Ryan melangkahkan kakinya menyusuri lorong koridor sekolah, digenggamannya ia membawa satu batang cokelat kecil. Ia tersenyum ketika beberapa orang disana menyapanya.
"Ryan! " pekik seseorang dari belakang.
Ryan berbalik, hal yang pertama kali ia lihat adalah leta. Gadis itu berlari menghampirinya, entah gadis itu sadar atau tidak tali sepatu sebelah kanannya terlepas. Ia terjatuh, tapi tidak mehantam lantai melainkan menghantam ryan.
Brukkkkk....
"Awwww! "
Posisi mereka saling tindih, leta diatas sedangkan ryan dibawah. Entah sudah berapa kali tatapan mereka beradu, yang jelas lebih dari satu.
5 detik....
10 detik....
15 detik....
'Mata itu.... ' batin ryan.
Mereka berdua tersadar, sedetik kemudian ingatan ryan berputar pada waktu itu.
Flashback on
Ryan kecil berlari mengejar seorang gadis kecil didepannya, mereka tertawa bahagia. Namun, sesuatu membuat gadis kecil itu terjatuh.
"Leta!!! " pekik ryan kecil.
Ia menghampiri leta kecil, tampak disana leta kecil tengah menangis sambil memegang lututnya yang berdarah.
"Hiks.... Kaki leta sakit.... Hiks... "
"Leta gak papa? " tanya ryan kecil polos.
"Hiks.... Sakit.... Iyan, kaki leta sakit.... Hiks.... " leta kecil terus menangis.
Ryan kecil berjongkok tepat disamping kiri leta kecil, ia mengusap lembut debu yang menempel disekitar luka dikaki leta kecil.
"Iyan tiupin ya debunya, biar debunya ilang.... " dengan hati-hati, ryan kecil meniup debu itu.
Setelah selesai, ia menatap dalam manik mata cokelat milik leta kecil. Terdapat air mata yang mengalir disana. Ia menghapus air mata itu.
"Kok leta nangis? Kan debunya udah pergi? "
"Tapi, nanti kalo lukanya sakit lagi gimana? "
Ryan kecil tersenyum, "leta, kan tadi iyan udah tiup debunya. Berarti debu itu udah bawa luka leta pergi, angin yang bawa debu itu gak tau kemana. Jadi, leta jangan sedih lagi.... "
Leta kecil kembali tersenyum, sedetik kemudian ia memeluk ryan kecil.
"Makasih iyan, leta sayang iyan...."
"Iyan juga.... "
Flashback off
Leta mengibaskan tangannya didepan wajah ryan, sedari tadi pemuda itu terus melamun. Kemudian ia tersadar.
"Eh, apa? "
"Lo ngelamun? "
Ryan menggeleng kecil,
'Dia bukan leta, nama mereka aja yang sama.... ' batinnya."Yan? "
Ryan kembali menatap leta, ia memajukkan wajahnya tepat didepan wajah ryan. Tangannya ia julurkan kewajah ryan.
"Sorry, tapi ada cokelat dibibir lo.... "
Leta menghapus sisa cokelat itu. Dan,
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
Cokelat love story (END)
Roman pour AdolescentsRyan abimana putra, sosok pemuda dengan sifat ceria, baik, serta penyayangnya mampu menaklukan hati setiap wanita yang melihatnya. Dirinya bagaikan cokelat, begitu memanjakan setiap lidah yang merasakannya. Tak hanya dirinya, kehidupannya juga sama...