Kembali ke Jakarta

93 6 0
                                    

"Rin, nanti di bus, kita duduk berdua ya!" ajak Eriska kepada Kerin.

Kerin hanya mengacungkan jempolnya dan berlalu sambil menggeret kopernya.

Setelah menemukan ponselnya di dalam kotak yang disimpan panitia LDK, Eriska segera melangkahkan kakinya ke arah pondok laki-laki dan hendak mencari seseorang.

"Farhan, lihat kak Alfian nggak?" tanya Eriska kepada Farhan yang sejak hari pertama LDK selalu bersamaan dengan Alfian.

"Tadi abis sarapan di aula, dia cabut. Nggak tahu kemana," jawab Farhan.

"Cabut? Naik apa? Sama siapa?" tanya Eriska mulai heboh.

"Ya setahu gue sih, sendirian aja. Jalan kaki kayaknya. Kalo ada perlu, bilang aja ke gue, nanti gue sampein." tawar Farhan.

"Umm... Nggak kok, gue nggak ada perlu sama dia. Makasih banyak ya, Han." ucap Eriska sambil segera menyingkir dari hadapan Farhan.

Eriska pun memutuskan kembali ke daerah pondok perempuan karena tidak ingin bertemu Fajrin di pondok laki-laki.

Sementara, pikirannya sibuk menanyakan keberadaan Alfian.

***

"Cuma Alfian ya yang tidak ada di bus ini?" tanya Bu Riana setelah selesai mengabsen.

"Iya, Bu." jawab murid-murid serempak.

"Tapi, ponsel dan ranselnya ada disini. Ada kemungkinan Alfian akan segera kembali sebentar lagi," kata Bu Riana mencoba berpikir.

Eriska dan seisi bus lainnya jadi ikut berpikir keras dan menduga-duga dimana Alfian berada. Aneh saja. Alfian pergi begitu saja tanpa membawa ponsel dan ranselnya.

Drrrtt... Drrrtt...

1 panggilan masuk dari....

Nomor Tak Dikenal

Eriska mengerutkan keningnya ketika mendapati seseorang yang meneleponnya dengan tulisan 'Nomor Tak Dikenal'. Siapa yang meneleponnya? Namun, Eriska tetaplah Eriska yang berjiwa nekat dan penasaran. Ia memutuskan mengangkat panggilan tersebut.

"Ha... Halo?"

"Eriska, ini gue, Alfi. Busnya udah berangkat?"

"Hah? Siapa? Alfi?"

"Iya, ini gue Alfian, yang ganteng. Busnya udah berangkat?"

"Ya ampun, Kak! Lo tuh bikin kita semua panik tahu nggak! Busnya belum berangkat, sini cepet. Btw, ini pake hape siapa?"

"Minjem hape tukang ojek nih. Gue masih mau stay di Cimahi dulu. Mau sekalian ziarah ke makam kakek terus mau mampir ke rumah nenek. Busnya otw sekarang aja, nanti gue balik ke Jakarta nya naik bus kota aja."

"Serius nih, Kak?"

"Iya. Sorry ya, nggak bisa nemenin lo di bus. Gue lagi kangen keluarga di Cimahi,"

"Oh, iya, iya, Kak. Nggak masalah kok. Gue sampein ya ke Bu Riana, biar kita berangkat ke Jakarta nya juga nggak kelamaan."

"Iya. Hati-hati ya. Inget kata-kata gue, kalo Fajrin gangguin lo, ngadu sama gue. Biar gue urus pas gue balik ke Jakarta."

God's PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang