23. WHEN WE MEET AGAIN

2.1K 98 0
                                    

Come In With The Rain
Taylor Swift🎵

Just know I’m right here hopin’
Tapi ketahuilah, aku di sini berharap
That you’ll come in with the rain
Bahwa kau kan datang bersama hujan

⚛⚛⚛

Sepulang Drisa sekolah, ia tertidur di sofa yang berada di ruang tamu rumah nya bahkan Drisa belum mengganti seragam sekolah nya, setiba nya di rumah setelah mengucapkan salam dan mencium tangan dan pipi ibu nya Drisa langsung menjatuhkan tubuh nya pada sofa.

"Sa.. bangun, udah adzan ashar" ibu Drisa mengguncang-guncang tubuh Drisa dengan lembut

Drisa menguap lalu meregangkan otot-otot nya "udah ashar bu?"

"Udah, sholat dulu gih. Abis itu pindah ke kamar tidurnya"

Drisa menggeleng "aku ada janji bu, setelah sholat ashar"

"Yaudah, sholat dulu"

Setelah sholat ashar, Drisa tengah bersiap menuju tempat itu. Ia mengenakan celana jeans panjang dan memakai jaket nya yang berwarna navy, ibu nya menyuruh Drisa mengenakan jaket karna di luar cuaca sudah mulai mendung

Drisa berpamitan pada ibu nya, lalu melangkahkan kaki nya menuju Sejuta Kenangan.

"Kira-kira Damar dateng ga ya?" Gumam Drisa

⚛⚛⚛

Baru saja Drisa sampai disana, suara petir pun terdengar. Drisa menjatuhkan bokongnya di tempat yang sama, di tempat yang selalu ia duduki jika mendatangi tempat ini.
"Damar, lo dateng atau engga itu hak lo tapi lo baca sms gue kan? Just know, I'm right here hopin' that you'll come in with the rain" batin Drisa sembari menerawang kejadian dulu ketika ia menikmati hujan bersama Damar di tempat ini.

Tidak lama kemudian rintik hujan itu terasa pada puncak kepala Drisa, Drisa beranjak dari duduknya lalu ia menengadah kan kepalanya ke atas langit yang menurun kan berjuta-juta tetes air. Drisa tersenyum "harapan pertama terpenuhi" batin Drisa sembari menikmati setiap tetes nya air hujan.

"Sa.."

Deg..deg..deg.. jantung Drisa berpacu dengan cepat. Suara itu, tentu saja Drisa mengenalnya. Drisa menoleh ke sumber suara. Mata Drisa terbelak melihat seseorang berdiri tidak jauh dari nya "he's come in with the rain, harapan gue terpenuhi. Omaygat dia dateng, dia dateng" batin Drisa berteriak kegirangan

Seseorang itu mendekat, menyisakan jarak kurang lebih tiga jengkal jari untuk diri nya dan juga Drisa.

"Damar" gumam Drisa

"Hei.." Damar tersenyum

"Lo dateng?" Lidah Drisa terasa kelu, sungguh hanya dengan melihat Damar saja sudah membuat Drisa kalang kabut, sampai-sampai ia melupakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah ia siapkan jika bertemu dengan masa lalunya ini.

Damar mengangguk kemudian tersenyum, senyum yang sejak dulu hingga sekarang membuat pertahanan Drisa seketika roboh "masih aja ujanan"

Drisa balas tersenyum, ketika Drisa akan membalas perkataan Damar tiba-tiba.. hatchiiiiiiiiii... Drisa menutup hidung dan mulut nya, ia merasa kan kepala nya sangat pusing. Sebelum ini Drisa sudah merasa lelah karna haris berkampanye di tambah ia juga bermain dengan hujan.

"Lo sakit?"

Drisa menggeleng "kecapean aja Damar, ngobrol nya sambil ujanan ya. Kita duduk disitu aja" tunjuk Drisa pada tempat yang dulu pernah mereka duduki

Damar mengikuti Drisa menjatuhkan bokong nya pada tempat itu.

"Gue kangen" Drisa membuka suara

"Kangen siapa?"

"Semuanya"

Damar menaikan alis nya "semuanya?"

"Ya, kangen lo juga" kata Drisa terkekeh

Damar terdiam, ia tidak tau harus menjawab apa. Yang jelas di dalam hati kecil nya ia pun merasakan hal yang sama.

"Mar.." panggil Drisa

Damar menoleh "iya?"

"Masih aja ice boy, dasar es batu!" batin Drisa

"Gue ga ngerti deh sama status kita sekarang" kalimat itu keluar begitu saja dari mulut Drisa

"Kenapa sama status kita?"

"Dosa ga kalau gue pukul pala nya pake palu" batin Drisa gemas melihat Damar yang sama sekali tidak ada perubahaan

"Engga kok, lupain kata-kata gue yang tadi" jawab Drisa sembari mengerucutkan bibir nya

Banyak obrolan yang mengalir dari pertemuan ini, meskipun Damar menjawab dengan seperlu nya namun Drisa mulai mengetahui scandal yang Damar buat sewaktu SMP, yang mengakibatkan Damar sampai harus meninggalkan sekolah, kota Bogor dan tentu saja meninggalkan Drisa. Damar juga mengatakan jika ia sudah tidak bersekolah lagi di SMK BINA UTAMA. Hanya saja Damar tidak memberitahu apa yang membuat ia menjadi seperti ini.

"lo kenapa jadi kaya gini sih Mar?"

Damar hanya mengendikan bahu nya saja, ia tidak ingin Drisa mengetahui masa-masa kelam nya.

Hatchiiiiiiiii..

"Lo sakit Sa, pulang yuk"

"Tapi Mar.."

"Masih banyak waktu Sa, lo basah. Nanti masuk angin"

Seketika perasaan Drisa menghangat mendengar Damar masih memperdulikan nya, Drisa tersenyum "yaudah deh, yuk"

Drisa dan Damar berjalan berdampingan, di temani oleh tetesan air hujan yang semakin mengecil "Damar" panggil Drisa

Damar menoleh "iya Sa?"

"Gue sayang lo"

Damar tersenyum "gue juga"

Blush.. wajah Drisa memerah

"Ga peduli apapun status kita, yang penting gue tau lo ngerasain hal yang sama Damar. tidak ada penantian yang sia-sia jika kita selalu yakin, akan ada hari dimana kita akan dipertemukan kembali bersama hujan yang membasahi tempat ini"

Ketika hujan mempertemukan kita (lagi)

~ Drisa Anastasya

SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang