Ketika siswa/siswi 10 TI 1 sedang fokus mengerjakan tugas nya, bel pun berbunyi. Drisa memberikan tugas nya pada ketua kelas lalu memasukan peralatan tulis dan buku nya kedalam tas.
Kemudian
"Drrrt..drrrt.." Hp Drisa yang berada di saku seragam nya bergetarKak Rangga❤ calling..
"Hallo kak"
"Hallo Sa, kakak tunggu di gerbang ya. Udah keluar kan?"
"Udah kak, sebentar ya lagi beres-beres dulu"
"Apa mau aku yang ke atas?"
"Eh ga usah kak, ini aku mau ke bawah ko sama Rosa"
"Yaudah hati-hati"
Drisa terkekeh "iya kakkkkkk
Drisa mematikan sambungan telpon nya, dan melangkah kan kaki nya menuju gerbang sekolah bersama Rosa.
Sesampainya di gerbang, terlihat Rangga sedang fokus dengan Hp nya dan ada Rindra juga yang ikut menunggu Rosa.
"Kak" sapa Drisa
"Hei, langsung pulang?"
Drisa mengangguk kemudian tersenyum
"Yuk" ajak Rangga lalu menggenggam tangan Drisa dengan lembut
Drisa tersenyum salah tingkah, ia akui memang ini tidak seperti ketika ia bersama Damar dulu namun Drisa juga merasakan getaran yang sama, walaupun tidak sehebat ketika bersama Damar.
"Ca.. Kak Rindra.. kita duluan yaaa" pamit Drisa melambaikan tangannya
"Duluan Ndra, Ca" pamit Rangga
Rosa dan Rindra menganggukan kepala nya lalu menjawab bersamaan "iya, hati-hati kalian"
⚛⚛⚛
Drisa dan Rangga berjalan melewati komplek belakang sekolah menuju rumah Drisa. Ketika itu tidak ada yang mengeluarkan suara, sampai tiba-tiba Rangga memanggil Drisa.
"Sasa.."
Drisa menoleh "iya kak?"
"Rangga sayang Drisa"
Mendengar itu Drisa terkekeh "oiya? Sejak kapan?"
"Sejak si Rangga pertama kali natap mata nya si Sasa" jawab Rangga sembari tertawa kecil
"Bilang sama Rangga, ga mungkin kan pertama kali langsung sayang?"
Rangga mengendikan bahunya "tapi itu nyata tau, kayanya si Rangga kena sihir mata nya si Sasa deh"
Drisa mengerucutkan bibirnya
"Becanda becanda" Rangga tertawa kecil lalu mengacak-acak rambut Drisa lembut, mereka saling menatap, tiga detik kemudian kedua nya tertawa lepas
"Kak.. walaupun belum bisa sepenuhnya, makasih telah menghadirkan senyuman ini kembali" batin Drisa lalu menatap wajah Rangga yang sedang tertawa
"Masalalu memang bukan untuk di lupakan, karna sampai kapanpun ga akan pernah bisa lupa kecuali amnesia".
~ Drisa Anastasya
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}
Ficção AdolescenteSamar 2 (CLBK) CLBK nya bukan cinta lama bersemi kembali ya tapi cinta lama belum kelar. Ini kelanjutan dari story SAMAR (Drisa&Damar) sebelum baca ini ada baiknya baca yang judul atas dulu Meskipun Drisa tau ia hanya di jadikan bahan Taruhan oleh D...