35. VILA

1.8K 63 10
                                    

Satu minggu kemudian, pukul 16.00 Drisa pulang menuju rumah nya di temani oleh Andra. karna jarak rumah dan sekolah yang dekat Drisa memutuskan untuk tidak membawa barang bawaan nya saat bersekolah.

Drisa memasukan barang-barang yang akan ia bawa seperti pakaian untuk tidur, mukena, sejadah, alat mandi dan lain-lain yang ia perlukan selama mengikuti acara tersebut.

Setelah itu, Drisa berpamitan pada orangtua nya lalu menghampiri Andra yang menunggu nya di dekat kost belakang rumah Drisa.

"Udah?" Tanya Andra

Drisa mengangguk lalu menaiki motor Andra

Diperjalanan menuju sekolah, Andra membuka suara "kenapa ga dimotor aja sih berangkat nya? Bareng sama aku gitu?"

Drisa terkekeh "yaaa ga bakalan bisa dong, ini kan acara irm. Cewek sama cowok itu ga boleh nyatu, Masa iya aku bareng sama pacar? Bisa kena omel pembina"

"Ga apa-apa kali"

"Engga boleh, ini aja sembunyi-sembunyi kan kamu anter aku pulang?"

"Iya sih, yaudah nanti kabarin aku ya"

"Iyaaaa"

Tidak lama kemudian motor yang Andra kemudikan telah sampai di depan gerbang Smk Teknologi. "Disini aja" kata Drisa sembari menepuk-nepuk bahu Andra

Andra menghentikan motor nya lalu Drisa turun dari motor Andra "aku masuk ke mesjid dulu ya"

"Iya, aku di Sma"

Drisa mengangguk lalu melangkahkan kaki nya menuju mesjid sekolah.

⚛⚛⚛

Pukul 17.00 bus melesat menuju vila keluarga Andra. sesampainya di vila, Drisa dan para peserta TA yang lain nya di perintahkan untuk menyimpan barang bawaan nya di ruangan kosong. Setelah menyimpan barang bawaan nya para peserta kembali berkumpul di ruangan yang berada paling depan dekat pintu masuk.

Dari awal Drisa memasuki gerbang vila, mata Drisa sudah meneliti tempat yang baru pertama kali di datangi nya itu, ia melihat ada dua vila yang terpisah, halaman yang sangat luas dengan rerumputan yang hijau dan ia melihat ada kebun mawar di dekat salah satu vila tersebut. Drisa sangat yakin di belakang sana pasti masih sangat luas.

Di perjalanan tadi para peserta dan panitia sudah melaksanakan sholat magrib, jadi sembari menunggu adzan isya untuk sholat berjama'ah. Panitia membagi kelompok untuk para peserta.

"Kelompok ketiga ada Drisa Anastasya, Mulan Rahmania, Widy Salsabila dan Adara Octavia"

Drisa dan ketiga teman kelompok nya pun beranjak dari duduk nya lalu sang panitia membuka suara "kalian menempati kamar yang ada di belakang kalian itu ya, silahkan ambil barang bawaan kalian lalu pindahkan ke kamar kalian"

Sholat isya berjama'ah sedang berlangsung, setelah selesai para peserta pun mengikuti tadarusan bersama sedangkan panitia sedang menyiapkan untuk makan malam. Saat makan malam berlangsung, para peserta dan panitia hanya di perbolehkan makan dengan tiga jari. Tidak boleh memakai lima jari apalagi memakai sendok, Drisa dengan mudah mempraktekan nya karna sejak kecil jika ia mengikuti sanlat di pengajian nya, Drisa selalu di ajarkan untuk makan menggunakan tiga jari yang Drisa tau itu adalah sunnah rasul.

Makan malam selesai, dilanjutkan dengan tausiyah dari guru agama di Smk Teknologi yaitu pak haji Ghany. Drisa memperhatikan setiap perkataan yang keluar dari mulut pak Ghany, ketika sedang serius memperhatikan tiba-tiba ia melihat ke tempat yang di isi oleh peserta laki-laki, Drisa melihat Andra tersenyum hangat pada nya lalu mengedipkan sebelah mata nya, hal itu membuat mata Drisa melotot sembari tersenyum melihat tingkah laku Andra. Tidak lama kemudian Andra membuka sesuatu yang tersemat di leher nya, terlihat seperti sebuah kalung. Andra menggenggam nya lalu membisikan sesuatu kepada peserta yang berada di samping nya sembari memberikan kalung itu.

