Haechan lagi kumpul sama Jaemin dan Renjun. Mereka kan tidak ada kerjaan setelah lulus sekolah. Mereka itu lagi menunggu pengumuman hasil tes masuk perguruan tinggi yang tinggal tiga hari lagi. Makanya bisa ngumpul bareng. Biasanya kalau libur akhir pekan Jihoon bisa ikut dengan mereka bertiga. Tapi, ini hari biasa yang mana Jihoon sibuk bekerja.
"Beberapa hari ini Jeno susah buat dihubungi."
Jaemin memulai sesi curhatan hati yang biasa dilakukan jika sedang ngumpul. Perempuan itu selalu saja ada masalah yang membebaninya meski dari luar kelihatan biasa saja. Hanya sesama perempuan saja yang dapat memahaminya, kalau lelaki jangan harap bisa. Perlu ribuan kali untuk memahami perempuan.
"Dia kan sibuk membantu di perusahaan ayahnya. Maklumi saja kekasihmu itu sibuk."
Jaemin sudah berapa kali memaklumi kondisi kekasihnya yang lagi sibuk di perusahaan ayahnya. Tapi tetap saja kan Jaemin rindu sama sang kekasih. Sejak mulai bekerja membantu perusahaan, Jeno jadi jarang menemuinya. Jangankan bertemu, menghubunginya saja juga jarang. Jaemin jadi takut kalau Jeno malah main mata sama karyawan di sana.
"Kenapa kau tidak mengunjunginya saja?" saran Renjun.
"Aku takut mengganggunya."
Jaemin ada berkeinginan untuk berkunjung ke perusahaan orang tuanya Jeno. Tapi, takut akan mengganggu Jeno bekerja nantinya. Kasihan juga kan kalau kekasihnya nanti diomeli karena tidak bekerja dengan baik.
"Tidak akan, Jaemin. Aku yakin Jeno malah senang kalau kau datang. Coba saja beri tahu dia kalau kau ingin menemuinya di kantor."
Haechan yang telah berpengalaman dalam menangani hubungan dengan orang yang sibuk kerja mulai angkat suara. Sudah berapa kali Haechan ke kantornya Mark hanya karena ingin bertemu dengan sang pujaan hati.
"Haechan sudah berpengalaman dengan itu. Dia sering ke kantor, bahkan tanpa memberitahu Mark lebih dulu."
Renjun yang duduk di samping Jaemin mendorong ponsel Jaemin agar temannya itu segera menghubungi Jeno. Jaemin pun mengambil ponselnya dan segera memberi pesan pada Jeno dia akan menemui kekasihnya nanti setelah acar kumpul-kumpul selesai.
Princess Jaemin
Jeno, aku ingin bertemu denganmu hari ini. Aku akan ke kantormu nantiPesan Jaemin sudah terkirim pada Jeno. Tinggal menunggu lelaki itu membacanya dan membalas pesannya.
Prince Jeno
Saat makan siang nanti aku ada waktu"Tumben sekali kau tidak bertindak sesuka hati, Jaemin? Biasanya kau akan melakukan apapun sesuka hatimu."
Renjun merasa ada perubahan pada diri Jaemin sejak mereka sudah lulus sekolah. Jaemin mulai bertindak hati-hati dan teliti setiap apa yang akan dilakukannya.
"Aku juga merasa kau mulai berubah, Jaemin. Ada apa sih denganmu?" Haechan juga merasakan perubahan tingkah laku Jaemin.
"Kentara sekali ya aku berubahnya. Aku pikir tidak akan ada yang sadar."
Jaemin mengusap lehernya gugup dan menghindari tatapan penuh keingintahuan dari kedua teman dekat nya. Jaemin merasa malu ditatap seperti itu.
"Katakan pada kami kenapa kau berubah?!" Haechan mulai tidak sabar ingin segera tahu alasan Jaemin berubah.
"Iya-iya sabar dong. Aku minum dulu, tiba-tiba tenggorokan jadi kering."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
Fanfiction[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee