Pukul 18.30 wib Ifan sudah menunggu Drisa di gang rumah Drisa namun yang di tunggu dan yang memaksa ingin bertemu, batang hidungnya pun belum terlihat juga.
"Gila, ini cewek minta maksa ketemu tapi gue juga yang harus nunggu" gumam Ifan gemas sembari mengechek jam tangan yang ia kenakan
10 menit kemudian
"Dooor" Drisa mengejutkan Ifan dengan kedatangannya yang secara tiba-tiba
"Ratu ngareeeeet, gue kira lupa lo"
Drisa tertawa kecil sembari memperlihatkan deretan gigi nya "yaelah Fan, sholat dulu kali berdo'a dulu. Emangnya lo ga pernah sholat, dosa tau!"
Ifan memutar bola matanya "jadi curhat engga?"
"Yaelah sensitif amat"
"Kemaren-kemaren kan lo yang sensitif"
"Yaudah yooo, mau dimana?"
Drisa mulai berpikir "hmm dimana aja deh, jalan-jalan aja dulu"
Drisa dan Ifan melangkahkan kaki nya kemana saja, yang penting Drisa bisa meluapkan apa yang ia rasakan saat ini.
"Fan" panggil Drisa
"Hmmm"
"Kalau lo jadi gue, apa yang bakal lo lakuin sekarang?"
"Cari mangsa baru mungkin" jawab Ifan asal sembari terkekeh
Drisa memutar bola matanya jengah lalu menoyor kepala Ifan "Serius jir"
Ifan tertawa, namun setelah itu raut wajahnya berubah menjadi serius "kalau gue sih yaaa, emang bener Sa. Gue bakal cari yang baru, toh Damar juga udah sama Widy kan? Gue tau kok cinta pertama emang susah dilupain, tapi tenang aja kalau kalian ditakdirin buat bersatu pasti bakal sama-sama lagi"
Drisa melongo tidak menyangka mendengar jawaban Ifan yang menurut nya sangat-sangat tepat sekali, tidak lama kemudian Drisa mendaratkan telapak tangan nya pada kening Ifan "lo ga lagi sakit kan Fan? Ini lo sehat-sehat kan ya?"
"Sialan! Eh gue udah serius-serius ini"
Drisa tertawa kemudian kedua mata nya fokus pada jalanan yang di lalui banyak kendaraan "lo bener Fan, tapi gue takut. Gue takut berharap sama orang baru, gue selalu berharap dia bisa bikin gue lupa sama Damar tapi kenyataan nya tetep aja sama siapapun gue saat ini, pasti ujungnya Damar lagi Damar lagi"
Ifan terkekeh "Selain ratu ngaret, lo juga ratu gagal move on ternyata"
"Ifan ihhhhh" Drisa mencubit lengan dan perut Ifan bergantian dengan keras sampai-sampai Ifan meringis
"Awww... Awww.. Sa eh Sa sakit Sa, ampun..ampun.. ratu"
Drisa pun tertawa terbahak-bahak
Ketika Drisa dan Ifan melewati halte yang berada di depan perumahan dosen ipb, tawa Drisa pun lenyap seketika. Mulut Drisa bungkam melihat dua orang yang sangat ia kenali sedang bercengkrama di tempat duduk halte itu
Ifan mendekat kemudian berbisik "mau nyamperin dan anggap seolah baik-baik aja atau jalan terus anggap aja ga kenal?"
Drisa mengangguk "gue pilih opsi pertama, ayoo kita samperin" jawab Drisa mantap sembari menarik lengan Ifan
Drisa dan Ifan sudah berada di depan halte tempat Damar dan Widy bercengkrama
"Kak Drisa" Widy yang pertama kali membuka suara lalu mengulurkan tangannya
"Hei de, lagi ngapain?" Tanya Drisa sembari menjabat tangan Widy sembari tersenyum
"Biasa, lagi ngobrol aja kak"
"Jadi ini yang bikin kamu nanya-nanya soal Damar? Selamat ya buat kalian, semoga langgeng. Selamat ya Mar" kata Drisa lalu mengulurkan tangannya kehadapan Damar
Suasana berubah menjadi awkward namun Damar tetap mencoba menjabat uluran tangan Drisa "iya, makasih Sa"
"Kakak sama Ifan? Mau kemana?" Tanya Widy
"Jalan-jalan malam dong Wid, iyakan Sa?" jawab Ifan
"Ah iya, kita lagi jalan-jalan aja sambil ngobrol" timpal Drisa dengan mata yang terus menerus menatap Damar, sedangkan Damar ia hanya menundukan kepala nya atau sesekali mengalihkan pandangannya ke kanan atau ke kiri.
