Drisa terbangun dari tidurnya karna bunyi alarm yang sempat ia atur sebelum memejamkan mata di malam yang hujan. Ia mengucek-ngucek kedua mata nya lalu bergegas menuju kamar mandi yang berada di lantai bawah rumah nya.
"Pagi bu, yah.." ucap Drisa pada sang ibu yang sedang menata menu sarapan pagi di meja makan dan sang ayah yang terlihat sedang menyeruput kopi hitam nya
"Pagiiiii" jawab ibu dan ayah Drisa kompak
"Ayooo cepet mandi, nanti sarapan dulu sebelum berangkat" kata ibu Drisa
"Iya buuuu" jawab Drisa sembari melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi yang terletak di dekat dapur.
40 menit kemudian Drisa sudah siap dengan seragam sekolah nya, rambut panjang yang tergerai terlihat masih setengah basah. Ia mengambil tas nya lalu bergegas menuju meja makan yang terlihat keberadaan Dentri yang sedang menyantap menu sarapan nya lengkap dengan seragam kerja yang ia kenakan. Dentri bekerja di salah satu perusahaan bidang industri automotif, ia baru saja lulus dari salah satu sekolah Smk negeri yang berada di kota Bogor dan langsung mendapat pekerjaan di perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan terbaik.
Drisa menjatuhkan bokong nya di kursi sebelah kursi yang Dentri tempati "tumben belum berangkat bang? Biasanya gue sarapan udah ga ada"
"Pengen nyobain telat gue" jawab Dentri sembari mengunyah nasi goreng buatan sang ibu
Drisa memutar bola mata nya "seorang bang Dentri telat? Ga mungkin"
"Bawel lo, udah ah gue mau pamit sama ayah ibu. Gue berangkat duluan ya adik kecil. Bye" kata Dentri sembari mengacak-acak rambut Drisa
"Ishhhh"
⚛⚛⚛
Drisa memasuki kelas nya yang terlihat masih ada beberapa murid saja, begitulah jika kelas kalian lebih dominan lelaki. Datang paling akhir namun jika menyangkut pulang akan jadi yang paling awal.
Drisa menaruh tas nya di atas meja lalu berencana untuk menelpon Ifan "mumpung belum banyak yang dateng, telpon Ifan ah" gumam Drisa sembari mencari kontak dengan nama Ifan, setelah itu ia menekan tombol hijau lalu menempelkan Hp nya di telinga sebelah kanan
"Tut..tuuut.." terdengar suara nada tunggu
"Hallo Sa"
"Fan, malem lo ada acara?"
"Engga Sa, kenapa?"
"Ketemu yaaaaa, pleaseee... Gue pengen curhat ih"
"Damar?"
"Yaiya atuh, saha deui?"
"Yaudah, abis magrib gue tunggu di gang rumah lo ya"
"Gitu dong dari tadi kek, jemput gue jangan engga"
"Bawel, iya ih.. gue mau lanjut tidur. Bye"
Klik..
"Si kampret!" Umpat Drisa setelah mendapati sambungan telpon nya di matikan begitu saja oleh Ifan.
Beberapa menit kemudian kelas menjadi riuh karna telah dipenuhi oleh para penghuni nya, tidak lama kemudian pelajaran IPS pun di mulai.
2 jam berlalu, bel istirahat berbunyi nyaring "kringgg...kringggggg.."
"Sampai sini dulu pelajaran hari ini, Minggu depan jangan lupa kumpulkan tugas nya. Selamat beristirahat" ucap pak Nanang sembari merapilkan buku-buku yang ia bawa.
Siswa/siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin, Drisa beranjak dari duduk nya lalu bergegas menuju kelas Rosa.
Drisa masuk ke dalam kelas 11 T1 2, ia melihat Rosa dan Nuri yang sedang menuliskan sesuatu di bukunya.
"Ca" panggil Drisa sembari menjatuhkan bokongnya di kursi yang terletak di depan meja Rosa
Rosa mendongkakan kepala lalu menyimpan pulpen nya di atas buku "Sa, ngapain lo?"
"Kantin yuk, laper"
"Yuk! Nur, ikut kantin ga?" Tanya Rosa pada Nuri yang sibuk dengan pulpen dan buku nya
"Engga deh, kalian aja"
Rosa mengajak Drisa ke kantin Sma, karna ia ingin membeli jajanan yang hanya ada di kantin Sma Pemuda. Dengan malas Drisa mengikuti keinginan Rosa, sebenarnya Drisa tidak ingin karna ia malas jika harus bertemu orang yang tidak ingin ia lihat.
Sesampainya di Sma Pemuda, Drisa mengedarkan pandangannya. Hal itu malah membuat ia menabrak sesuatu, ah bukan sesuatu tapi seseorang.
"Sa, awas" kata Rosa namun itu terlambat karna Drisa sudah menabrak dada bidang seseorang.
"Eh sorry" Drisa mendongkakan kepalanya lalu mata Drisa terbelak melihat seseorang yang berada di hadapannya saat ini
"Kak Rangga" gumam Drisa dengan suara yang hampir tidak terdengar
"Lain kali hati-hati, hobi banget nabrak orang" kata Rangga yang langsung meninggalkan Drisa dan Rosa yang malah diam membisu
Drisa memandang punggung Rangga yang semakin menjauh, setelah Rangga tidak terlihat lagi Drisa menghela nafas "Ca, kak Rangga caaaa"
Rosa mengangguk "iya kak Rangga, makin keren aja Sa tapi sayang jutek. Udah yuk ah kekantin"
Sesampainya di kantin, tanpa sengaja Drisa malah bertemu dengan Andra. Namun kedua nya saling mengalihkan pandangan "huh benar-benar pertemuan yang tidak diinginkan, kalau bukan karna si Oca males banget kesini tuh. Eh tapi tadi kak Rangga ngapain ya ke Sma?" Batin Drisa
Dua kali di tempat yang sama, Drisa bertemu orang yang sempat hadir dalam hidup nya dan yang Drisa yakini akan mampu membuat Drisa melupakan masalalu nya namun itu hanya ekspetasi belaka, pada kenyataannya semua itu hanya angan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR 2 (CLBK) {COMPLETED}
Teen FictionSamar 2 (CLBK) CLBK nya bukan cinta lama bersemi kembali ya tapi cinta lama belum kelar. Ini kelanjutan dari story SAMAR (Drisa&Damar) sebelum baca ini ada baiknya baca yang judul atas dulu Meskipun Drisa tau ia hanya di jadikan bahan Taruhan oleh D...