Masih Sama

437 24 17
                                    

3 Tahun Kemudian...

"Pake name tag yang bener!" pinta Alfian dengan ketus.

"Iya, Kak." balas seorang siswa kelas 10 itu.

Alfian menatapnya sejenak lalu segera mengelilingi lagi barisan siswa-siswi kelas 10 yang hari ini mengikuti MOS hari pertama.

"Tali sepatu tuh diikat! Kalo lo jatoh, nggak bakal ada yang mau nolongin, lo gendut!" Alfian berkata kepada salah seorang siswi bertubuh gemuk tersebut. Siswi itu pun menatap Alfian sejenak lalu mengikat tali sepatunya.

Setelah melewati siswi tersebut, Alfian pun masih sibuk memeriksa satu-persatu penampilan calon adik-adik kelasnya pagi ini. Ia menyipitkan matanya, menyensor wajah-wajah adik kelasnya. Barangkali ada yang tidak asing.

Dan ya... Ia menemukan wajah itu di sekolahnya!

Alfian berambisi. Ia berjalan mendekati sosok itu dengan langkah cepat. Bahkan kini ia bisa melihat sosok itu lagi dengan jelas.

Satu langkah lagi!

"Kita ketemu lagi ya?" tanya Alfian sedikit mengejutkan sosok itu.

Gadis itu mendongakkan kepalanya terkejut. Seperti melihat malaikat pencabut nyawa.

"Lah? E... Elo?!" tanya gadis itu dengan suara keras. Jelas terdengar bahwa ia terkejut.

"Kenapa? Kaget? Kenalin, gue Alfian Nanditto Nugraha, anak Kepala Sekolah SMA Pertiwi." ucap Alfian sambil mengulurkan tangannya kepada gadis itu. Seperti ingin berkenalan.

Gadis itu nampak sedikit gugup hingga ia kembali menatap ujung sepatunya.

Anak kepala sekolah?

Gawat.

Sementara, Alfian masih sibuk mengamati tingkah gadis itu. Alfian ingin menyeringai puas. Setidaknya gadis itu tahu, siapa Alfian di sekolah ini.

"Pulang sekolah gue tunggu lo di warung seberang. Gue masih punya urusan sama lo semenjak tiga tahun yang lalu." bisik Alfian di telinga gadis itu.

***

"Safina," panggil Eriska sambil mengangkat tangan kanannya.

Safina memutar kepalanya dan mendapati Eriska disana.

"Nanti siang bisa temenin gue nggak?" tanya Eriska sedikit ragu.

"Kemana?"

"Warung seberang. Gue ada perlu sama kak Alfian," balas Eriska dengan cepat.

Safina langsung membelalakkan matanya tak percaya. "Sejak kapan lo mau berurusan sama kak Alfian?"

"Sejak gue tahu bokapnya kepsek disini, Fin. Sumpah deh, gue udah nggak mau ngulang kejadian itu lagi." jawab Eriska dengan gelisah.

"Seriusan, Pak Aria itu bokapnya kak Alfian?" Safina tidak percaya.

"Serius. Gue juga baru tahu sih," jawab Eriska. "Ya udah, pokoknya nanti siang lo harus temenin gue ya, Fin."

***

Bel akhir MOS hari pertama telah berbunyi. Eriska dan Safina pun segera membereskan barang-barangnya ke dalam tas dan bergegas meninggalkan ruang kelas.

"Fin, kira-kira dia bakal ngapain gue ya?" tanya Eriska penasaran.

"Ya tadi dia ngomong sama lo nya gimana?"

God's PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang