Malam ini Drisa meminta Damar untuk menemani nya makan kwetiau di pinggir jalan raya tidak jauh dari rumah Drisa. Entah Drisa sangat suka sekali memakan kwetiau apalagi jika bumbu nya pas di lidah Drisa.
"Gimana tadi mos nya? Seru kan?" Tanya Drisa sembari meniup-niup satu sendok berisi kan kwetiau yang masih panas
Damar mengendikan bahu nya "biasa aja"
"Ishhh, jangan diem mulu mangkannya" kata Drisa sembari mengerucutkan bibir nya
Damar terkekeh "makan dulu yang bener Sa"
"Iya iyaaaa"
Setelah mendapat peringatan dari Damar untuk tidak makan sembari berbicara, Drisa memakan kwetiau nya dengan hening.
"Mar"
"Sssst"
"Ih aku udah selesai makan nyaaaaa" kata Drisa gemas
Damar terkekeh melihat pemandangan indah di hadapan nya saat ini, ia selalu menyukai saat Drisa merasa kesal atau gemas. Bukan marah ya tapi kesal, karna jika Drisa sedang kesal ia malah terlihat lucu bagi Damar.
"Aku mau nanya deh. Boleh?" Tanya Drisa sembari memasang puppy eyes nya
"Nanya apa?"
"Liat sini dulu" Drisa menusuk-nusuk telapak tangan Damar yang berada di atas meja menggunakan jari telunjuk nya "heh, sini liat aku"
Damar menaikan wajah nya namun hanya beberapa detik saja, setelah itu ia kembali fokus ke ke bawah. "Ish.. aku mau nanya Damaraaaa"
"Ngomong aja, mau nanya apa emang?"
Drisa menyubit tangan Damar gemas, dengan maksud memaksa Damar agar melihat kearah nya "Sini mangkannya liat ke aku"
Damar menaikan wajah nya, ia melihat ke arah Drisa. Mata mereka bertemu lalu Drisa tersenyum puas
Drisa menopang dagu menggunakan sebelah tangan nya "Kamu sayang aku ga?" Tanya Drisa sembari menaik turunkan kedua alis nya
"Sayang" kata Damar sembari menundukan kepala nya kembali
"Seriously?"
"Yes"
"Are you sure?"
"Sure Saaaa"
"Buktinya?"
Mendengar itu Damar menaikan kepala nya kembali "Kamu mau bukti apa dari aku?"
Ide jail Drisa pun muncul, Drisa rasa ia harus mengerjai Damar dulu. Senyum licik mengambang di wajah nya "jadi boleh apa aja nih?"
Damar mengangguk
"Kalau aku minta kamu lakuin apa yang aku lakuin pas kamu anter aku pulang gimana? Itu loh pas kamu ultah"
Damar menaikan kedua alis nya "ga ada yang lain?"
Drisa menggeleng cepat, selain mengerjai Damar. Ia juga ingin mengetahui apakah Damar bisa melakukan itu atau tidak "ga ada, aku mau nya itu"
Damar menghela nafas "oke, aku siapin mental dulu. Kasih aku waktu ya"
Drisa tertawa kecil "oke, setelah mos selesai. Gimana?"
"Hah? Cepet banget?"
"Itu masih tiga hari lagi Damaaaar, oiya kamu mau minta bukti apa sama aku?"
Damar menggeleng "aku ga perlu bukti apa-apa Sa"
Drisa tersenyum "yakin?"
"Yakin 100%"
Sebenarnya Drisa hanya asal bicara saja, ia tidak serius dengan perkataan nya yang meminta Damar untuk melakukan hal yang pernah ia lakukan. Namun, jika Damar menyetujui nya kenapa tidak? Itung-itung dapat durian runtuh. Ck
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}
Roman pour AdolescentsSamar 2 (CLBK) CLBK nya bukan cinta lama bersemi kembali ya tapi cinta lama belum kelar. Ini kelanjutan dari story SAMAR (Drisa&Damar) sebelum baca ini ada baiknya baca yang judul atas dulu Meskipun Drisa tau ia hanya di jadikan bahan Taruhan oleh D...