Hari ini ryan tampak berbeda, ia lebih pendiam dari biasanya. Saat istirahat ia juga lebih memilih untuk ke halaman sekolah daripada ke kantin bersama sahabat-sahabatnya.
Ryan menghela napas pelan, "coba aja gue tau dimana leta."
Ia memejamkan matanya lelah, perkataan dr. Rio tadi malam terus berputar diotaknya.
"Dia ada didekat kamu"
"Dia ada disekitar kamu, tapi dia masih jadi bayangan"
Ia mengacak-acak rambutnya sendiri, sungguh ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kepulangan dr. Rio, kehadiran leta, dan pengobatannya yang dilanjutkan di indonesia.
"Ryan. "
Ryan tau suara siapa itu, tapi ia tak ingin membuka matanya.
"Yan."
Kali ini ryan membuka matanya, sesosok gadis yang entah sejak kapan mendiami hatinya itu tengah menatapnya seolah mengisyaratkan 'kenapa lo ada disini? '
"Insting gue berkata kalo lo ada disini." ucap ryan polos.
Leta menghela napas pelan kemudian duduk disamping ryan, "lo suka kesini? "
"Iya, kalo gue ada masalah pasti gue selalu kesini."
Leta menoleh, "orang kaya lo punya masalah? "
"Ya iyalah ta."
Leta kembali menolehkan kepalanya menatap lurus kedepan, hening sebentar hingga leta bersuara.
"Yan, lo itu mirip tau gak sama sahabat kecil gue."
"Nama kalian hampir sama, muka kalian juga. Gue sempet ngira kalo lo itu iyan."
Tubuh ryan terdiam membeku, bagaimana leta bisa tahu nama kecilnya?
"Lo inget cerita yang lo ceritain ke gue waktu itu? Itu sama kaya hal yang gue alamin, tapi mungkin cuma kebetulan."
Tubuh ryan menegang, apa dia benar-benar leta kecil? Lalu apa hubungan dari semua ini? Dr. Rio? Cerita itu?
Leta menghela napas pelan, "gue ke kelas ya yan."
Ryan masih terdiam, ketika ia ingin mengejar leta sesuatu mengalihkan perhatiannya. Itu note milik leta.
•°•°•°•°•
Leta kembali ke kelasnya, sesampainya disana ia dihujani banyak pertanyaan dari sahabat-sahabatnya.
"Lo darimana ta? "
"Kita panik tau nyariin lo. "
"Lo liat ryan gak? "
"Dia gak sama kita."
"Dihalaman belakang." jawab leta.
Mereka semua langsung mengangguk, rendi dan aldi langsung pamit untuk menghampiri ryan. Sedangkan tika dan mela bersama leta.
"Ta, lo ketemu sama ryan tadi? " leta mengangguk .
"Dia gak ngomong apa-apa sama lo? " leta menggeleng.
Mereka menghela napas lega, itu yang membuat leta bingung. Namun, suara bel berbunyi memaksanya untuk mengurungkan niatnya.
S
K
I
PRyan dilema, sebenarnya ia ingin mengembalikkan note itu ke leta tapi ia terlanjur pulang kerumahnya. Rasa penasaran menyeruak dihatinya, ia menggelengkan kepalanya berusaha membuang jauh pemikiran itu.
Namun, pada akhirnya ia tetap membuka note itu.
Dear deary
Hari ini hari pertama aku sekolah di SMA CAKRA PUTRA, aku berharap mendapat teman baik disana. Tapi mungkin itu hari tersial bagiku, aku bertemu dengan lelaki menyebalkan itu.
Ryan terkekeh pelan saat mengingat kejadian itu, ia kemudian berbalik pada lembar berikutnya.
Dear deary
Namanya ryan, nama panjangnya-ah aku tak peduli. Yang pasti dia cowo paling nyebelin yang pernah aku temui, beruntung note ini tidak menghilang. Kalau terjadi, bisa ku pastikan akan ku hajar dia.
Ryan kembali terkekeh, ternyata leta perempuan yang lucu.
Dear deary
Saat aku menatap matanya, aku merasa familiar dengannya. Matanya mirip dengan iyan, apa dia iyan kecilku? Ku coba untuk memendam perasaan ini, tapi sebulan terakhir aku semakin merasa dekat dengannya. Terlebih saat kepulangan papa.
Ryan terpaku, dugaannya akan leta semakin kuat. Ia memutuskan untuk melanjutkan bacaannya.
Dear deary
Papa bilang pas kita di bandung kalau iyan ada disini, tapi dia masih jadi bayangan. Aku bingung apa yang dimaksud sama papa, tapi aku yakin iyan kecilku memang ada disini.
Pict
Tubuh ryan membeku, nafasnya tercekat. Kalimat paling atas dan gambar dibawah membuat dunianya runtuh. Jadi selama ini leta memang leta kecil. Itu foto mereka waktu masih kecil.
Dengan tangan gemetar ia menarik foto itu, ia membalikkan fotonya dan tercantum tulisan.
Iyan dan leta....
Air mata ryan luruh membasahi pipinya, mengapa ia baru mengetahuinya? Jadi yang dimaksud dr. Rio semalam itu leta. Pantas saja ia selalu memikirkan tentang leta, karena ia adalah kenangan masa lalunya.
"Ryan! "
Pekikan seseorang terdengar saat tubuh ryan hampir jatuh dari atas kursi belajarnya. Ia meremas foto itu digenggamannya, tangan kanannya ia gunakan untuk meremas dada kirinya. Nafasnya memburu seakan tak ada pasokan oksigen yang didapatkannya.
"Ryan, kamu kenapa sayang? "
"B-bun.... L-le t-ta.... "
Tatapan bunda eva beralih pada foto yang digenggam ryan, air matanya jatuh. Haruskah sekarang semuanya terkuak?
~°~°~°~°~
Hai!!!
Btw, gak dapet ya feelnya??
Sorry, tapi terus baca ya guys....
Bye....
KAMU SEDANG MEMBACA
Cokelat love story (END)
Novela JuvenilRyan abimana putra, sosok pemuda dengan sifat ceria, baik, serta penyayangnya mampu menaklukan hati setiap wanita yang melihatnya. Dirinya bagaikan cokelat, begitu memanjakan setiap lidah yang merasakannya. Tak hanya dirinya, kehidupannya juga sama...