Banyak siswa dari anggota OSIS berlalu-lalang kesana-kesini, hari ini adalah hari paling sibuk bagi mereka. Ruang aula telah di dekor sedemikian rupa, lapangan utama diubah menjadi sebuah panggung besar untuk merayakan ulang tahun sekolah nantinya.
"Yah, adek sama abang kok gak keliatan?"
"Tadi abang ijin mau bawa adek ke ruang musik, latian untuk konser nanti malam."
Bunda Eva hanya mengangguk. Kalian juga pasti bisa menebak bukan mengapa mereka bisa berada disini? Sudah menjadi kewajiban untuk mereka.
"Permisik pak...."
Ayah Vito memutar badannya kebelakang.
"Ya?"
"Anda diminta Bapak Disa untuk ke ruangan beliau."
Ayah Vito menatap sesosok pria seumuran dengannya dengan kening berkerut, "ada masalah apa?"
"Saya tidak tahu, tapi sepertinya ini masalah penting pak."
"Oh, oke. Bunda sama Dokter Ana dulu, ya? Ayah nanti balik lagi."
Bunda Eva terkekeh pelan, "ayah apaan sih! Kaya anak kecil tau!"
Ayah Vito hanya membalas ucapan bunda Eva dengan kedipan mata lalu berlalu darinya.
"Eva!"
Ia berbalik, dilihatnya sosok wanita dengan balutan hijab hijau tosca berlari menghampirinya.
"Ana."
"Mbak disini? Mas Vitonya kemana?"
"Kena kasus."
Kedua mata Dr. Ana membulat, "kasus? Maksudnya?"
"Iya, dia dipanggil sama kepsek tuh. Ketahuan godain cewe sekolah kali."
Dr. Ana tertawa, "mbak bisa aja. Eh, iya. Tadi aku liat anak-anak lagi latihan band di ruang musik. Rame banget."
"Oh ya?"
"Ya udah kita kesana!"
•°•°•°•°•
"Ta, keluar yuk!"
"Kemana?"
"Cari baju buat nanti malem."
"Kak Dego.... Ini tuh masih jam sekolah, mana dibolehin keluar. Lagipula, Leta udah ada dress punya kak Nia."
"Yah jadi kaya gitu?"
Dego memasang ekspresi sedihnya dengan kepala menunduk. Leta tersenyum tipis lalu menyentuh dagu pemuda itu.
"Jangan sedih gini dong, kak Dego maunya apa?"
"Aku mau kita pake couplean, kita tunjukkin bahwa King and Queen tahun ini adalah pasangan terbaik dari seluruh angkatan."
Leta tertawa, "kakak lebay!"
"Kok lebay? Ini fakta loh. Liat aja besok, ketampanan Dego ini bakal ngalain seluruh cogan andalan SMA Cakra Putra."
Leta tersenyum meledek, "yakin? Menurut Leta gak tuh!"
"Oh, jadi gitu? Ya udah aku ngambek nih!"
Dego memalingkan wajahnya dengan melipat kedua tangan di depan dada. Leta menahan senyumnya, ini kali pertama ia melihat Dego merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cokelat love story (END)
Roman pour AdolescentsRyan abimana putra, sosok pemuda dengan sifat ceria, baik, serta penyayangnya mampu menaklukan hati setiap wanita yang melihatnya. Dirinya bagaikan cokelat, begitu memanjakan setiap lidah yang merasakannya. Tak hanya dirinya, kehidupannya juga sama...