{pelukan hangat}👬

1.5K 108 0
                                    

Seminggu berlalu, ryan menjadi sosok yang pendiam selama itu. Ketika ujian dilaksanakan, ryan terlihat mengasingkan diri. Mela, tika, dan leta dibuat bingung olehnya.

Rendi dan aldi paham atas apa yang menimpa ryan, tepat pada malam itu mereka mendengar semuanya.

Flashback on

Rendi dan aldi rencananya akan menginap dirumah ryan malam ini, mereka pergi kerumahnya. Namun, sesampainya disana mereka tak melihat tanda-tanda keberadaan ryan.

Mereka memutuskan untuk menghampiri bunda eva.

"Bun"

"Eh, kalian gak jadi ketemu ryan?"

"Dikamarnya gak ada"

Bunda eva terdiam sejenak, "coba liat di balkon, biasanya dia disitu"

Mereka mengikuti langkah bunda eva menuju kamar ryan. Bunda eva mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum membukanya.

"Ryan.... "

Panggilnya lembut, merasa tak ada jawaban ia membuka pintu secara perlahan.

"Bunda" gumam ryan

Bunda eva tersenyum sendu sembari mendekati ryan, sedangkan rendi dan aldi hanya terdiam dibalik pintu balkon kamar ryan. Bunda eva duduk disamping ryan kemudian memeluknya.

"Ryan belum tidur? Hmmm? "

Ryan menggeleng pelan, "belum bunda, ryan gak bisa tidur"

"Kok gitu? Ryan masih sakit loh. Yuk, bunda temenin nanti ryan tidur"

Ryan terdiam, beberapa saat keadaan hening hingga suara isakan kecil terdengar.

"Heh! Kok nangis? "

Bunda eva menyentuh kepala ryan, ia mendongak menatap bunda eva.

"Masa anak laki nangis sih? Jelek tau! "

Bunda eva mengusap air mata ryan, kemudian menatapnya dalam.

"Ryan takut? "

Ryan kembali terdiam, hingga ia mengucapkan sesuatu.

"Bunda...."

Ryan kembali menarik bunda eva kedalam pelukannya.

"Yan.... Tenang.... "

Ryan menggeleng, pelukannya semakin erat. Bunda eva mengelus punggung ryan.

"Ada bunda disini.... "

Ryan terisak, "r-ryan.... T-takut nda.... L-leta.... "

Rendi dan aldi menatap sendu pemandangan dihadapan mereka.

"Ryan mau ngomong sama leta? Tentang semua yang udah terjadi? Ryan mau jelasin semuanya kan? "

Ryan mengangguk, "t-tapi waktu r-ryan gak la-"

"Jangan ngomong gitu, bunda gak suka. Ryan anak yang kuat, bunda tau itu. Ryan masih punya banyak waktu, perjalanan ryan masih panjang. Ada banyak waktu buat ryan ngejelasin semuanya sama leta. Dia selalu nunggu buat ryan dateng nemuin dia. Ryan harus semangat.... "

Ryan semakin terisak, hal itu menggoreskan luka yang cukup dalam dihati mereka. Ini kali pertama mereka melihat ryan begitu rapuh.

"Ryan bener-bener takut bunda.... Ryan gak mau pergi sebelum leta tau semuanya, ryan gak mau pergi sebelum leta maafin ryan.... Ryan pengin buat leta percaya kalau iyan yang dia cari ada disampingnya.... "

Cokelat love story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang