada disini.
"M-maaf bu. Dia duluan yang ngejar saya bu."
"Eh, enak aja! Tadi lo yang asal main ngambil buku gue! "
"Pokoknya lo yang salah! "
"Gak bisa ya! Lo yang salah! "
"Lo"
"Lo"
"Lo"
"Lo"
"Lo"
"Lo"
"L-"
"STOOOOOP! " sergah bu ani.
Keduanya terdiam, "pusing saya hadepin kalian! Sekarang kalian masuk kekelas kalian masing-masing! " keduanya mengangguk.
Serasa lebih jauh dari posisi siaga pengintaian bu dini, ryan langsung berhenti dan menghadang langkah leta.
"Apaan sih lo?! Minggir gak?! "
Ryan tetap tak menyingkir, "ish, awas gak?! Kalo gak-"
"Apa? Mau ngelaporin gue? Gak inget gue siapa? " ryan menyeringai kearah leta.
"Belagu bet si jadi orang! Dasar Nyebelin! "
"Daripada kaya lo, cewe rese! "
"Nyebelin! "
"Rese! "
"Nyebelin! "
"Rese! "
"Nyebelin! "
"Rese! "
"Nye-"
"RYAN! LETA! " keduanya langsung berlari saat mendengar teriakan bu ani, habis sudah riwayat mereka.
•°•°•°•°•
"Hahaha! Jadi lo berdua ketemu sama bu ani tadi? "
"Sumpah! Mampus lo berdua kena semprot liurnya dia! "
Tuk....
"Gak ada hobi lain apa yan? Perasaan mukul mulu"
"Ini itu berfaedah di, cocok buat tai ayam kaya lo" celotehan ryan sontak membuat semuanya tertawa.
"Ish, dasar bayi panda! "
Ryan menjulurkan lidahnya, meledek. Tatapannya beralih pada sebungkus cokelat digenggaman mela. Sadar akan tatapan ryan, mela menghadap kearahnya.
"Kenapa? Mau? " ryan mengangguk polos.
"Tapi, sayangnya ini buat gue." leta langsung menyerobot cokelat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cokelat love story (END)
Teen FictionRyan abimana putra, sosok pemuda dengan sifat ceria, baik, serta penyayangnya mampu menaklukan hati setiap wanita yang melihatnya. Dirinya bagaikan cokelat, begitu memanjakan setiap lidah yang merasakannya. Tak hanya dirinya, kehidupannya juga sama...