Eriska Anti Alfian

107 6 0
                                    

"Mpok, ambil air satu ya! Bayarnya besok. Tapi kalo saya lupa bayar, tagihnya ke papa aja." ujar Alfian santai.


Mpok Ida pun hanya mengacungkan ibu jarinya, tanda mengerti. Kalo Alfian yang ngomong mah semua pasti nurut. Anak kepsek kan nggak mungkin dilawan.

Alfian berjalan ke sebuah meja, tempat teman-temannya berkumpul.

"Weits, tumben nih nggak ada yang absen ke kantin." ujar Alfian sambil duduk ikut bergabung dengan teman-temannya.

"Harus banget, Yan, ke kantin pake jas OSIS ?" tanya Caesar sambil mengunyah batagornya.

"Tahu lo, Yan, sok iye banget sih! Buka deh tuh jas lo, gue eneg liatnya kalo lo yang make!" sewot Dennis sambil menarik-narik jas merah berlogo OSIS yang dikenakan Alfian.

Alfian tertawa kecil lalu membuka jasnya dengan santai. "Capek banget gue abis ngarahin adik-adik kelas calon pengurus OSIS. Mana gue yang disuruh ngomong lagi sama bokap gue, sampai kering nih tenggorokan." tutur Alfian sambil meneguk air minumnya kembali.

"Emang kapan, Yan, LDK nya?" tanya Ricky penasaran.

"Tiga hari lagi. Tapi, kayaknya gue bakal balik ke Jakarta-nya belakangan deh. Mau sekalian ziarah ke makam kakek," jawab Alfian santai.

"LDK nya di Cimahi? Wah, ini sih gue yakin seyakin-yakinnya. Ini pasti ide dari bokap lo, bokap lo mau sekalian pulang kampung ya?" tanya Daffa menebak.

Alfian menggeleng santai. "Nggak bilang apa-apa sih dia. Lagian kalo pulang kampung, masa Katya ditinggal sendirian di Jakarta?"

"Adik lo titipin di rumah gue aja. Rumah gue terbuka lebar kok buat seorang Ashilla Katya Nugraha," ujar Ricky memberi usulan.

Alfian yang duduk persis di sebelah Ricky pun langsung menoyor kepala Ricky tanpa dosa. "Katya aja udah takut sama lo. Nyadar umur dong, Ky, lo sama dia itu beda lima tahun. Ya jelaslah Katya takut, lo kesannya kayak pedofil!"

Ricky mengerutkan alisnya. "Sembarangan lo ya! Coba aja, lo bukan abangnya Katya, udah gue tampol lo, Yan."

"Lo nya juga sih yang salah, Ky. Katya masih kelas 4 SD, udah lo gebet. Kebayang nggak kalo lo yang di posisinya Katya? Anak SD yang baru dibolehin nulis pake pulpen sama gurunya, digebet sama calon anak SMA." kata Dennis terdengar menyalahkan Ricky.

Oke, ada sedikit penjelasan disini. Ricky adalah teman nongkrong Alfian sejak duduk di bangku kelas dua SMP. Mereka tidak satu sekolah tetapi mereka sering bertemu setiap malam minggu untuk nongkrong bersama. Setahun menjalin persahabatan dengan Alfian, Ricky pun juga mengenal ayah dan adik Alfian yaitu Katya yang saat itu masih duduk di bangku kelas 4 SD. Dan satu bulan setelahnya, Ricky pun mengakui kepada Alfian bahwa ia menyukai Katya. Namun, dari dulu hingga sekarang, Alfian selaku kakak dari Katya, tidak pernah membukakan jalan yang lebar bagi Ricky walaupun keduanya bersahabat. Entah, belum jelas alasannya.

"Daripada lo, Den, gebetan aja nggak punya." jawab Ricky sinis.

"Ky, lo kalo nyindir hati-hati. Bisa-bisa ada dua orang yang kesindir disini," sahut Caesar mengingatkan.

"Sorry, sorry aja ya, gue mah nggak kesindir. Soalnya semenjak lomba tujuh-belasan kemarin, gue udah ada target, siapa calon pacar gue selanjutnya." balas Daffa ringan.

God's PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang