Sesampainya dikamar, Drisa membuka switer orange nya menyisakan tanktop putih yang ia kenakan. Setelah itu Drisa menjatuhkan tubuh nya ke atas tempat tidur empuk yang terletak di dalam kamar nya, ia menghela nafas " uhhh kasurkuuuu.. akhirnya sampe juga, badan rasanya sakit-sakit semua" gumam Drisa tersenyum kecil sembari meregangkan otot-otot nya yang terasa sedikit sakit dan ngilu.
Ketika Drisa menatap langit-langit kamar nya, bayangan Widy yang menanyakan tentang Damar pun melintas di pikirannya
"menurut kakak dia orang nya gimana?"
"Kakak mantannya Damar ya?"
"Engga, aku cuma pengen tau tentang dia aja"
Drisa menggeleng kuat, ia mencoba menghapus apa yang ada di isi kepala nya saat ini "engga..ga boleh, hapus Drisa hapusssssss" batin Drisa
Setelah itu Drisa mencoba memejamkan mata nya, tidak lama kemudian ia pun tertidur pulas dengan raut wajah yang terlihat sangat kelelahan. Lelah memikirkan segala hal yang tidak seharusnya ia pikirkan lagi, lelah dengan keadaan dimana separuh hatinya masih tertinggal disana, lelah mencari orang baru yang bisa membuat ia melupakan masalalu nya dan tentu saja lelah karna sehabis bermain outbond pagi tadi.
⚛⚛⚛
Hari-hari Drisa diisi oleh Andra. bahkan Damar, Drisa sudah tidak ingin memikirkan nya lagi walaupun terkadang sedikit masih terlintas dipikirannya.
Hampir dua bulan ini hubungan Drisa dan Andra berjalan dengan baik, bahkan tidak pernah ada pertengkaran dalam hubungan kedua remaja ini, setiap hari Andra selalu menyempatkan untuk bertemu Drisa entah ia yang menghampiri Drisa ke Smk Teknologi atau terkadang Drisa yang menghampiri Andra ke Sma Pemuda. Andra pun selalu bersikap baik pada Drisa, bahkan untuk ukuran adik kelas yang hanya di bawah Drisa satu tahun, sikap Andra sangat baik dan sopan pada teman-teman satu kelas Drisa yang lebih dominan laki-laki.
Pada hari ini saat jam istirahat Drisa memutuskan untuk menghampiri Andra di Sma Pemuda, karna ia mendapat kabar jika Andra sedang tidak sehat.
Drisa bergegas melangkahkan kaki nya menuju jembatan lalu berbelok ke arah kelas Andra. Namun sebelum Drisa mengabari Andra jika ia sudah di depan kelas nya, Drisa melihat Andra sedang duduk di dekat tangga depan kelas nya.
"Morgan" panggil Drisa
"Hei, sini duduk" kata Andra sembari menepuk-nepuk tempat kosong di sampingnya, Drisa menjatuhkan bokong nya di tempat yang di tunjukan oleh Andra lalu ia mengarahkan telapak tangan nya ke arah kening Andra "Kamu demam ya? Pasti gara-gara ujanan kemarin, kenapa ga istirahat dirumah aja?"
Andra menggeleng "engga ah bete, pengen sekolah Mezty"
Yang menyebabkan Andra sakit karna dua hari yang lalu Andra mengajak Drisa untuk mengikuti acara di vila teman sekelas Andra, dan itu acara teman-teman sekelas Andra. Saat perjalanan menuju vila Andra memakai motor besar nya, tiba-tiba hujan turun dengan deras nya. Drisa sudah menyuruh Andra untuk mencari tempat berteduh namun Andra tetap memacu motor nya menerobos guyuran air hujan dengan kecepatan yang tinggi. Alhasil saat sampai di vila, Andra dan Drisa menggeretakan gigi nya karna dingin yang menusuk kedalam tubuh mereka dengan keadaan pakaian yang sudah basah kuyup.
"Kan aku udah bilang neduh dulu, tetep aja nekat nerobos ujan. jadi sakit kan" omel Drisa
Andra terkekeh, saat Andra akan menjawab omelan Drisa, tiba-tiba Hp Andra bergetar
"Drrrt..drrrt.."
Mama Calling..
"Mama telpon" kata Andra
"Yaudah angkat" jawab Drisa
"Yaaa ma?"
"Iya iyaaaa"
"Iya udah kok"
"Iya ma, ini aku udah pake jaket"
"Oke, bye ma"
Andra memasukan kembali Hp nya pada saku celana
"Ada apa?" Tanya Drisa
"Ga apa-apa Mezty" jawab Andra sembari mengacak-acak rambut Drisa dengan lembut
"Yaudah aku balik ke Smk ya"
Andra tersenyum "iya Mezty, hati-hati"
"Bye, cepet sembuh ya Mgan" kata Drisa sembari melambaikan tangan lalu beranjak dari duduk nya dan berbalik melangkahkan kaki nya menuju Smk Teknologi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}
Teen FictionSamar 2 (CLBK) CLBK nya bukan cinta lama bersemi kembali ya tapi cinta lama belum kelar. Ini kelanjutan dari story SAMAR (Drisa&Damar) sebelum baca ini ada baiknya baca yang judul atas dulu Meskipun Drisa tau ia hanya di jadikan bahan Taruhan oleh D...