Keesokan hari nya, Drisa berjalan menuju sekolah dengan tidak bersemangat. Sejak semalam ia terus memikirkan kelanjutan hubungan nya dengan Rangga "gue harus milih" batin Drisa
"Ca" panggil Drisa
Rosa menoleh "kenapa?"
"Gue bingung"
Rosa menaikan alisnya "soal kak Rangga?"
Drisa mengangguk "kaya nya gue harus milih, menurut lo apa gue harus putusin kak Rangga?"
Rosa menggelengkan kepala nya "rumit sekali kisah percintaam mu nak" kata Rosa terkekeh
Drisa memutar bola matanya jengah "gue serius jir!"
Rosa menepuk bahu Drisa "apapun keputusan lo, gue dukung Sa"
Sesampainya di depan gerbang, Drisa bertemu dengan Rangga yang akan memasuki sekolah juga. Mata Drisa dan Rangga bertemu, kemudian Drisa melepaskan kontak mata nya dengan Rangga dan tersenyum pada cowok yang sudah 4 bulan ini ada bersama nya. Namun Rangga melihat ada yang aneh pada raut wajah Drisa.
"Sa.." Rangga mecengkal lengan Drisa membuat Drisa menghentikan langkahnya
Drisa menoleh "Iya ka?"
"Kamu sakit?" Tanya Rangga sembari menyentuh kening Drisa menggunakan telapak tangan nya
Drisa menggeleng lemah "engga kak, cuma pusing aja dikit"
"Kenapa sekolah? Harusnya istirahat aja"
Drisa tersenyum kecil
"Ga apa-apa kak, aku ke kelas dulu ya. Ga enak Rosa udah nunggu"
"Yaudah gih, jangan cape-cape" kata Rangga lalu mengacak-acak rambut Drisa dengan lembut, Drisa menikmati setiap sentuhan dari Rangga, kemudian ia mengangguk lalu melangkah meninggalkan Rangga yang masih menatap punggung Drisa yang semakin menjauh.
⚛⚛⚛
Sesampainya di kelas
Drisa menyimpan tas nya di atas meja dengan lemas lalu menjatuhkan bokong nya di atas kursi yang berada di deretan depan.
Drisa menghela nafas kemudian menenggelamkan wajah nya pada lipatan tangan nya di atas meja."Sa" panggil Rosa sembari menekan-nekan tangan Drisa menggunakan telunjuknya
Drisa hanya bergumam saja dengan posisi yang sama "Hmmmm"
"Gue kebawah dulu ya, nemuin kak Rindra. Lumayan masih 15 menit lagi sebelum bel"
Drisa tidak menjawab, ia hanya mengacungkan ibu jari nya saja.
Dengan posisi yang sama, Drisa kembali memikirkan keputusan apa yang akan ia pilih. Ketika sedang berkutat dengan pikiran nya, tiba-tiba terdengar suara-suara penghuni kelas yang sudah berdatangan.
Drisa mendengar langkah kaki seseorang mendekat ke arah nya
"Kenapa lo Sa? Sakit?" Yaa Drisa mengenal suara itu, itu suara Fadli teman sekelas nya Drisa
Drisa menaikan kepala nya lalu menggeleng "ga apa-apa kok, ngantuk aja dikit" jawab Drisa tidak sepenuh nya berbohong karna memang Drisa juga merasa mengantuk
"Lo pasti masih kepikiran kemarin ya Sa?" Kali ini Raka yang membuka suara
Drisa menggeleng kembali
"Engga.. engga.. udah ah sana lo pada! Gue ngantuk tau, lumayan masih ada 5 menit" kata Drisa sembari melihat kearah jam yang terpasang di dinding kelas nya.Drisa menenggelamkan lagi wajah nya seperti tadi "gue harus gimana? Kak..maaf kalau keputusan Sasa nyakitin" batin Drisa
5 menit berlalu, bel pun berbunyi bersamaan dengan Rosa yang kembali memasuki kelas.
"Udah?" Tanya Drisa
Rosa mengganguk kemudian menjatuhkan bokong nya di kursi sebelah Drisa.
Drisa menghembuskan nafas nya dengan kasar "fokus Sa fokus!" Gumam Drisa
Pernah merasakan? Dimana lo ingin melupakan masa lalu lo melalui orang baru. Namun, di saat lo meyakini orang baru itu bisa buat lo melupakan masa lalu lo, lo malah harus menyakiti orang baru itu. Rasanya berat!
~ Drisa Anastasya
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}
Roman pour AdolescentsSamar 2 (CLBK) CLBK nya bukan cinta lama bersemi kembali ya tapi cinta lama belum kelar. Ini kelanjutan dari story SAMAR (Drisa&Damar) sebelum baca ini ada baiknya baca yang judul atas dulu Meskipun Drisa tau ia hanya di jadikan bahan Taruhan oleh D...