Drisa ingin sekali menyudahi pertemuan yang tidak diinginkan ini, ia menyikut lengan Ifan memberi tanda bahwa sebaiknya kita pergi saja dari sini dan beruntung Ifan mengerti apa maksud Drisa
"Yaudah Mar, Wid kita lanjut jalan dulu ya, yuk Sa" kata Ifan memecah keheningan
Drisa menghembuskan nafas nya lalu tersenyum, atau lebih tepat nya senyum palsu yang ia persembahkan untuk pertemuan yang tidak diinginkan ini "kita jalan dulu ya de, Mar"
"Iya kak, hati-hati ya. Jagain ka Drisa loh Fan" kata Widy memperingati Ifan sedangkan Damar hanya diam tanpa ekspresi.
Drisa dan Ifan berbalik meninggalkan halte "itu yang gue ga mengerti sampe sekarang Mar, gue ga tau apa yang lo rasain saat ini" batin Drisa
"Sa, are you okay?"
Drisa menoleh kemudian terkekeh "so bahasa inggris banget lo! I'm okay, don't worry sist"
"Sist? Bukannya sist itu sister? Kalau sister berarti sodara perempuan dong? Ihh bro atuh Sa bro gue mah bukan sist"
Drisa terkekeh "bawel lo! Terserah guelah"
"Eh tapi lo beneran ga apa-apa?"
Dua detik Drisa memejamkan mata nya "sakit sih Fan, tapi mau gimana lagi? Kan gue yang ninggalin dia. Jadi terima aja, ini resiko gue ko"
"Nah gitu dong, gue tau lo itu setrong Sa"
"Strong Faaaaaan stronggggg"
"Iya iya itu" jawab Ifan tertawa kecil
Saat ini Drisa tidak ingin membahas Damar, ia lalu menanyakan soal Fara pada Ifan "Fan, lo sama Fara gimana? Udah lama Fara ga telpon gue. Biasanya curhatin loooo mulu"
"Ga gimana-gimana, udah selesai Sa"
"Kasian lo anak orang di bikin galau, dasar playboy cap tokek" kata Drisa sembari tertawa
"Emang dia curhat apaan sama lo?"
"Mau tau aja, urusan ceweklah"
Tidak terasa sepanjang jalan mengobrol, Drisa dan Ifan sudah berada di ujung jalan Cihalet. "Fan, ayo balik lagi, tapi muter ya jangan lewat yang tadi"
"Iya, cieee takut ketemu mantan lagi ya" goda Ifan yang langsung mendapat tatapan tajam dari Drisa.
"Piece Sa damai yah" kata Ifan tertawa sembari membentuk dua jari tangan nya menjadi lambang damai.
Lalu Drisa dan Ifan berbelok menuju komplek yang akan mereka lewati.
"You know what? Kali ini benar-benar pertemuan yang paling tidak gue inginkan dari dua pertemuan sebelumnya"
Drisa Anastasya❤
👆
Menurut kalian
Calon Friendzone ga ya si Drisa sama Ifan?
Anggap aja yaa itu wajah-wajah anak SMA tapi emang si Ifan itu lebih tua dari Drisa dan Damar kok😂
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}
Ficção AdolescenteSamar 2 (CLBK) CLBK nya bukan cinta lama bersemi kembali ya tapi cinta lama belum kelar. Ini kelanjutan dari story SAMAR (Drisa&Damar) sebelum baca ini ada baiknya baca yang judul atas dulu Meskipun Drisa tau ia hanya di jadikan bahan Taruhan oleh D...