Sudah

106 4 2
                                    

Tujuh Tahun Kemudian....

Alfian sudah dewasa bahkan ia sudah menyandang gelar sarjana sejak tiga tahun yang lalu. Usianya kini sudah 25 tahun dan ia telah bekerja di sebuah perusahaan pembangunan apartemen dan pusat perbelanjaan mewah antar negara yang berlokasi di Bandung. Alfian bahkan telah memiliki sebuah rumah bergaya Mediterania di Bali yang kondisi dalamnya ia desain sendiri. Kini, Alfian pun sedang terlibat project pembangunan sebuah apartemen baru di Turki sehingga cukup menyita waktunya. Rupanya, jurusan desain interior yang ia kira biasa saja mampu menghantarnya sesukses ini. Lala yang akhirnya mengambil sekolah bisnis di ITB juga pun kini masih menjadi teman Alfian. Bahkan, keduanya justru bersahabat.

"Fian, lo kapan berangkat lagi ke Turki?" tanya Lala yang tengah mengenakan dress batik di atas lutut tersebut.

"Akhir bulan ini, La. Kenapa? Mau nitip oleh-oleh lagi?" Alfian sudah bisa menebak.

Lala langsung nyengir, menampilkan sederet gigi putihnya. "Kok tahu sih?"

"Lo kan emang selalu minta oleh-oleh sama gue. Lala, lala..." ujar Alfian sambil menggelengkan kepalanya.

"Iya juga sih, Yan. Ya, pokoknya jangan lupa deh, oleh-oleh buat gue!" Lala bersemangat.

"Iya, La. Gue nggak bakal lupa,"

"Abaaaanggg!"

Alfian dan Lala kompak menutupi kedua telinganya dengan telapak tangan.

"Katya!" omel Alfian sambil mencubit pipi Katya gregetan.

Katya pun mengaduh kesakitan karena cubitan Alfian. Alfian pun akhirnya melepaskan cubitannya dan menatap Katya dengan tatapan sengit.

"Gue ngaret, salah. Gue on time, juga salah. Lo maunya apa sih, Bang?!" Katya tak kalah galak.

"Gue bukannya ngomel karena lo datengnya on time, tapi gara-gara suara lo yang bisa ganggu semua orang. Jangan malu-maluin abang deh, ini di kantor loh Kat, bukan di lapangan."

"Yeh, siapa bilang ini di lapangan?" Katya terlihat masih tidak mau disalahkan.

Sikapnya itu masih sama walaupun kini usianya sudah 20 tahun dan ia telah menjadi seorang mahasiswi UNPAD jurusan kedokteran gigi. Lala yang melihat keributan kakak-beradik itu hanya menggelengkan kepalanya pasrah.

"Ya udah, Yan. Katanya lo mau cepet berangkat ke Jakarta. Beberapa kerjaan lo, biar gue yang bantu handle aja. Kalo Pak Surya ada keperluan, biar nanti gue yang urus." ujar Lala sambil tersenyum tulus.

"Tuh, ayo Bang, geceeee!" paksa Katya lagi sambil menarik-narik tangan Alfian.

"Iya, iya. La, gue pamit dulu ya. Bawa bayi gajah, rewel banget!" pamit Alfian.

Lala terkekeh. "Iya, hati-hati ya, Yan. Kalo udah sampai di Jakarta, kabarin aja."

***

Alfian memarkirkan Honda Accord-nya di halaman rumahnya. Katya langsung melompat turun dari mobil kakaknya itu lalu masuk ke dalam rumah.

"Anak kedokteran, tapi kelakuan masih bocah banget setengah mati." keluh Alfian sambil menggelengkan kepalanya. Kemudian, Alfian pun melangkah masuk ke dalam rumahnya dan langsung disambut oleh sorakan Adrian.

"Abang, Adri kangen banget sama abang!" seru Adrian sambil memeluk erat Alfian yang sudah berjongkok di hadapannya.

"Abang juga kangen sama Adri. Adri gendutan ya?" tebak Alfian karena merasakan tubuh adiknya yang agak gemuk itu.

Adrian meringis. "Iya, Abang. Soalnya belakangan ini, Mama masaknya yang enak-enak banget. Adri kan jadi doyan makan,"

Alfian terkekeh. Adrian sungguh menggemaskan. "Kamu masih suka main squishy?"

Adrian menggelengkan kepalanya. "Adri lagi suka mainin mainan yang kotak-kotak itu loh, Bang. Yang warna-warni,"

"Rubik maksudnya?" Alfian memastikan.

"Adri nggak tahu namanya. Tapi, susah deh Bang, maininnya. Warnanya harus dicocok-cocokkin dulu sampai match." jawab Adrian.

"Nanti abang ajarin ya. Dulu abang main rubiknya jago loh,"

"Beneran, Bang?"

"Fian, ya ampuuunn. Ganteng banget kamu," puji Adinda yang tiba-tiba muncul dari ruang tengah. "Ganteng banget kamu kalo lagi pake baju kerja gini," Adinda lalu mengecup pipi Alfian penuh kasih sayang.

"Mama juga makin cantik cantik cantik banget," Alfian memuji balik.

"Mamaaaa, ini Buavita yang di kulkas, Katya abisin ya?" teriak Katya dari arah dapur.

"Kak Katya, itu punya Adri!!!" cegah Adrian sambil berlari kencang ke arah dapur.

Adinda menggelengkan kepalanya pasrah. "Ya begitulah, Adrian yang sekarang. Udah besar, udah mulai bawel deh."

"Tapi, lucu kok, Ma. Kayak Fian dulu," sambung Alfian.

Keduanya tertawa bersamaan.

"Besok Fian mau nemuin Eriska." ucap Alfian tiba-tiba.

Adinda langsung menatap serius puteranya itu. "Kamu mau bilang apa sama Eriska?"

"Fian sudah siap, Ma."

***

Alfian melajukan mobilnya ke daerah Matraman tepatnya rumah Eriska. Ia sudah tak sabar ingin menemui calon pendamping hidupnya itu. Namun, setibanya Alfian di depan rumah Eriska, ia dikejutkan dengan plang kuning yang terpampang di pagar rumah tersebut. Rumah itu dijual.

Alfian jadi kalut dan sempat bingung harus mencari Eriska dan keluarganya kemana. Namun, tiba-tiba ia teringat akan sosok Havana. Kebetulan, Alfian punya kontaknya. Kontak Havana ia dapatkan sekitar dua tahun yang lalu dari laman Facebook dan untungnya nomor telepon itu masih aktif. Alfian pun segera menghubungi Havana dan telepon segera tersambung.

"Halo Havana, lo dimana?"

"Eh, Alfian! Gila, kangen banget gue sama lo, Bro! Gue lagi di daerah Cisarua nih, lagi liburan bareng."

"Waduh, sama gue juga kangen sama lo. Btw, gue ganggu liburan lo nih ya?"

"Nggak juga. Ini cuma liburan sama temen-temen kantor kok, bukan sama keluarga. Ada apa, Yan?"

"Gue mau nanyain tentang Eriska. Gue udah di depan rumahnya yang di daerah Matraman tapi gue kaget banget baca plang tulisan 'rumah dijual'. Lo tahu nggak, kemana Eriska sama keluarganya pindah?"

"Eris lagi sama gue nih, Yan. Kebetulan gue sama dia satu kantor lagi. Lo mau ngomong sama dia?"

"Oh iya? Jangan deh, lagi seru-seruan kan?"

"Iya sih. Tapi, kalo misalnya lo mau ngomong sama Eriska, biar gue panggilin, Yan."

"Makasih, Van. Gue minta alamat villa tempat lo nginep aja. Sekarang gue langsung meluncur ke Cisarua deh."

"Weits, gercep banget! Ya udah, nanti gue kirim alamat sama nama villa nya ya. Gue tunggu ya, Yan, buruan!"

God's PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang