Liburan hari raya pun telah berakhir, para siswa/siswi Smk Teknologi dan Sma Pemuda mulai memasuki sekolah seperti biasa nya. Saat Drisa akan memasuki kelas nya tiba-tiba suara yang ia kenali menghentikan langkah nya
"Sa.. Drisaaaa...."
Drisa menoleh, ia mendapati Rosa tengah berlari kecil ke arah nya
"Apaan?"
"Engga, ga apa-apa" jawab Rosa dengan cengiran khas nya "gue tadi liat Damar baru masuk gerbang Sma" lanjut nya
Drisa menaikan alis nya "terussss? Kan dia sekolah di sana Ca, wajar lah kalau lo liat" kata Drisa sembari melanjutkan langkah nya memasuki kelas
Rosa mensejajarkan langkah nya "ishh.. Dia sama cewek Saaaa"
"Temen nya kali Ca, udah ah ga apa-apa lagi. Kita aja temen nya cowok-cowok. Tuh liat" dagu Drisa menunjuk seisi kelas yang lebih dominan lelaki yang sedang fokus dengan kesibukan masing-masing, ada yang bermain game, ada yang menyalin PR teman nya bahkan ada yang tertidur dengan tangan yang terlipat di atas meja
Drisa menjatuhkan bokong nya di kursi deretan depan, di susul oleh Rosa "lo ga cemburu?"
"Engga, gue lebih cemburu kalau dia fokus sama game" jawab Drisa lalu tertawa kecil
⚛⚛⚛
Di tempat lain, baru saja Damar memasuki kelas nya ia sudah merasa malas belajar. Alhasil ia memutuskan untuk bolos ke warung yang terletak di belakang sekolah
Saat pelajaran berlangsung, di salah satu kelas Sma Pemuda seorang guru terlihat sedang mengabsen satu persatu nama murid nya
"Damar Muariz"
Hening..
Sang pemilik nama tidak menyebutkan kehadiran atau pun mengangkat tangan nya
"Ini Damar kemana lagi?" Tanya miss Hana yang adalah wali kelas di kelas itu
"Tadi dateng miss cuma ga tau sekarang kemana" ucap salah satu teman sekelas Damar
Terlihat miss Hana menghela nafas sembari membetulkan letak kaca mata nya "bilang sama teman kalian kalau masih seperti ini saya akan kasih surat panggilan"
"Oke class, open your book"
Sedangkan di warung belakang sekolah, seorang lelaki terlihat menghisap rokok yang baru saja di beli nya. Kepulan asap di hembuskan nya dengan tatapan mata lurus ke depan. Yaa lelaki itu adalah Damar Muariz
Entahlah apa yang di pikirkan lelaki itu, ia merasa hidup nya sangat hampa. Kejadian-kejadian masa lalu yang membuat diri nya seperti ini terus berputar seperti kaset rusak di dalam kepala nya. Kejadian yang hanya ia dan keluarga nya yang tau, semenjak itu Damar menutup diri nya dari siapapun termasuk keluarga nya, ia mengasingkan diri nya sendiri, bahkan untuk berkomunikasi dengan keluarga nya pun hanya seperlu nya saja. Rasa bersalah sedih menyesal kesal dan marah menjadi satu, meski sudah bertahun-tahun kejadian itu tetap saja Damar tidak bisa melupakan nya.
Hanya gadis yang menemani nya hingga saat ini alasan Damar untuk tetap bertahan, hanya Drisa yang mampu membuat diri nya menahan untuk tidak melakukan hal-hal buruk. Ia tidak bisa membayangkan jika Drisa menghilang lagi dari hidup nya
Tidak lama kemudian pikiran nya tertuju pada kejadian dimana ibu nya meminta Drisa untuk membantu diri nya agar berubah ke arah yang lebih baik, dan Damar tidak suka itu. Sebetul nya ia tidak ingin Drisa mengiyakan permintaan sang ibu yang menurut nya itu tidak penting. Bahkan sepulang dari rumah Damar, saat di perjalanan menuju tempat bertemu nya dengan teman Damar, malam itu mereka terlihat saling berdebat walaupun pada akhir nya Damar yang mengalah
Flashback on
"Kenapa ngeiyain permintaan mama aku sih?"
"Loh aku kan cuma bilang mau nyoba, ga mungkin kan aku nolak"
"Ga penting Sa, harus nya ga usah di dengerin"
"Ga bisa gitu lah. Harus nya kamu liat gimana berharap nya mama kamu, supaya kamu berubah. Kamu ga bisa gini terus Damar.. mau sampe kapan?"
Damar berdecak "aku cuma ga mau itu jadi beban buat kamu"
Drisa memutar bola mata nya jengah "ga ada yang jadi beban, aku ga tau apa alasan kamu jadi kaya gini. Dari dulu kamu tertutup soal itu, kamu ga pernah ceritain masalah apa yang udah bikin kamu kaya gini jadi jangan salahin kalau aku ngotot pengen kamu berubah"
"Ga ada yang perlu di ceritain, itu cuma masalalu yang harus nya di kubur dalam-dalam. Maaf"
Drisa menghembuskan nafas nya kasar "aku ga maksa kamu buat cerita ko, aku ga perlu maaf kamu. Setidaknya berubah demi mama kamu Damar"
Flashback off
Perkataan Drisa terus terngiang-ngiang di pikiran Damar, kata yang tidak seharus nya Damar seperti ini terus dan pertanyaan Drisa yang menanyakan sampai kapan ia akan seperti ini? Lalu kata-kata Drisa yang menginginkan Damar berubah demi ibu nya itu pun terus terngiang-ngiang.
Damar menghela nafas lalu membuang rokok yang berada di tangan nya ke bawah lalu menginjak nya dengan sepatu converse yang ia kenakan
Setelah itu Damar memutus kan untuk kembali ke sekolah, ia berharap setelah kejadian itu perasaan Drisa tidak berubah pada nya. Karna salah satu hal yang Damar takuti adalah membuat Drisa marah.
One of the things I fear is to make you angry
Damar Muariz
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}
Fiksi RemajaSamar 2 (CLBK) CLBK nya bukan cinta lama bersemi kembali ya tapi cinta lama belum kelar. Ini kelanjutan dari story SAMAR (Drisa&Damar) sebelum baca ini ada baiknya baca yang judul atas dulu Meskipun Drisa tau ia hanya di jadikan bahan Taruhan oleh D...