Keesokan harinya
Drisa berlari dengan nafas yang terengah-engah melihat gerbang sekolah yang akan di tutup, lima langkah akan mencapai gerbang Drisa berteriak"STOP! pak jangan di tutup dulu" kata Drisa berteriak pada satpam sekolah
"Si neng, hampir aja bapak kunci. Yaudah cepet masuk"
Dengan nafas yang naik turun dengan cepat Drisa tertawa kecil memperlihatkan deretan giginya "hehe makasih pak, maaf ya"
Ketika Drisa setengah berlari menuju kelas nya, ia menabrak sesuatu. Ah bukan sesuatu tapi seseorang, sampai-sampai ia terjungkal kebelakang karna saking kencangnya mereka bertabrakan sedangkan yang di tabrak nya hanya termundur beberapa langkah
"Awww" ringis Drisa merasakan bokongnya menyentuh lantai dekat aula sekolah.
Ketika Drisa melihat siapa yang di tabraknya, mata mereka bertemu. Tanpa Drisa duga, cowok itu mengulurkan tangannya.
lalu Drisa menerima uluran tangan itu dengan ringisan kecil, Setelah Drisa berdiri kembali, ia membersihkan bagian belakang rok nya yang agak sedikit kotor "Lo ga apa-apa kan? Ada yang sakit?" Tanya cowok itu terdengar ramahDrisa menggeleng
"Ga apa-apa, makasih ya" ucap Drisa tersenyum salah tingkah"Drisa bego! Ga apa-apa gimana, jelas-jelas pinggang sama tangan gue sakit huaaa" batin Drisa
"maaf, gara-gara gue lo jadi jatoh"
"Ah engga ko, yang salah kan gue. Gua yang nabrak lo tadi"
"Yaudah, lain kali hati-hati" ucap cowok itu kemudian melangkahkan kaki nya meninggalkan Drisa.
"Lucu" gumam Drisa
Ketika Drisa tersadar, kenapa tadi ia harus berlari sampai-sampai menabrak seseorang kemudian terjatuh "ah yaampun sampe lupa" Drisa berlari menuju kelasnya yang berada di lantai dua, tanpa memikirkan pinggang dan tangan nya yang masih terasa sakit.
Sesampainya di ambang pintu kelas nya, Drisa melihat belum ada guru yang memulai pelajaran.
"Ah, selamat selamat" gumam Drisa yang mengelus-elus dadanya yang terasa sesak akibat berlari dan terjatuh.
Drisa memasuki kelasnya lalu menjatuhkan bokongnya pada kursi di sebelah kursi yang diduduki oleh Rosa, yaa karna mereka duduk di satu meja.
"Lo kemana dulu sih Sa? Untung belum ada guru masuk" omel Rosa gemas karna kebiasaan Drisa yang selalu saja hampir terlambat.
"Kepo lo!" Jawab Drisa cuek karna masih merasakan sakit di sekitar pinggang, bokong bahkan tangannya.
Lalu mereka hanyut dengan pikirannya masing-masing.
"Kenapa tadi gue ga nanyain nama itu cowok ya" batin Drisa lalu menepuk jidatnya
"Ca.. tadi pas gue buru-buru buat masuk ini kelas, gue nabrak cowok" Drisa membuka suara memecah keheningan antara dirinya dengan Rosa.
Rosa menaikan alisnya "Lalu?"
"Yaaa gue jatoh, trus dia nolongin gue" jawab Drisa dengan mata yang berbinar mengingat kejadian waktu cowok itu mengulurkan tangan pada dirinya
"Trus lo mau bilang, kalo lo kenalan sama dia gitu?"
"Yeee boro-boro kenalan, gue ga tau namanya siapa. Eh tapi kayanya dia baik deh Ca, padahal kan gue yang nabrak eh malah dia yang minta maaf" kata Drisa yang terlihat antusias
Rosa terkekeh kecil "itu karna dia kasian liat lo jatoh, lo ga lupa kan sama taruhan kita?" Tanya Rosa setengah berbisik
"Enggalah, tenang aja kali. Gue inget ko"
"Bagus, yang harus lo cari itu kak Rangga bukan cowok itu"
Drisa memutar bola mata nya jengah lalu mengangguk "iya.. iyaa.. gue tau".
Lalu tidak lama kemudian, kelas menjadi hening karna kedatangan guru kimia, seisi kelas langsung memperhatikan guru itu yang sedang menjelaskan rumus-rumus dengan serius.
"Hmm berhitung omaygat" batin Drisa sambil menggelengkan kepala nya yang serasa mau pecah mendengar rumus-rumus tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}
Teen FictionSamar 2 (CLBK) CLBK nya bukan cinta lama bersemi kembali ya tapi cinta lama belum kelar. Ini kelanjutan dari story SAMAR (Drisa&Damar) sebelum baca ini ada baiknya baca yang judul atas dulu Meskipun Drisa tau ia hanya di jadikan bahan Taruhan oleh D...