Pada jam istirahat dengan wajah dingin nya Damar memasuki kelas 10-3, Damar terlihat biasa saja seperti tidak melakukan kesalahan apapun. Ia menyimpan tas nya di atas meja lalu menjatuhkan bokong nya di atas kursi yang ia tempati. Kelas terlihat sepi karna penghuni nya sudah pasti berada di kantin, namun ada seorang gadis yang terlihat masih mencatat tulisan yang berada di papan tulis
Tiba-tiba gadis itu menghampiri meja yang di tempati Damar "Mar, dari mana lo? Tadi ditanyain miss Hana tau"
Damar hanya mengendikan bahu nya
"Yee, kata nya kalau lo masih kaya gini. Lo bisa dapet sp"
Damar menoleh "biarin aja" jawabnnya malas, Damar benar-benar tidak ingin membahas ini. Persetan dengan Sp, Damar sudah terbiasa dengan situasi seperti ini
"Ish, kelakuan. Lo tau mau ga? guru-guru udah pada tau kalau lo pacaran sama anak Smk kelas 12. Si kak Drisa itu kan? Anak osis yang waktu itu ngenalin di gugus kita?"
Mendengar nama Drisa di sebut, Damar menaikan alis nya "kenapa bisa tau?"
Gadis itu mengendikan bahu nya "yaa ga tau, udah ya gue mau ke kantin. Jangan bolos mulu lo!" Ucap gadis itu lalu meninggalkan Damar di kelas seorang diri
Begitulah Damar, ia selalu merasa sendiri dan memang sangat suka menyendiri. Menyukai gelap dan tidak ingin ada satu pun orang yang mengganggu ketenangan nya. Namun sekarang ketenangan nya sedang terganggu karna Damar terus memikirkan Drisa, ia tidak ingin Drisa terbawa oleh masalah nya
⚛⚛⚛
Di tempat lain, Drisa dan Rosa terlihat sedang membeli makanan ringan di warung mamih. Setelah membayar kedua sejoli itu duduk di tempat yang sudah di sediakan
"Kak Drisa" sapa seorang lelaki yang Drisa ketahui dari kelas 10
Drisa tersenyum dan membalas sapaan dari adik kelas yang Drisa pun tidak tau siapa nama nya "hei"
"Gila sih, terkenal juga lo Sa" kata Rosa setengah berbisik
"Paling mereka tau nya pas mos, lo sih keluar osis. Mangkannya ga usah nurut-nurut banget lah sama si Bams"
Sebetul nya Drisa memang tidak menyukai Bams namun jika itu membuat Rosa bahagia, apa boleh buat? Drisa hanya bisa mendo'akan yang terbaik untuk sahabat nya itu
Rosa mengerucutkan bibir nya "susah kan kalau udah cinta mah" kata Rosa lalu terkekeh geli
Drisa mengangguk-anggukan kepala nya lalu meminum teh botol yang ia beli "iya sih, susah emang"
Yaa selain tetap membiarkan sahabat nya bahagia walau ia tidak menyukai Bams, Drisa juga menyetujui perkataan Rosa. Memang benar Drisa sendiri pun tidak bisa membohongi perasaan nya walaupun jatuh berkali-kali, hati nya tetap untuk Damar karna bersama siapapun Drisa, setengah hati nya masih tertinggal disana.
"Ke kelas yuk Sa" ajak Rosa
Drisa mengangguk "yuk"
Kedua sejoli itu beranjak dari duduk nya lalu memutuskan untuk memasuki kelas, ketika di perjalanan menuju kelas. Panggilan dari Miss Hana dan bu Yosi menghentikan langkah Drisa dan Rosa
"Drisa" panggil Miss Hana
Drisa menoleh "ya miss?" Kata Drisa sembari mencium tangan miss Hana dan bu Yosi "kenapa miss?" Tanya nya
"Bener kamu pacar nya Damar Sma kelas 10-3?" Tanya bu Yosi
Drisa melihat ke arah Rosa seakan meminta saran, apa ia harus mengatakan jujur atau tidak. Rosa menganggukan kepala nya yang berarti Drisa harus mengatakan yang sejujur nya, apapun resiko nya kalau pun kejadian Rangga harus terulang kembali namun Drisa tetap akan mempertahankan Damar
"Iya bu, kenapa sama Damar?" jawab Drisa
Miss Hana membetulkan letak kacamata nya lalu berdehem kecil sebelum mengatakan sesuatu yang membuat Drisa membutuhkan waktu untuk mencerna ucapan nya "miss minta tolong ya Drisa, tolong kasih tau pacar nya biar ga buat ulah terus. Jangan bolos terus, semangatin Damar"
Drisa merenyit bingung, apa miss Hana meminta nya untuk membuat Damar berubah menjadi lebih baik juga? Memikirkan permintaan ibu nya Damar saja, Drisa belum yakin bisa membuat Damar berubah. Ditambah permintaan wali kelas nya
"Kamu tuh cantik Drisa, pinter, rajin, aktif. Kenapa pacaran sama yang sifatnya berlawanan sama kamu?" Tanya bu Yosi yang membuat Drisa bungkam, ia tidak tau harus menjawab apa yang jelas ia tidak suka ada di situasi seperti ini
Drisa hanya menjawab dengan senyuman, senyum palsu yang ia tujukan untuk kedua guru yang berada di hadapan nya saat ini
"Yaudah, sekarang masuk kelas gih. Ingat ya Drisa, bantu miss semangtin Damar. Nanti miss juga akan panggil orangtua nya Damar" ucap Miss Hana lalu miss Hana dan bu Yosi meninggalkan Drisa dan Rosa yang masih terdiam disana
"Sabar Sa" ucap Rosa sembari menepuk pundak Drisa
Drisa tersenyum "ga apa-apa Ca, udah tugas gue kok. Yuk ah"
Sesampai nya di kelas, Drisa menjatuhkan bokong nya di kursi yang ia tempati. Drisa menghela nafas panjang lalu pikiran nya tertuju pada perkataan miss Hana dan bu Yosi. Jika ibu Damar sampai di panggil ke sekolah itu artinya ia gagal, memang butuh waktu namun rasa nya Drisa tidak tega mendengar ibu Damar sampai harus memenuhi surat panggilan dari sekolah lagi, oke garis bawahi lagi "Damar.. apa lagi sih???!!!!" Batin Drisa
⚛⚛⚛
Hola🤗
Beberapa part lagi menuju ending
mudah-mudahan di permudah😂 karna dari kemarin susah banget mikir sampe harus nanyain lagi ke Damar versi nyata hahaMaaf ya kalau absurd
Makasih lho masih ngikutin story ini
Jangan lupa vomment, untuk reader yang kenal aku di dunia nyata hayooo tolong ya tinggalkan jejak biar aku tau kalo kalian baca wkwk
Kecup jauh💋Dea❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}
Roman pour AdolescentsSamar 2 (CLBK) CLBK nya bukan cinta lama bersemi kembali ya tapi cinta lama belum kelar. Ini kelanjutan dari story SAMAR (Drisa&Damar) sebelum baca ini ada baiknya baca yang judul atas dulu Meskipun Drisa tau ia hanya di jadikan bahan Taruhan oleh D...