61. THE LAST REQUEST

1.6K 60 0
                                    

Mariah Carey - Without You🎵

No I can't forget this evening
Tak bisa kulupakan malam ini
Or your face as you were leaving
Ataupun wajahmu saat kau pergi
But I guess that's just the way
Tapi kukira begitulah
The story goes
Jalannya kisah ini

⚛⚛⚛

"mau kemana Sa?" Tanya sang ibu ketika melihat anak gadis nya sedang menuruni tangga

"Ketemu Damar bu, aku pergi dulu ya" pamit Drisa lalu mengecup pipi sang ibu

"Jangan pulang malam-malam Sa"

Drisa mengacungkan ibu jari nya, sebagai tanda setuju jika ia akan menuruti keinginan sang ibu untuk tidak pulang larut malam

Drisa membuka selot pagar rumah nya, lalu bergegas menuju halte. Tempat ia berjanjian dengan Damar

Sesampai nya di sana, Drisa belum melihat Damar. Sudah kesekian kali semenjak Damar bermasalah lagi dengan sekolah nya. Bukan Damar lagi yang menunggu Drisa melainkan sebalik nya

Drisa menjatuhkan bokong nya di kursi besi yang terpasang di halte, baru saja Drisa akan mengirimi Damar pesan, langkah kaki seseorang membuat Drisa menoleh ke arah sumber suara dan benar saja itu Damar, terlihat memakai kaus berwarna putih di padukan dengan jaket rompi bahan perasut berwarna merah. Sangat pas untuk ukuran tubuh nya

"Dam.." baru saja Drisa akan menyapa nya, Damar menghentikan perkataan Drisa

"Ikut aku" kata Damar dengan suara yang dingin

Drisa menaikan kedua alis nya "Mau kemana Damar?"

Drisa mencekal lengan Damar dan itu berhasil membuat Damar menoleh ke arah nya "aku mau ngomong"

Damar melepaskan cekalan Drisa "soal perubahan aku? Sampe kapanpun aku ga akan pernah bisa berubah Sa"

"Aku capek" suara Drisa terdengar lirih membuat Damar membungkam mulut nya

"Aku capek Damar, aku capek sama kamu yang ga pernah ada usaha buat berubah"

Damar menaikan alis nya, ia mencoba tidak tersulut emosi. Detak jantung nya berpacu dengan cepat, dada nya naik turun dan ia berpikir jika Drisa sudah merasa lelah apakah gadis itu akan menyerah?

Damar tersenyum tipis, membuat Drisa merenyit bingung melihat nya "itu bagus, karna gue ga usah capek-capek ngomong kalau semua ini udah berakhir"

Drisa menggelengkan kepala nya "maksud nya apa Damar?"

"Jauhin gue Drisa! benci gue sebisa mungkin! Semua orang yang gue kenal itu adalah pemain dan gue sutradara nya, termasuk lo dan nyokap gue"

"Tapi kenapa?"

Damar menaikan nada bicara nya "Benci gue.. lo ga denger?!"

Deg..!!!

Damar membentak Drisa, Damar membentak Drisa dan itu sukses membuat Drisa diam terpaku sembari membelalakan mata nya, ia tidak percaya Damar semudah itu membentak nya. Drisa memejamkan kedua mata nya lalu menggeleng kuat. Namun tiba-tiba suara kekehan Drisa terdengar

Drisa beranjak dari duduk nya "Lo ga serius ngomong kaya gini Damar, gue tau lo. Lo cuma pengen gue benci sama lo kan? Biar gue pergi, gue terlalu mengenal lo dan gue belajar dari pengalaman. 4 tahun Mar bahkan mau 5 tahun dan itu bukan waktu yang singkat. Jadi kemarin lo bilang sayang banget sama gue itu sebagai perpisahan?" jelas Drisa yang memakai panggilan lo dan gue kembali, tidak tau kemana pergi nya si aku kamu itu

Damar terdiam kemudian kepalan tangan kanan nya mendarat di tiang halte "bugh.. bangsaaat.. bangsat.. f*ck.. bugh..!!!"

"STOP!" Teriak Drisa, melihat Damar seperti ini tidak terasa air mata nya mengalir, menerobos keluar membasahi pipi mulus nya

"Oke, kalau memang itu kemauan lo gue ikutin tapi stop nyakitin diri sendiri. Jangan bersikap bodoh" ucap Drisa sembari menghapus air mata nya

Drisa menjatuhkan bokong nya kembali di atas kursi halte, di susul Damar yang duduk di sebelah Drisa sembari menundukan kepala nya. Bisa Drisa lihat, Damar begitu kalut nafas nya naik turun dengan cepat dan ada bulir-bulir keringat di dekat pelipis nya

Drisa menghela nafas, mencoba menetralisir perasaan nya saat ini dan rasa sesak yang menjalar di dada nya. Drisa pun sama sakit nya, karna memang sebetul nya tidak ada yang menginginkan ini terjadi

"Gue tau ini bukan keinginan lo ataupun gue, kita sama-sama ga pengen ini terjadi. Tapi kita harus memilih, apa kita akan terus berjuang apa sampai di sini aja. Itukan? Dan gue rasa lo milih berhenti, gue tau lo ga bermaksud bentak gue, apa yang lo bilang itu bohong. Lo hanya nyoba bikin gue buat benci sama lo. Iyakan?" Drisa terkekeh "Damar.. gue terlalu mengenal lo, gue ga tau apa yang bikin lo mau berhenti tapi alasan gue berhenti karna gue bener-bener udah capek. Gue mau keluar dari zona ini" kata Drisa dengan mata yang lurus ke depan melihat jalanan yang mulai sepi

Damar masih terdiam dan menundukan kepala nya "gue berhenti karna gue rasa gue bukan orang baik buat lo Sa" batin Damar

"Damar" panggil Drisa

"Liat gue please.."

Damar menaikan kepala nya lalu melihat ke arah Drisa

"Awal pertemuan kita itu karna suatu kesalahan, lo inget kan? Dan itu kesalahan lo" kata Drisa terkekeh walaupun hati terasa teriris, sebisa mungkin Drisa masih memberikan senyum nya untuk Damar "kata orang di setiap pertemuan pasti ada perpisahan, dan gue ga mau perpisahan kita terjadi karna kesalahan juga. Walaupun awal pertemuan kita ga baik, bukan berarti perpisahan kita ga baik juga kan?"

"Damar" panggil Drisa lagi

"Tolong wujudin permintaan terakhir gue"

Damar memasang wajah yang diam tanpa ekpresi namun Drisa mengetahui jika Damar menunggu kata-kata Drisa berikut nya

"Gue pengen besok kita seharian ada di sejuta kenangan, setelah itu gue janji bakal jauhin lo tapi gue ga janji bakal lupa sama lo ya. Karna sampe kapanpun kayanya ga bakal bisa lupa deh"

"Besok sejuta kenangan, gue tunggu lo disana Sa" kata Damar yang membuat Drisa tersenyum, namun malah air mata Drisa menetes kembali

"Jangan nangis, gue ga suka liat lo nangis"

Drisa terkekeh "gue nangis karna seneng lo mau wujudin permintaan gue. Makasih ya"

Damar mengangguk "gue anter lo balik, istirahat jangan kecapean nanti sakit. Nanti kan gue ga akan bisa ingetin lo lagi, jangan nakal, jangan sering makan pedes, sholatnya jangan tinggal"

Rasa nya mendengar Damar mengatakan itu, Drisa ingin menghambur ke pelukan nya, menangis di dada nya menumpah kan semua kesedihan yang ia rasakan saat ini. Namun itu tidak mungkin karna Drisa takut ada orang lain yang melihat nya. Ck

⚛⚛⚛

Holaaaaa🤗
Next part ending lho
Rasanya nulis part ini sama part selanjutnya tuh berat bangeeeet
Yah ko sad ending?
Karna ini true story dan
Kenyataannya juga begitu

Tunggu part ending nya ya di part selanjut nya, nanti bakal ada extra part juga
Jangan lupa vomment

With love
Dea❤

SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang