14. I HATE THIS SITUATION

2.4K 92 0
                                    

Setelah pelajaran produktif selesai, seluruh siswa/siswi 10 TI 1 kembali memasuki kelas nya. Kecuali Drisa, Drisa masih terduduk lemas di kursi yang berada di lab komputer sekolahnya. Drisa tidak sendiri, pak Dedi meminta Rosa untuk menemani Drisa di lab tersebut.

Drisa dan Rosa duduk di hadapan pak Dedi, lalu pak Dedi membuka suara
"Drisa.. dengerin bapak.. bapak ga larang kamu pacaran, malah kalau itu bikin kamu semangat bapak akan dukung. Cuma tolong, jangan karna pacaran malah bikin belajar kamu jadi aut-autan. Putusin si Rangga"

Drisa masih menundukan kepala nya, sedangkan Rosa terus menyemangati Drisa melalui pergerakan tangan nya menggenggam erat tangan Drisa yang berada di atas paha sahabat nya itu.

"Kamu tau Drisa, si Rangga itu ga baik. Dia itu troublemaker jarang masuk kena masalah mulu, dia juga suka ngelawan sama guru" kata pak Dedi menekan kan semua kesalahan Rangga yang dulu

Drisa menaikan kepala nya lalu membuka suara "tapi kan pak, bapak tau sendiri sekarang kak Rangga mulai berubah. Dia juga udah ga pernah bolos lagi kan? Drisa memang lagi pusing aja pak, ga ada sangkut paut nya sama kak Rangga" Balas Drisa dengan suara yang lemah

Pak Dedi menghembuskan nafasnya kasar "tetap saja Drisa, dia itu ga baik. Bapak ga mau gara-gara si Rangga belajar kamu jadi berantakan, bapak ngomong kaya gini buat kebaikan kamu Drisaaa.. bapak jamin kalau kamu masih sama si Rangga, nilai-nilai kamu pasti turun"

Drisa kembali menundukan kepala nya, lalu air mata yang sejak tadi di tahan agar tidak keluar lagi pun lolos membasahi pipi nya.

Drisa kembali menundukan kepala nya, lalu air mata yang sejak tadi di tahan agar tidak keluar lagi pun lolos membasahi pipi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang kalian masuk kelas, ga usah nangis. Ingat pesan bapak tadi! Rosa ingetin temen kamu tuh" kata pak Dedi

Rosa mengangguk "iya pak"
Lalu Drisa dan Rosa pun kembali menuju kelas mereka.

⚛⚛⚛

Sesampainya di kelas, Drisa hanya diam membisu bahkan sampai bubar sekolah ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Sa.. udah dong, omongan pak Dedi mah anggap aja angin lalu" bujuk Rosa

Drisa menggeleng lemah "ga bisa Ca, taruhan nya nilai gue. Tapi gue ga suka pak Dedi nyalahin kak Rangga kaya gitu" Drisa membuka suara mengeluarkan apa yang ada di pikiran nya saat ini.

"Akhirnya ngomong juga" gumam Rosa sembari mengelus-elus dada nya

"Kalau nilai-nilai gue turun gimana? Gara-gara gue ga ikutin nasehatnya pak Dedi, padahal kan emang gue lagi pusing Ca bukan karna kak Rangga. Aaaaargh I HATE THIS SITUATION!" teriak Drisa frustasi

"Sabar, menurut gue kalau lo mau pertahanin yaa pertahanin aja Sa" kata Rosa sembari menepuk-nepuk bahu Drisa.

Drisa memejamkan mata nya kuat-kuat, ia tidak bisa seperti ini, Drisa tipe orang yang selalu memikirkan apa kata orang. Drisa tidak bisa melupakan begitu saja apalagi menganggap kata-kata itu adalah angin lalu.

"Kak Rangga, di saat Sasa bakal nyoba buat sepenuhnya kenapa selalu ada aja halangan? Di saat Sasa yakin kalau kakak yang bisa bikin Sasa lupa sama Damar, kenapa harus seperti ini?" Batin Drisa lalu membuka kedua mata nya

SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang