Desember Bersama

98 5 0
                                    

Desember 2017

"Ris, sesekali kita tukeran bakat yuk?" tawar Alfian.

Eriska bingung mencerna maksud perkataan Alfian. "Maksudnya?"

"Kamu ajarin aku ngegambar. Aku ajarin kamu main gitar atau kamu mau aku ajarin basket?"

"Oh, boleh tuh. Kebetulan aku juga pengin bisa main gitar. Ide kamu bagus juga, Al." tukas Eriska.

Dan seperti itulah hubungan keduanya hingga kini. Dua bulan berjalan dan tetap saling menjaga. Manis tanpa pertengkaran.

***

"Seru banget kayaknya," Alfian yang baru saja tiba di kantin, langsung berkumpul di meja dimana teman-temannya berkumpul.

"Kemana aja lo, Yan? Mepetin Eriska lagi?" tanya Caesar sinis.

"Cewek kok lo pepet mulu sih, Yan. Demen mah kasih kepastian, resmiin. Jangan digantung terus!" omel Dennis.

Dan selama dua bulan ini berlalu, mereka tetap tidak mengetahui status hubungan Alfian dengan Eriska.

"Nanti aja. Langsung lamar abis kuliah," jawab Alfian santai.

"Yeu!" sahut Ricky sambil melirik Alfian enggan.

"Eh, Daffa mana nih? Nugas di kelas?" tanya Alfian ketika menyadari Daffa tidak ada disitu.

"Mau nembak Safina, yang temennya Eriska tuh. Tadi udah bawa-bawa gitar sama bunga," jawab Dennis.

"Sumpah? Dimana, Den?" Alfian penasaran.

"Nggak tahu dia janjiannya dimana. Lo pasti kepo kan, Yan? Pengin nonton live nya," tebak Dennis.

"Iya, Den. Gue harus bikin Safina jawab iya. Bentar ya, gue mau nyari Daffa."

***

"DAFFA! DAFFA!"

Daffa memutar kepalanya. "Fian, kenapa lo? Buru-buru banget keliatannya,"

"Daf, gue nyariin lo. Katanya lo mau nembak Safina, kenapa nggak ngomong sama gue dulu sih?" tanya Alfian.

"Emang lo bisa bantu gue? Terus, tahu dari mana gue mau nembak Safina?" tanya Daffa heran.

"Dari Dennis. Oke, sekarang lo belum ketemu sama Safina kan?"

Daffa menggeleng perlahan. "Kenapa sih, Yan?"

"Tenang ya, Daf. Gue bisa bikin lo diterima sama Safina. Yuk, temuin Safina nya bareng gue aja."

***

"I... Iya, gue terima."

Daffa mengembangkan senyumnya ketika mendengar jawaban yang dilontarkan dari mulut Safina.

"Tuh kan gue bilang juga apa. Pasti lo diterima sama Safina. Selamat ya buat kalian berdua, semoga langgeng sampai kakek-nenek." kata Alfian bahagia.

"Makasih, Kak Alfian. Kakak juga kapan nih, ngeresmiin Eriska?" tanya Safina dengan sedikit ragu.

"Nahlo, Yan. Makanya gece dong diresmiin, biar nyusul gue nih sama Safina. Iya kan, Fin?" tanya Daffa tak mau kalah.

God's PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang