16. KECEWA ITU SAKIT

2.3K 87 2
                                    

Pukul 00.53 wib
Drisa masih belum bisa memejamkan mata nya, ia menatap langit-langit kamar nya dengan tatapan yang sendu.

Drisa mengambil Hp nya yang berada di atas nakas, ia mulai mengetik merangkai kata untuk ia sampaikan kepada Rangga. Setelah Drisa membaca ulang, ia mengurungkan niatnya, ia menghapus kembali apa yang sudah ia ketik.

"Gue ga bisa ngudahin lewat sms kaya yang udah-udah, lo udah SMK Drisaaaa. Lo bisa hadapi" batin Drisa

Lalu ia mengirimkan pesan pada Rangga, jika besok ia ingin Rangga menemuinya.

Kak
besok sebelum masuk kelas
Kita ketemu dulu ya
Sent✅

Ketemu dimana?

Di belakang sekolah aja
Ada yg mau diomongin
Sent✅

Oke baby
Kamu ko blm tidur?

Gabisaaaa :(
Pokonya bsk datang 30 menit
Sebelum bel
Sent✅

Hmm
Mau ngmng apa emangnya?
Tidur gih

Besok ajaaaa
Iya ini mau kok
Sampe ketemu besok :)
Sent✅

Yaudah iya
Goodnight sweetheart :*

Night too kak :*

Drisa menyimpan kembali Hp nya di atas nakas lalu menghela nafas sembari menatap langit-langit kamar nya. "Kak Rangga" gumam Drisa kemudian mencoba memejamkan matanya.

⚛⚛⚛

Keesokan harinya, Drisa sudah memberikan kabar pada Rosa jika ia akan berangkat menuju sekolah lebih awal dari biasanya. Drisa melangkahkan kaki nya menuju belakang sekolah dengan perasaan harap-harap cemas.

Sesampainya disana, Drisa sudah melihat Rangga yang sedang duduk di kursi batu yang berada disana sembari memainkan game di Hp nya.

"Kak.." panggil Drisa gugup

"Hei, sini duduk" kata Rangga sembari menepuk-nepuk kursi yang berada di sebelahnya.

"Mau ngomong apa? Ko kamu pucet? Sakit ya?" Tanya Rangga beruntun yang membuat Drisa semakin gugup

Drisa menggelengkan kepalanya "engga kak, ada yang mau aku omongin"

Rangga menaikan alisnya "kenapa?" Tanya Rangga tersenyum sangat tulus

Drisa terdiam, ia sungguh-sungguh merasa gugup, takut dan berat mengucapkan kata itu. Keringat dingin mulai membasahi kening Drisa

"Saaa.." panggil Rangga lalu menggenggam tangan Drisa yang berada di atas meja batu itu

Drisa tersadar dari lamunannya dan reflek menarik jemari nya yang berada di genggaman tangan Rangga. Sebisa mungkin Drisa menetralisirkan perasaan dan debaran jantungnya saat ini.

"Aku pengen kita putus kak"

Mata Rangga terbelak, kemudian tertawa kecil "kamu becanda? Apa yang bikin kamu ngomong kaya gini?"

Drisa terdiam lalu "kak.."

"Jawab Sa.." nada suara Rangga mulai meninggi

Drisa menundukan kepala nya takut, ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, kalau itu terjadi Drisa tidak bisa membayangkan apa yang akan Rangga lakukan di sekolah. Drisa tidak ingin Rangga mendapat masalah lagi karna harus melawan guru.

Drisa menaikan kepala nya "ada orang lain kak"

"Maksudnya apa?" Tanya Rangga marah, tidak ada kelembutan lagi di setiap perkataan nya

"Aku mau putus kak, masih ada orang lain disini" jawab Drisa setengah berteriak lalu menunjuk pada bagian hatinya

"Aaaaargh" teriak Rangga sembari menarik rambutnya sendiri lalu menunjuk-nunjuk wajah Drisa dengan jari telunjuknya "lalu apa guna nya gue berubah? Oke, kalau itu mau lo. Silahkan kembali sama mantan lo itu, anggap kita ga pernah kenal apalagi sampe pacaran"

Drisa memejamkan matanya, tidak terasa air mata Drisa lolos membasahi pipinya

Drisa memejamkan matanya, tidak terasa air mata Drisa lolos membasahi pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakit.. sangat sakit, ketika seseorang yang memperlakukan Drisa layaknya tuan putri dan sekarang malah berbalik membencinya.

Rangga yang melihat Drisa menangis pun terkejut, namun sebisa mungkin Rangga tidak terpengaruh dengan itu.

"Kecewa itu sakit Sa, tingkatnya di atas marah. Aku harap kamu bahagia sama siapapun itu dan inget anggap kita ga saling kenal" Rangga menurunkan nada bicara nya, namun justru membuat Drisa semakin terisak.

Setelah mengatakan itu, Rangga melangkahkan kaki nya meninggalkan Drisa seorang diri. Drisa memandang punggung itu semakin menjauh "maaf kak" batin Drisa

Drisa menjatuhkan bokongnya pada kursi batu itu lalu menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya.

"Hiks..hiks.. kak Rangga" kata Drisa sembari terisak

"Sa.." Drisa menoleh lalu mendapati sahabatnya sedang berjalan mendekat ke arahnya.

"Ca.." panggil Drisa lalu beranjak dari kursi itu dan memeluk Rosa dengan erat, menumpahkan semua keluh kesah yang ia rasakan saat ini.

" panggil Drisa lalu beranjak dari kursi itu dan memeluk Rosa dengan erat, menumpahkan semua keluh kesah yang ia rasakan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosa pun sama sekali tidak menanyakan apa-apa pada Drisa karna ia sudah pasti tau apa yang telah terjadi.

SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang