💗 3 💗

20.9K 2.4K 137
                                    

"Chan"

"Hmm"

"Coba lihat deh. Kemarin Jeno memberikan kejutan padaku"

Haechan melihat foto bunga sama coklat besar di ponselnya Jaemin. Terus foto selanjutnya ada Jaemin yang foto bareng sama bunga dan coklatnya. Kemudian ada foto Jaemin sama Jeno yang lagi pelukan. Melihatnya membuat Haechan iri.

"Aku terkejut banget melihat Jeno yang memberikan kejutan di depan rumah. Daddy Johnny sampai marah-marah karena aku teriak-teriak"

Ini Jaemin sengaja ya buat Haechan makin iri sama dia. Mark jangankan memberikan kejutan, beliin bunga sama coklat saja gak pernah. Meski kadang Haechan minta langsung pun tidak dibelikan.

"Aku harap Mark ahjussi juga memberikanku kejutan suatu saat nanti"

"Oh sayang jangan bersedih. Suatu saat nanti Mark pasti akan memberikanmu kejutan nanti"

Jaemin memeluk Haechan dan mengelus surai coklatnya yang lembut.

"Hei kau mengecat rambutmu?"

"Ya begitulah, bagaimana menurutmu?"

Haechan bosan dengan surai hitamnya. Jadi dia memutuskan mewarnai rambutnya. Siapa tau Mark suka dengan rambut barunya?.

"Kau semakin menggemaskan. Pasti Mark makin sayang"

"Aku menyayangimu Jaemin"

Kedua gadis manis itu saling berpelukan. Sampai murid-murid lain gemas melihat mereka.

"Apa yang kalian lakukan?"

Gadis lain yang tidak kalah cantik dan manis datang ikut bergabung. Gadis cantik itu mengambil salah satu minuman yang ada di meja.

"Itu punyaku Renjun"

Gadis bernama Renjun itu tidak peduli dengan protesan Jaemin. Dia malah menghabiskan es jeruk milik Jaemin.

"Sudah selesai dengan rapatnya?"

Renjun itu anak osis tepatnya sih wakil ketua osis. Partnernya Jeno si ketua osis.

"Kau tidak selingkuh dengan Jeno kan?"

Renjun bosan mendengarnya. Setiap ada rapat atau apapun itu yang berkaitan dengan urusan osis Jaemin selalu berpikiran buruk dengannya.

Memang banyak orang-orang yang berpikir Jeno dan Renjun memiliki hubungan khusus karena kedekatan mereka berdua. Sehingga membuat Jaemin terbakar api cemburu.

"Sudah berapa kali aku bilang jika aku tidak memiliki hubungan lain selain berteman. Aku tidak mau dengan tukang kardus seperti Jeno"

"Mulutmu itu nona Huang"

Jeno tiba-tiba datang. Dia duduk di samping Jaemin dan merangkul kekasihnya itu dengan mesra.

"Setidaknya tau tempatlah kalau mau bermesraan. Kau itu ketua osis tuan Jung"

Terkadang Renjun heran kenapa dia mau saja menjadi wakil dari lelaki kardus itu. Seharusnya dia dulu menerima tawaran Jinyoung saja menjadi partnernya dalam pencalonan osis.

"Bilang saja kau iri"

Tidak beda jauh dengan Jeno, Jaemin itu sama-sama menyebalkannya. Pantas saja sih jadi pasangan kekasih.

"Cari pacarlah Renjun sayang"

Maunya bilang Haechan sedikit lebih waras dari pasangan kekasih menyebalkan itu. Tapi nyatanya Haechan lebih gila lagi menyukai laki-laki yang lebih tua darinya. Kalau tidak salah perbedaannya itu 15 tahun.

Renjun harap dia bisa memiliki kekasih yang lebih normal lagi dari teman-temannya itu.

Tapi nyatanya kita tidak tau jodoh kita gimana nantinya. Jangan berharap lebih karena terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.

💗💗💗

"Cepatlah sedikit Haechan"

"Tunggu sebentar"

Tidak lama kemudian Haechan keluar dari kamarnya dengan penampilan yang berbeda. Haechan terlihat lebih cantik dan dewasa dari sebelumnya.

"Bagaimana ahjussi? Apa aku terlihat cantik?"

Mark tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya terus melihat penampilan Haechan dari atas sampai bawah. Jujur Mark cukup terkejut melihat Haechan sekarang ini. Gadis manis itu tidak terlihat seperti anak kecil seperti dalam kesehariannya.

"Ahjussi"

Haechan melambaikan tangannya di depan wajah Mark membuat laki-laki kelahiran Kanada itu terkejut. Matanya mengerjap-ngerjap lucu.

"Bagaimana penampilanku?"

"Biasa saja"

Mana mau Mark jujur di depan Haechan. Nanti yang ada malah makin besar kepala itu anak.

"Dasar tsundere"

Haechan mencibir pelan. Dia mengikuti Mark dari belakang. Masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku depan samping Mark.

Malam ini mereka akan makan malam di sebuah restoran. Ini bukan rencana Mark sepenuhnya. Dia diundang makan malam sama rekan kerjanya dan Mark berinisiatif membawa Haechan. Takut juga Mark meninggalkan Haechan sendirian di apartemen malam-malam.

Perjalanan ke restoran terasa membosankan bagi Haechan. Suasana sunyi senyap bukanlah gaya Haechan. Dia mau saja mengajak Mark bicara tapi laki-laki itu sedang berkonsentrasi menyetir.

"Ahjussi"

"Hmm"

Pandangan Mark tidak teralihkan pada jalanan di depannya. Tapi setidaknya laki-laki tersebut tetap memberikan responnya.

"Apa rekan kerjamu itu seorang wanita cantik?"

"Kenapa bertanya begitu?"

Tidak tau kah Mark kalau Haechan itu sedang cemburu. Setidaknya jawab saja pertanyaannya.

"Hanya ingin tau saja"

Mark melirik sekilas ke arah Haechan. Dapat dia lihat wajah manis itu merengut lucu.

"Dia seorang laki-laki yang sudah berkeluarga. Bahkan sudah mempunyai anak"

"Anaknya seumuran denganmu"

Haechan tidak tau harus senang atau tidak sekarang. Takutnya nanti anak rekan kerja Mark itu malah menyukai paman Jeno itu.

Ahjussi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang