Leta bersyukur, setidaknya papa rio masih memaafkannya. Begitu juga dengan mama tena. Ia benar-benar bahagia.
Kini, ia menikmati kebersamaan bersama mereka. Senyuman tak henti-hentinya terukir pada bibir mereka.
"Leta mau tambah? "
Leta menggeleng, "gak ma, udah kenyang. "
"Kenapa? Kamu agak kurusan loh. "
"Dia mah mau makan sampe lima piring juga gak bakal gede-gede ma. Dasarnya aja kaya kayu triplex. " celetuk nia.
"Kakak ishhh! "
Mereka tertawa, sosok leta yang dulu telah kembali.
"Ta.... "
Leta menoleh ke arah papa rio, "ya, pa? "
"Selama kamu gak disini, kamu dimana? "
Kini, suasana hening. Seluruh perhatian tertuju pada leta.
"Aku tinggal di rumah kak dego yah. "
Kening papa rio berkerut, "dego?"
"Temen ezra. "
Dua kata itu sanggup membekukan semua yang ada disana. Leta menyudahi acara makannya.
"Leta ke kamar. "
Mama tena menghela napas pelan, "udah pa, jangan terlalu ditekan. "
"Bukan gitu ma, cuma.... "
"Cuma apa? " tanya nia penasaran.
Papa rio berdehem pelan, "ini ada hubungannya sama ryan. "
Keduanya menegang, "maksudnya? "
"Aku gak tau bisa penuhin permintaan ryan atau enggak. Kalau leta gak mau ngerubah sikapnya, aku takut. "
"Takut semuanya terlambat, kesempatan ryan buat sembuh cuma beberapa persen aja. Ada jalan lain, ini. "
Papa rio menyodorkan amplop kepada mereka yang ia ambil dari tas kerjanya. Mereka membuka dan membacanya, pada saat itu juga keduanya membekap mulut tak percaya.
"Separah ini? "
Papa rio mengangguk pelan, "kita harus bawa ryan kesana. "
Kini mereka terdiam, tanpa mempedulikan seseorang yang tengah menahan air mata.
'Lo sakit apa yan? '
•°•°•°•°•
Dego mengusap wajahnya kasar, ia berasa dipermainkan sekarang.
"Udah, mau lo apa?! "
Sosok berjaket hitam itu mengitari dego.
"Sepele, lo ajak leta pergi nanti malam dan jadian sama dia. "
Kedua mata dego membulat, "lo gila bi?! Gak mungkin dia mau! "
"Terus? Lo gak mau gitu? "
"Ya, gak lah bego! "
Abi terkekeh sinis, "oke, tapi siap-siap aja adik manis lo itu jadi korban gue malam ini. "
Dego mengepalkan tangannya, "jangan sentuh dia! "
Abi tertawa sinis, "gak akan, selagi lo nurutin segala keinginan gue. "
Dego mendengus keras, "oke! "
Abi membalasnya dengan senyuman sinis.
'Selangkah lagi za.... ' batinnya.
•°•°•°•°•
Ting....nong....
Bel rumah leta berbunyi, nia segera membuka pintu. Kedua matanya membulat ketika melihat siapa sosok yang ada dihadapannya.
"Dego?! "
Dego tersenyum lebar, "hai! "
"L-lo ngapain kesini? "
"Leta ada? "
"A-ada. Ayo masuk."
Mereka berdua masuk. Dego mendudukkan dirinya di sofa dan membiarkan nia memanggil leta.
"Malam om. "
Dego tersenyum ketika melihat papa rio. Melihat hal itu, papa rio ikut tersenyum.
"Malam. Ada apa ya? "
"Oh, saya mau minta izin ajak leta jalan sebentar. Boleh kan om? "
Papa rio terdiam sejenak, "boleh, tapi jangan lama-lama. "
Dego tersenyum seraya mengangguk. Beberapa saat suasana canggung menyelimuti mereka, hingga pertanyaan papa rio serasa menampik dego.
"Kemarin leta menginap di rumah kamu? "
"I-iya om. " jawab dego kikuk.
"Gimana bisa? "
Dego berdehem lalu menjelaskan semuanya. Dari mulai bertemu leta di rooftop sekolah, saat bertemu di jalan pada waktu malam, dsb. Masih banyak yang dego ceritakan kepada papa rio.
Dan itu semua, terlontar dengan sampul tipu daya milik abi. Papa rio terlihat mempercayainya. Ia tersenyum lalu menepuk pundak dego.
"Makasih ya, om percaya sama kamu. "
Dego tersenyum, ia merasa rencananya berhasil. Tak menunggu lama, leta akhirnya keluar dengan balutan dress putih selututnya.
"Yuk! " sapanya semangat.
Dego ternganga melihat sikap dan perubahan pada diri leta. Secepat itu?
"Hey! "
Dego tersadar, "apa? "
Leta tertawa pelan, "ayo. "
"Oh, iya.... Om saya bawa ya anak om. Assalamualaikum.... "
"Walaikumsallam.... "
Keduanya menghilang dari pandangannya. Senyuman yang tadi ia pasang langsung luntur begitu saja. Ia berganti memasang senyum palsu.
'Usia semuda kamu, terlalu buruk buat nyimpan rahasia dego.... ' batinnya.
~°~°~°~°~
Hai!!!
Buat hari ini 2 chap dulu ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cokelat love story (END)
Teen FictionRyan abimana putra, sosok pemuda dengan sifat ceria, baik, serta penyayangnya mampu menaklukan hati setiap wanita yang melihatnya. Dirinya bagaikan cokelat, begitu memanjakan setiap lidah yang merasakannya. Tak hanya dirinya, kehidupannya juga sama...