Peserta di samping nya mengangguk lalu melakukan hal yang sama pada peserta yang lain, terus.. terus.. sampai akhir nya kalung itu berada di tangan Drisa "ini dari si Morgan, katanya pake jangan ilang. Ini kalung kesayangan nya" bisik peserta perempuan yang ada di sebelah Drisa

Drisa menatap kalung pemberian Andra, sebuah kalung tali berwarna hitam dengan bandul koin gobong atau pitis china.

Drisa menaikan kepala nya dengan mata yang tertuju pada Andra seolah meminta penjelasan, Drisa melihat Andra seperti sedang mengatakan sesuatu namun tanpa mengeluarkan suara, pada akhir nya Drisa mengerti jika Andra mengatakan "pakai ya, jangan hi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drisa menaikan kepala nya dengan mata yang tertuju pada Andra seolah meminta penjelasan, Drisa melihat Andra seperti sedang mengatakan sesuatu namun tanpa mengeluarkan suara, pada akhir nya Drisa mengerti jika Andra mengatakan "pakai ya, jangan hilang"

Drisa tersenyum kemudian menganggukan kepala nya.

⚛⚛⚛

Pukul 21.30 selesai tausiyah, para peserta diperintahkan untuk memasuki kamar masing-masing. Drisa, Mulan, Widy dan Dara memasuki kamar nya

"Ciee teteh dikasih kalung" goda Mulan pada Drisa yang menjatuhkan bokong nya di tempat tidur besar yang berada di kamar itu.

"Dipake dong kak" timpal Dara

Drisa terkekeh "iya iya, ini mau dipake ko"

Drisa beranjak dari tempat tidur lalu melangkah kan kaki nya menuju meja belajar, terlihat Widy menghampiri Drisa yang duduk di meja belajar yang terbuat dari kayu. Ia memutus kan membuat yel-yel kelompok nya yang diperintahkan oleh panitia.

"Kak" sapa Widy

Drisa menoleh "iya?"

"Kakak mantan nya Damar kan ya?"

Deg..!
Nama itu, nama yang ingin sekali Drisa hapus dari hati nya, nama yang mengisi sebagian hati nya walaupun Drisa memiliki yang lain. Namun hari ini tepat di dalam kamar yang berada di vila lelaki yang mengisi hati nya, nama itu dengan mudah nya terngiang-ngiang di pikiran Drisa. "Damar" batin Drisa

Drisa menghela nafas, mencoba terlihat biasa saja di depan Widy. "Damar? Ko kamu tau?"

"Iya Damar, tau dong kak. Oiya menurut kakak dia orang nya gimana sih?" Tanya Widy

Drisa mencoba tersenyum, seakan ia sudah benar-benar bisa melupakan masalalu nya itu "Orangnya ya? Dia baik, cuek, dingin kaya es, keras kaya batu, susah di tebak daaaaan angin-anginan haha" jawab Drisa tertawa kecil

Widy ikut tertawa "iya ya kak, dia emang dari dulu cuek gitu ya?"

Drisa mengangguk "kaya nya sih gitu de, susah di tebak" jawab Drisa dengan pikiran menerawang ke masa saat ia masih bersama Damar "emang kenapa gitu de? Ko kamu nanyain dia?"

Widy menggeleng "ga apa-apa kak, aku pengen tau aja tentang dia"

Drisa tersenyum "yaudah, yuk kita tidur. Ini yel-yel nya udah selesai. Gimana?"

"Mulan, Dara" panggil Drisa

"Iya teh, mana aku liat" kata Mulan mengambil selembar kertas berisikan yel-yel kelompok nya

"Nadanya gimana ini teh?"

Drisa menyanyikan yel-yel yang buat nya, lalu di ikuti oleh Widy, Mulan dan Dara.

Setelah itu Drisa membuka suara "tidur yuk, nanti jam 2 kan harus bangun"

"Iya teh"

"Iya kak"

Widy, Mulan dan Dara terlihat memejamkan mata nya. Terkecuali Drisa, semenjak ia membaringan tubuh nya pikiran Drisa tertuju pada pertanyaan Widy yang membuat Drisa penasaran "kenapa tiba-tiba Widy nanyain dia ya? Apa mereka pacaran? Kenapa gue masih aja mikirin tuh orang sih. Aaaarg bodo, gue kan udah ada Andra ngapain masih mikirin yang lain" batin Drisa sembari menggengam bandul kalung pemberian dari Andra yang sudah di pakai nya.

SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang