Pukul 02.00 dini hari, seluruh peserta di bangunkan oleh panitia untuk mengikuti sholat malam atau sholat tahajud. Setelah itu para peserta di perintahkan keluar vila berkumpul di halaman yang luas dan banyak rerumputan, peserta laki-laki di sebelah kiri dan peserta perempuan di sebelah kanan, mereka berdiri tepat berdekatan dengan anggota kelompok nya. Drisa dan kelompok nya berdiri di atas rerumputan itu dengan kaki telanjang, tidak memakai alas apapun kecuali Widy. Ia memakai sendal rumah yang di bawanya. Dingin udara puncak menusuk sampai kedalam tulang bahkan dingin rerumputan pun menusuk pada telapak kaki Drisa "yaAllah dingin banget" kata Mulan menggeretakan gigi nya
Drisa dan Dara mengangguk "banget" timpal Drisa
"Maaf banget ya aku pake sendal, ga kuat" kata Widy merasa tidak enak hati
Panitia menjelaskan acara selanjutnya yang akan di ikuti oleh para peserta, ketika menjelaskan tiba-tiba ada salah satu panitia yang menghampiri kelompok Drisa
"Kamu, ko pake sendal sendiri?" Tanya panitia yang memakai jilbab berwarna merah itu
"Dingin kak" jawab Widy sembari menundukan kepalanya
"Ga bisa gitu dong, teman kamu juga sama kan ngerasain dingin Kalau mau pakai yaa pakai semua, engga yaa engga. Apa ini yang dinamankan solidaritas? Silahkan pakai sendal tapi temanmu yang tiga ini pakai juga, pilih mana? Cari tiga sendal lagi atau lepas sendal? Ingat kekompakan juga salah satu kunci dari keberhasilan suatu kelompok ya"
Widy mengangguk "yaudah kak, aku lepas sendal aja"
⚛⚛⚛
Tidak terasa adzan subuh pun terdengar, seluruh peserta dan panitia melangkahkan kaki nya untuk berwudhu sebelum menunaikan sholat subuh berjama'ah.
Saat mengantri untuk mengambil wudhu, Dara membuka suara "Teh, ga nyangka ya yel-yel kita paling bagus" kata Dara
"Iya de, alhamdulillah" kata Drisa sembari menggulungkan lengan baju nya sampai ke siku
"Siapa dulu, kak Drisa" timpal Widy
"Udah ah, yuk wudhu"
Setelah menunaikan sholat subuh, acara selanjutnya berolahraga lalu bermain games. Saat sedang senam, Drisa melihat Andra sedang duduk di teras vila yang di tempati oleh peserta laki-laki. Mata mereka bertemu, Drisa menarik bibir nya membentuk sebuah senyuman begitu pun sebalik nya.
Terlihat Andra menggerakan kedua tangan nya, gerakan pertama ia menunjuk diri nya sendiri, gerakan kedua Andra membuat bentuk hati memakai jari-jari tangan nya dan yang terakhir Andra menunjuk ke arah Drisa yang masih setia memperhatikan nya.
Drisa tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepala nya "paling bisa lo Morgan" batin Drisa
Selesai berolahraga para peserta bergegas untuk bersarapan setelah itu masih ada acara games dan outbond. Ketika Drisa akan masuk ke vila putri, seseorang menghentikan langkah nya, ia berdiri tepat di hadapan Drisa, Drisa mendongkakan kepala nya lalu melihat Andra tengah tersenyum pada nya.
"Hai" sapa Andra
Mata Drisa terbelak "Andra.. kamu ngapain disini? Ketauan panitia bisa kena omel kita"
"Nemuin kamulah, cuma mau ngasih ini" kata Andra sembari memberikan gulungan kertas pada Drisa
"Apa ini?"
"Buka aja"
Ketika Drisa akan membuka gulungan kertas itu Andra menghentikan gerakan Drisa "eits.. aku jalan dulu baru kamu buka, bye Mezty"
"Yaudah cepet sana!"
Andra berbalik meninggalkan Drisa dengan tangan yang memegang gulungan kertas pemberian Andra, dengan rasa penasaran buru-buru Drisa membuka gulungan kertas itu. Terlihat satu tangkai bunga mawar yang masih berbentuk kuncup, terlihat pula bekas potongan pada tangkai nya "pasti ngambil di kebun mama nya" batin Drisa kemudian Drisa melihat ada sebuah tulisan tangan menggunakan tinta berwarna hitam pada kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}
Fiksi RemajaSamar 2 (CLBK) CLBK nya bukan cinta lama bersemi kembali ya tapi cinta lama belum kelar. Ini kelanjutan dari story SAMAR (Drisa&Damar) sebelum baca ini ada baiknya baca yang judul atas dulu Meskipun Drisa tau ia hanya di jadikan bahan Taruhan oleh D...